Tips Cerdas bermain Brain Games
Tips Cerdas bermain Brain Games
Minggu kemarin ada program bagus di MetroTV. Namanya Brain Games. Baru tau Metro punya program beginian. Kenapa gak dari dulu ya, bosen berita lagi, berita lagi.. 😀
Brain Games yang tayang kemarin menggiring pemirsa dalam sebuah permainan otak. Programnya bagus, mengajak kita mengingatkan sesuatu apa saja dalam kehidupan sehari-hari, yang kadang tidak terpikir di kepala manusia.
Brain Games MetroTV
Di mulai dari perkenalan singkat, presenter kemudian menunjukkan 6 kartu remi di atas meja. 3 diantara kartu tersebut dibuka dan ditunjukkan kepada pemirsa di layar televisi. Selama beberapa detik, pemirsa diajak mengamati kartu-kartu tersebut.
Selanjutnya, presenter bertanya kepada pemirsa, “Berapa total angka yang ada di 3 kartu remi tadi?”
Bagi pemirsa yang teliti dan fokus, pasti bisa menjawabnya. Kalau tidak fokus, ow.. tentu saja salah. Seperti sayaa hehe..
Tapi tenang saja, presenter masih memberikan kesempatan sekali lagi, kok..
Seperti permainan sebelumnya, presenter membuka 3 kartu remi lagi. Lagi-lagi pemirsa diajak mengamati kartu itu selama 5 detik.
Selama 5 detik itu kalian mikir apa, hayo?
Saya yakin, kalian sibuk ngitung jumlah angka di kartu tersebut, bener nggak?
Demikian juga saya, saya sibuk ngitung total angka-angka di kartu-kartu remi tadi. Alasannya gampang, supaya saat presenter tanya, saya bisa jawab.
Atau ada yang sibuk mikir selain ngitung jumlah kartu remi?
Tak masalah, selama kartu dibuka, pemirsa boleh menikmati pemandangan yang ada di hadapannya.
Yang jadi persoalan sekarang, pertanyaan apa yang diajukan si Mbak presenter?
Daaan pertanyaannya adalah..
“Kartu remi mana yang ada gambar kacamatanya?”
Nahloo.. kali ini pertanyaannya tidak lagi itung-itungan. Tanpa sadar pemirsa diajak bermain otak. Dan rata-rata mereka terjebak di dalamnya. Presenter sedang ngetes ketelitian kita. Yang tidak teliti dan memperhatikan secara seksama pasti akan terlempar. Dalam hal ini pilihan call a friend sudah expired alias gak berlaku hehe..
Pelajaran apa yang bisa di petik dari Brain Games diatas? Bagaimana rahasia sukses bermain Brain Games
Tips Cerdas bermain Brain Games untuk aktifitas sehari-hari
Dalam kehidupan sehari-hari ada banyak hal-hal yang biasa kita lihat, bahkan tiap hari kita bersinggungan, tapi tak pernah sedikitpun terpikir untuk memperhatikannya.
Misalnya,
“Berapa banyak jumlah anak tangga di kantormu?”
“Ada berapa kancing baju seragam sekolah kalian?”
“Apa warna gayung di kamar mandi kantor?”
“Berapa nomor KTPmu?”
Dan lain sebagainya..
Meskipun tiap hari bersinggungan, apakah kita pernah rela hati memperhatikannya? Sayangnya, kita justru tak pernah memikirkannya. Kenapa? Karena rata-rata mereka menganggap hal itu bukan persoalan penting yang harus diingat.
Pada salah satu cerpen majalah Bobo tahun 90’an. Ada kisah seorang anak, sebut saja Budi, sedang menjalankan aktivitas sehari-hari yang teramat biasa dan jamak dilakoni banyak orang. Budi adalah anak yang hobi menghafal nomor seri uang kertas miliknya sebelum dibelanjakan.
Pada suatu hari Budi membeli jajanan di sekolah. Ia merasa sudah menyerahkan uang kepada sang penjual, namun penjual keukeuh belum terima uang dari Budi. Untung saja Budi mengingat nomor seri uang yang tadi sudah diserahkannya. Akhirnya Budi pun bebas dari tuduhan, dan penjual juga mengaku khilaf.
Dalam hal ini tak ada yang bisa disalahkan. Kata orang Jawa, “Wong lali wani mati!” haha.. Lali dan tidak teliti perbedaannya sangat tipis.
Begitulah cara kerja Brain Games. Gaya-gayanya, antara penting gak penting Hehe.. Padahal penting banget, lho.. apalagi seorang detektif yang meneliti bukti kejahatan. Seorang penyidik kepolisian pun kadang-kadang harus bermain brain games untuk mengungkap kasus *panggil-panggil Pak Polisi Wangi* 😀
Dalam kehidupan sehari-hari saya juga kerap melupakan sesuatu yang detail di sekitar saya, walau gak semua bisa saya hapal.
Brain Games ala Yuni
Tips Sukses Brain Games untuk aktifitas sehari-hari ala saya adalah menghafal nomor kontak HP teman-teman, menghafal no KTP, menghafal no rekening, dan apa lagi, ya? Saking banyaknya yang dihafal sampai lupa semua haha..
Jadi jangan heran saat teman-teman menelepon saya, lalu saya bertanya balik, “Ini siapa, ya?” itu artinya kepala saya lagi blank! Wkwk.. Alhamdulillah, sih, kejadian bertanya balik seperti itu jarang sekali terjadi.
Kebiasaan ini sudah saya lakukan sejak lama, utamanya sejak hobi gonta-ganti HP. *horang kayaaah* 😀
Meskipun saat ini nomor kontak sudah bisa disimpan melalui media online, tapi saya tetap tidak lakukan. Bukan ingin menyepelekan, tetapi buat pelajaran saya pribadi seandainya suatu waktu saya ingin menghubungi seseorang dan saya dalam keadaan ‘kepepet’ sedangkan posisi HP mati lupa ngecharge, Power Bank gak bawa, dll saya masih bisa mengingat no telepon kerabat.
Bukan juga mau sombong ngandalin otak sehingga membuat gudang memori luber kemana-mana, tapi suatu saat dalam keadaan terdesak lalu dimintai data pribadi, saya gak perlu lagi buka-buka dompet hanya untuk sekedar melihat no KTP.
Sedikit cerita, dulu saat masih kerja, saya seperti Buku Telepon berjalan. Hampir semua teman kantor, terutama bagian purchasing, selalu teriak manggil nama saya tanya nomor telepon suplier. Padahal di Buku Telepon saya sudah catat semua nomor-nomor suplier. Tapi entah, mungkin terlalu malas berdiri mengambil buku telepon, mereka lalu mengadalkan saya. Cukup teriak dari mejanya, “Yun, nomor telepon suplier A, berapa?”.. “Yun, nomor PABX suplier B, berapa?”
Pernah suatu ketika saya sengaja menghindari pertanyaan mereka. Tiap kali mereka tanya, saya jawab, “Cari di buku telepon” *maksudnya supaya mereka gak ngandalin saya, gitu*. Awal-awal berhasil, meskipun sambil malas-malas, mereka masih mau mencari sendiri nomor-nomor yang dibutuhkan di buku telepon. Tapi lama-lama pekerjaan menjadi tak efisien. Masa hanya mencari 1 suplier saja, butuh waktu 30 menit ngubek-ngubek buku telepon. Kalau mereka mau mikir dikiiit aja, kan bisa mengingat letaknya. Walau buku telepon gak ada tanda abjadnya, tiap hari bersinggungan dengan buku telepon masa gak hapal-hapal juga posisinya.
Bagaimana supaya bisa hafal hal-hal gak penting di lingkungan sekitar tanpa harus menghafalnya?
Inilah Tips Sukses bermain Brain Games
1. Rajin memperhatikan benda-benda disekitar kita.
2. Hubungkan benda-benda sekitar dengan sesuatu yang kita anggap penting, contoh: Nomor rekening saya: 188.030.8161
Untuk menghapal angka ini, saya mengkombinasikan angka-angka tersebut dengan kejadian sehari-hari.
– 188 –> banyak yg bilang angka 8 adalah angka cantik. Gak perlu dihapal udah tau sendiri, angka cantik udah pasti 8. Jadilah 188 (angka satu juga gak perlu saya hapal, karena termasuk permulaan angka.
– 030 –> Ini kombinasi angka cantik, saya gak perlu menghapal angka 0-nya. Cukup 3 nya yang saya garis bawahi. Yang saya ingat dari angka 3 adalah 3 bersaudara. Jadilah 030.
– 8161 –> Kombinasi ini juga cantik. Angka 8 angka cantik, angka 6 saya ambil dari tanggal lahir saya, 26 (diambil belakangnya aja). Karena angka 1 nya ada 2, sseperti angka 0, gak perlu saya hapal. Jadilah 8161
3. Supaya gampang menghapal nomor sebaiknya pakai patokan 3 – 3 atau 4 – 4. Seperti nomor telepon: 0811 – 3400 – 721 atau bisa juga 081 – 134 – 007 – 21 (Cara yang belakang saya lebih suka menyebutnya begini: 081 – 134 – 00 – 721. Gak ada alasan apa-apa, biar enak menghapalnya aja.
Tips Cedas bermain Brain Games gak selalu melulu menghapal angka. Bisa yang lainnya.. yang paling utama adalah rajin memperhatikan secara seksama apa saja yang ada disekitar, cara itu akan lebih gampang mengingatnya. Selamat Mencoba..
dWi (nining)
Hmmm gk pernah liat tipiii na, eh tapi pernah diingatkan. Lebih baik nggak usah mengingat sesuatu yg kurang penting, spt halnya nomor telepon…alamat, yg bisa disimpan di buku la ya intinya.
Karna sayang dgn kapasitas otak, yg kudinya bs buat nyimpen lainnya *imho
Tapi kalo sekedar bermain games, bagus niiih buat refresh otak.
Apalagi games ini emg bikin betah kalo lg bete nungguin orang *curcol*
academic Indonesia
Terima kasih tipsnya,
semua memang tak ada yang sia2, tergantung sikapnya aj, bisa jadi game membuat cerdas bisa jg sebaliknya 🙂
Al-Jawi
Thanks banget buat tipsnya mba, nampaknya otak ini harus terus diasah supaya “tajam”.