Rokok elektrik
Cerita Yuni,  Keluarga

Benarkah Rokok Elektrik Tidak Berbahaya?

Benarkah Rokok Elektrik Tidak Berbahaya? Sejak beredar larangan menghisap rokok tembakau, masyarakat rame-rame beralih ke rokok elektrik. Entahlah, siapa yang memulainya, konon rokok elektrik dinilai aman ketimbang rokok tembakau.

Berkat perkembangan teknologi, sekarang semuanya menggunakan perangkat serba elektrik, termasuk rokok. Di dunia bisnis, rokok elektrik sedang berkembang pesat. Sering terlihat di tempat umum, orang dengan santainya menghisap rokok elektrik tanpa merasa bersalah. Seolah-olah rokok elektrik tidak mengganggu lingkungan sekitar. Padahal, astagaa… asap rokok elektrik ngalahin rokok tembakau tebalnya. Yah memang sih aromanya gak sepengap asap tembakau, tapi kan yang namanya asap, tetap aja mengganggu.

Dan sepertinya, perokok elektrik tingkat kecuekannya lebih tinggi. Jika di tempat umum ada orang yang batuk atau pura-pura batuk sebagai tanda bahwa asap rokoknya mengganggu, maka tanpa disuruh mereka langsung mematikannya. Kecuali mereka yang memang sifatnya bebal. Tapi sekarang, perokok eletrik sama sekali gak terpengaruh, tuh. Mau batuk, atau apalah, mereka santai aja seakan gak terjadi apa-apa.

Image by Google
Image by Google

Parahnya, menurut informasi, setiap bulan diperkirakan ada 10 merek rokok elektrik baru dan 240 rasa yang diperkenalkan ke pasaran. Apakah ini kabar baik? Sama sekali tidak! Dari ratusan rasa rokok, semuanya mengganggu. Senikmatnya rasa buah, pun, gak akan nikmat kalau itu berupa asap rokok! Sedihnya, banyak orang yang mengira rokok elektrik adalah alternatif rokok tembakau yang jauh lebih aman bagi kesehatan.

Perokok mengklaim bahwa rokok elektrik dapat digunakan untuk mengurangi kebiasaan menghisap rokok tembakau. Padahal sebenarnya tidak membantu. Sebuah penelitian menemukan bahwa 85% orang yang mengaku menggunakan rokok elektrik sebagai siasat berhenti merokok, mereka masih tetap menggunakan rokok elektrik maupun tembakau setelah 6 – 12 bulan. Sebab, beberapa dari mereka menambahkan nikotin cair. Yang ada, kecanduannya tidak berhenti, malahan berganti menjadi kecanduan rokok elektrik.

Yang paling berbahaya lagi adalah non-perokok yang mencoba rokok elektrik karena embel-embel kata “aman” di belakangnya. Padahal sebenarnya rokok elektrik juga berdampak buruk bagi kesehatan.

Uji laboratorium menunjukkan bahwa rokok elektrik atau yang juga dikenal dengan nama e-cigarettes dapat berpotensi merusak dan membunuh sel dalam tubuh, kemudian memicu kanker terutama kanker paru-paru dan penyakit saluran pernapasan lainnya, walaupun derajat kerusakannya berbeda-beda pada setiap orang.

Pada rokok tembakau bukan hanya bahan utamanya yang menyebabkan masalah kesehatan, tapi banyaknya bahan kimia yang digunakan untuk memproduksi rokok.

Sedangkan cairan yang digunakan untuk menghasilkan asap pada rokok elektrik terdapat kandungan formaldehid, yaitu zat kimia yang dikenal menjadi pemicu utama kanker pada manusia.

Selain itu, rokok elektrik dengan aerosol menghasilkan limbah yang mengandung radikal bebas, logam berat, dan zat yang menyebabkan peradangan pada jaringan paru-paru.

Gambaran diatas jelas mengungkapkan bahwa rokok sebetulnya tidak baik untuk kesehatan. Jadi, benarkah Rokok Elektrik tidak berbahaya? Menurut kalian, bagaimana?

4 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *