Mengenal Lebih Dekat Komunitas Tukang Bangunan di Indonesia

Tukang Bangunan

Baru tau, ternyata tukang bangunan juga punya komunitas! Selama ini yang saya tau, profesi tukang kerjanya profesional. Nyari order sendiri, desain rumah sendiri, pasang tarif sendiri, pokoknya semuanya sendiri. Makin terperangah saja mendengar bahwa jumlah anggota komunitas tukang seluruh Indonesia saat ini telah tercatat sebanyak 11.500 orang! We O We, WOW!

Jadi, kemarin itu saya menghadiri acara pembukaan Pembekalan dan Fasilitasi Uji Kompetensi Tukang Bangunan Umum di Hotel Slamet, Mojokerto. Awalnya bingung saya, bakal disuruh ngapain di sana nanti? Udah macak cakep masa harus ngayak pasir? 😀

Komunitas Tukang

Sebelum masuk ke lokasi acara, meja registrasi penuh sesak dengan kaum Adam. Langsung tepuk jidat, Oh, iya.. ini kan acaranya lelaki. Eh, tapi ada juga lho tukang yang cantik, sepenglihatan saya ada 3 orang peserta yang perempuan.

Karena meja registrasinya power full, saya dan teman-teman di by pass masuk ke ruangan. Double kaget, seruangan isinya laki semua! Kami pun diberi alternatif duduk di kursi nomer 2 dari depan. Asiiikkk… ala-ala pejabat gitulah hehe

Komunitas Tukang

Sebelum acara dimulai, jujur aja saya masih gak paham-paham banget tema acaranya ini apa. Dan kenapa di sana banyak banget tukang bangunan. Baru deh paham setelah Mas Danu Fahid, Marcomm PT. Semen Indonesia menjelaskan bahwa, acara Pembekalan dan Fasilitasi Uji Kompetensi Tukang Bangunan Umum merupakan kegiatan pelatihan khusus Tukang dengan harapan ada peningkatan kompetensi dan ketrampilan dari para tukang itu sendiri.

Mas Danu, Marcomm Semen Indonesia
Mas Danu, Marcomm Semen Indonesia

Acara yang dihadiri oleh 120 Tukang Bangunan se Mojokerto mendapat dukungan dari beberapa pihak, antara lain PT. Semen Indonesia, Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya, dan Pemerintah daerah setempat.

Komunitas Tukang di gagas oleh Semen Indonesia sejak tahun 2007 hingga 2016. Dari hampir 12 ribu member tercatat, 5000 diantaranya telah lolos verifikasi dan mengantongi sertifikat bertaraf Nasional.

Komunitas Tukang

Yang unik dari komunitas Tukang ini adalah sistem komunikasi antar member yang masih bersifat konvesional. Yaitu menghubungi antar tukang melalui fasilitas sambungan pulsa.

Mungkin teman-teman heran. Sama, saya juga heran! 😀

Untuk mempermudah komunikasi, Semen Indonesia akan memfasilitasi member komunitas agar saling terhubung satu sama lain. Caranya dengan diberikan kartu telepon khusus dimana nomer telepon yang telah diberikan adalah sebagai pengikat anggota.

Ketika saya tanya, mengapa tidak dibuatkan grup khusus tukang di Social Media atau melalui aplikasi chatting agar komunikasi lebih mudah terpantau?

Menurut Mas Danu, justru lebih efektif pulsa.
Kok bisa? Aneh, kan?

Begini, para tukang bangunan bukan seperti blogger yang tiap hari hidup di dunia online. Ponsel yang dipegang para tukang ini bukanlah ponsel sejenis telepon cerdas yang penuh dengan aplikasi dan paket data kondisi selalu On. Yang penting bagi mereka teleponnya bisa nyala dan bisa digunakan untuk telepon dan SMS. Justru dengan diberikan kartu perdana, Semen Indonesia berusaha mengikuti gaya hidup mereka.

