Cerita Yuni

Anak Muda, ayo optimis dan berpikir maju!

Lagu Indonesia yang berkumandang di Riocentro, Brasil, beberapa waktu lalu hingga saat ini masih terdengar di telinga. Di panggung podium paling atas, sosok pasangan bulutangkis muda Indonesia dari parta gandai campuran, Lilyana Natsir dan Tantowi Ahmad tersenyum bahagia. Raut bahagia setengah terkejut menyelimuti mereka karena mendapati dirinya berhasil mengalahkan pasangan Malaysia di gelaran olahraga empat tahunan, Olimpiade.

Nun jauh di belahan benua sana, rakyat Indonesia berpesta pora menyenandungkan lagu Indonesia Raya yang mengalun syahdu hingga nada terakhir. Antusisme mereka terekam hingga hampir seluruh social media; twitter, facebook, Instagram, dan segala social media, riuh dengan foto-foto Butet – Owi yang menggigit medali emas. Momen ini membuktikan bahwa bulutangkis Indonesia masih punya taring tajam.

Butet dan Owi adalah salah dua anak Indonesia yang menorehkan nama bangsa di mata dunia. Optimisme mereka berhasil merebut cita-cita yang selama ini jatuh bangun mereka raih. Semangatnya yang selalu ingin maju tak mematikan jejak kaki lawan selangkah pun!

asean-blogger

Indonesia punya segudang anak muda berprestasi. Tidak saja Owi, tidak saja Butet, ada Joey Alexander Sila, pianis usia 10 tahun peraih juara pertama kontes Jazz Internasional, ada Komikus Christiawan Lie, ada animator perempuan Griselda Sastrawinata, dan lain-lain. Mereka adalah nama-nama yang tak lelah menciptakan karya hingga namanya menebarkan harum bangsa.

Saya bangga mendapati anak-anak muda Indonesia saat ini. Kreatifitas dan cara berpikir mereka yang dewasa kadang-kadang membuat saya mengurut dada, bangga. Seperti yang setiap hari kita lihat di social media. Banyak sekali karya anak-anak yang beterbaran di timeline, seperti video, foto, doodle, yang tanpa kita sadari mereka minta diperhatikan. Mereka ingin karyanya mendapat apresiasi. Pada sejatinya, inilah yang sebenar-benarnya anak muda prestasi.

Seperti Butet dan Owi, mereka tidak akan bisa mendunia jika mereka tidak menunjukkan bakatnya kepada orang lain. Mereka juga tidak akan mendapat dukungan jika mereka tidak bergabung di komunitas dan klub. Sejatinya, prestasi diraih berkat komunitas, meski komunitas itu bernama keluarga.

Jika tak bergabung di komunitas, saya bukanlah siapa-siapa dan tak kenal siapa-siapa. Bagi saya komunitas adalah tempat belajar, tempat bersosialisasi, tempat berkumpulnya teman, dan tempat belajar menciptakan karya hingga bisa meraih prestasi. Meski prestasi itu hanya diakui keluarga, hehe.. Tetep harus bangga, dong!

28 Oktober, Hari Sumpah Pemuda hari ini, saatnya anak muda tunjukkan semangat muda kalian. Tidak bisa main bulutangkis seperti Butet dan Owi, bukan berarti gagal. Prestasi bisa diraih dari segala macam lini. Seperti mengajak teman berbagi nasi bungkus seperti yang dilakukan oleh Komunitas KemangTers, itupun sudah jadi satu prestasi, prestasi untuk membantu sesama.

Misalnya saja kalian punya bakat menulis. Tulislah selagi itu memberikan nilai positif terhadap negara. Kerjakan selama itu bermanfaat untuk orang lain. Sekecil apapun usaha itu, tidak ada yang bernilai sia-sia karena sekarang telah ada Opini.Id Situsnya Anak Muda yang Punya Kepedulian yang akan selalu mendukung segala kegiatan kreativitas anak muda.

Opini.Id merupakan wadah berkumpulnya anak muda kreatif. Situs ini menayangkan segala macam berita anak muda berprestasi serta komunitas yang peduli terhadap kemajuan bangsa dan negara. Seperti yang tampak pada tanggal 28 Oktober, Opini.Id mendukung gerakan anak muda bersatu Jong United.

Jong United

Anak muda, ayo! tunjukkan kemampuanmu pada dunia!

11 Comments

Leave a Reply to Yuniari Nukti Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *