Mengunjungi CSR Aqua
Lanjutan posting kemarin..
Dalam sesi bincang-bincang kemarin, ada salah satu peserta yang bertanya, apakah CSR Aqua betul-betul di jalankan atau hanya sekedar pencitraan saja?
Pencitraan akhir-akhir ini memang sedang panas Β di perbincangkan, tak hanya unsur politik saja. Dalam segala hal jika kegiatan baik hanya di suguhkan lewat kata-kata tanpa bukti nyata, akan di anggap sebagai pencitraan.
Dan supaya tidak dianggap hoax, pihak AQUA mengajak seluruh blogger mengunjungi SANGGAR BELAJAR AQUA di Desa Keboncandi Kecamatan Gondang Wetan.
Sanggar belajar ini merupakan salah satu komitmen AQUA Lestari dalam melaksanakan Praktik Perusahaan yang ramah lingkungan.
SANGGAR BELAJAR
Saat Bis rombongan kami tiba di depan Sanggar Belajar tampak beberapa ibu duduk di teras sekolah. Mereka ini adalah Ibu dari anak-anak yang sedang belajar di dalam sanggar.
Dan begitu turun dari Bis mereka langsung menyambut kami dengan hangat sambil menyalami satu persatu.
Di dalam sanggar ruangannya terasa adem. Ini di karenakan di depan sanggar terdapat Β pohon besar yang sangat rindang juga lokasinya yang teramat MeWAH alias mepet dengan sawah.
Sarana belajar ini memiliki 3 ruangan di lantai bawah termasuk ruang kepala sekolah, di tambah 1 ruangan di lantai atas.
Setelah bincang-bincang sejenak kami langsung di bawa ke lantai atas. Di lantai yang ruangannya lumayan luas itu sudah ada ibu-ibu PKK desa Mendalan yang sibuk membatik kain. Jadi selain sebagai sarana belajar, sanggar ini juga sebagai tempat Ibu-Ibu melakukan ketrampilan membatik. Menurut salah satu Ibu, selembar kain batik bisa di selesaikan dalam waktu satu minggu dan harga selembar kain batik tulis seharga Rp. 150.000.
Hanya saja yang menjadi kendala mereka adalah pemasarannya. Mereka kesulitan memasarkan batik-batiknya. Kalaupun ada yang membeli itu juga orang-orang di lingkungan desa setempat saja. Nah mumpung saya menuliskan ini sekalian saja saya bantu promosikan. Jika ingin membeli kain batik PKK desa Mendalan teman-teman bisa menghubungi Bu Ika di 087856714188 atau di Bu Fitri 081937185273
Usai bertemu Ibu-Ibu kami di bawa turun ke lantai 1. Di salah satu ruangannya terdapat anak-anak yang sedang belajar. Boleh di bilang perangkat belajar mereka cukup canggih, selain papan tulis, terdapat juga LCD Projector. Yang menurut saya unik di sini adalah pengajarnya, yaitu ada Bapak Guru. Setau saya anak-anak TK biasanya di ajari oleh Bu Guru hehe..
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Selain sanggar belajar, PT TIV juga memberdayakan masyarakat di sekitar pabrik untuk memproduksi hasil pertanian mereka. Salah satunya adalah Home Industri Bu Saidah yang memproduksi aneka camilan dengan bahan baku jagung, singkong, kacang dan kedelai. Hasilnya menjadi keripik, susu kedelai, serta kacang telor.
Supaya menarik kemasannya di buat seperti kemasan keripik buah di Malang, yakni menggunakan plastik aluminium. Di jualnya pun tidak mahal, hanya Rp. 5.000 saja per kemasan.
Yang saya suka di rumah Bu Saidah adalah lokasi rumahnya yang sarat pedesaan. Ketika menginjakkan kaki saya langsung mencium aroma tanah bercampur hewan ternak.
Hmm.. ngangenin sekali.
Makasih Bu Saidah, susu kedelai hangatnya sungguh nikmat, juga kripik singkongnya π
Sekali lagi saya numpang promosi ya, untuk menghubungi Bu Saidah teman-teman bisa menghubungi di nomor 085746621284. Alamatnya: Dusun Mantingan Desa Tenggilisrejo Kec Gondang Wetan Pasuruan
Oh ya ada satu lagi, saat perjalanan kembali ke Bis, saya berjumpa dengan seorang Ibu. Ibu ini adalah salah satu peserta arisan jamban yang di dampingi oleh Aqua. Arisan jamban ini seharinya Rp. 1000,- dan diikuti oleh 45 orang, waktu pengocokannya di lakukan sebulan sekali.
Arisan ini di lakukan sebagai upaya mengurangi pencemaran lingkungan, supaya warga desa tidak BAB di kali / sungai.
Akhirnya, saya ucapkan terima kasih kepada PT TIV selaku penyelenggara yang telah mengajak blogger blusukan ke pabrik Aqua sekaligus melihat langsung proses produksinya. Selain itu sebagai penambah wawasan saya akan CSR PT TIV yang peduli lingkungan
Lidya
Dapet ilmu ya mhak hasil dari kunjungan ini
Idah Ceris
Saya kira mewah beneran. Hohoho.
Corak batiknya mirip batik wardah ya, Mba. ..
catatan kecilku
Aku suka batiknya tuh mbak… keren2 banget.
Untuk batik tulisan tulis, harga Rp. 150.000 menurutku ya tidak terlalu mahal sih π
rawins
Banyak kok CSR yang berjalan efektif sebagaimana mestinya. Tapi kalo ngajak blogger plus disuruh nulis itu sih bener pencitraan biar google kebanjiran tulisan yang baik-baik, hehehe…
Maap becanda..
Orin
aaahhhh…aku kepengen nyobain membatik, blom kesampean jg π
Ririn
Bagus-bagus nich kain batik nya π
Zizy Damanik
Wah sayang sekali ya, kalau sudah dibuat tapi susah dipasarkan. Sebenarnya ibu-ibu ini bisa mendaftarkan diri ke KUKM di Smesco, yang memang ada untuk menampung hasil karya ukm masyarakat.
Nunu
Asyik mbak reportnya, kupikir tadi gondang mojokerto π
bintangtimur
Kegiatan yang keren, Yun!
Hal-hal kecil yang diperhatikan oleh sebuah perusahaan besar, selalu membuat saya kagum.
Smoga semuanya tambah maju π