Hmm, saya jadi berpikir, bener juga sih kalau mereka diberikan kartu perdana. Kalau tukang-tukang itu dibuatkan grup chatting atau grup sosmed, pekerjaan mereka pasti terganggu. Lagi asik masang bata, liat notif. Lagi sibuk ngaduk semen, cek notif. Trus kapan selesai bangunannya? iya juga ya. Dan kenapa tiba-tiba saya kangen masa 90-an yang tiap hari sibuk ngobrol sama teman-teman sambil beratap muka. Bukan lagi komunikasi melalui perangkat.

Komunitas Tukang

Agar komunikasi antar tukang semakin intens, Semen Indonesia membuat beberapa program yang selama ini telah berjalan, antara lain:

• Arisan tukang
• Call Center Tukang, semacam tempat konsultasi para tukang kepada ahli bangunan. Dengan Call Center mereka bisa konsultasi seputar disain rumah, ukuran rumah, arsitektur rumah, dan lain sebagainya.
• Pelatihan tukang
• Pembagian Merchandise kepada para tukang yang diberikan tiap 6 bulan sekali
• Lomba Pekerja Konstruksi bangunan

Pembekalan dan Fasilitasi Uji Kompetensi Tukang Bangunan Umum yang diselenggarakan di Mojokerto selama 3 hari, terhitung dari tanggal 1-3 Juni 2016, seluruh peserta akan mendapat pembekalan teori dan praktek. Prakteknya seperti pelatihan pemasangan bata, pemasangan kusen, Membuat Kolom, dan lain sebagainya yang akan berlangsung di desa Banjar Agung, Mojokerto.

Menurut Kepala Dinas PU Cipta Karya, Guntur Prihantono, dalam sambutannya mengatakan tukang harus memiliki sertifikasi tukang. Harapannya, dengan sertifikasi itu para tukang semakin memahami spesifikasi material, Metode pengerjaan, Waktu pengerjaan, dan Kualitas bangunan. Jika ke 4 hal di atas diberlakukan, maka ongkos tukang yang diterima dapat memperbaiki ekonomi para tukang

Guntur Prihantono, Kepala Dinas PU Cipta Karya
Guntur Prihantono, Kepala Dinas PU Cipta Karya

Mendengar paparan fungsi Komunitas Tukang ini menurut saya jelas akan menguntungkan nasib para tukang kedepannya. Bersama rekan komunitasnya, mereka seperti mendapat wadah berkomunikasi, tempat berbagi info, dan tak menutup kemungkinan berbagi job dan berbagi info fee. Lho lho macam dunia blogger aja hehe.. Yap, begitulah seninya berkomunitas!

You Might Also Like

6 Comments

  1. taqi

    wah… keren ni ide komunitas tukang nya
    ada beberapa startup yang sedang mengembangkan aplikasi mobile tukang dg menggunakan konsep seperti Goj*** itu…

    menurut Yuniari Nukti kedepannya seperti apa?

    1. Yuniari Nukti

      Selamat siang Pak Taqi,

      Saya harap kedepannya para tukang ini juga dibekali kecakapan menggunakan social media, Pak, supaya komunikasi mereka lebih intens dan tiap ada pengumuman penting tidak perlu berkirim kabar melalui POS. Akan lebih efisien memiliki alamat elektronik (email), sekalipun pindah alamat, mereka tidak kehilangan kontak.

      Begitupula dengan start up tukang yang dapat membuka peluang meluaskan pasar mereka 🙂

  2. Rahmah

    Wah menarik ya Mbak. Nanti tinggal menghubungi Call Center Tulang kalo mau konsul soal bangunan rumah.

  3. Abdul Cholik

    Bagus juga jika ada komunitas seperti ini.
    Harus dijaga agar tujuannya positif
    Jangan malah bikin kisruh terus
    Salam hangat dari Surabaya

  4. Efi Fitriyyah

    Ga selalu yang kekinian itu support pekerjaan ya, Yun. Kebayang kalaupara tukang ini pas lagi ngecat pake gondola, terus berhenti dulu buat sahut-sahutan di sosmed, ya. Bisa-bisa proyeknya banyak yang terbengkalai. Ya kali, blogger bisa ngerjain job malam sambil multitasking, 🙂

  5. Honda Tugu

    Wow ternyata banyak juga anggota komunitasnya, apalagi ada Uji Kompetensi jadi semua anggota yang tergabung setidaknya memiliki standart yang harus dikuasai ya

Leave a Reply