Topak Ladeh, hidangan kaya rempah dari Bangkalan – Madura
Menikmati sajian kuliner khas pulau Madura seperti Sate Madura, Soto Madura, Bubur Madura adalah hal biasa. Bisa kita lihat sendiri bagaimana kalau malam hari, ada banyak sekali warung-warung tenda pinggir jalan yang menjual aneka jenis makanan ini. Bisa dipastikan jika sedang lapar berat dan ingin segera mendapatkan makanan, warung kuliner Madura jadi alternatif paling gampang. Selain mengenyangkan, kekuatan rasa dan khas bumbu rempah-rempah menjadi andalan sehingga kuliner Madura mudah di kenal di seluruh Indonesia bahkan dunia.
Sekarang saya akan memamerkan kepada dunia satu lagi kuliner khas dari Bangkalan Madura yang merupakan hidangan khusus sajian Hari Raya Idhul Fitri. Namanya Topak Ladeh.
Mungkin ada yang baru dengar?
Hmm.. memang Topak Ladeh tidak sepopuler Sate, Soto, dan Bubur Madura. Tapi percayalah, rasanya sama nikmatnya dengan mereka π
Topak Ladeh merupakan kuliner kombinasi lontong yang di guyur dengan kuah bubur santan dari racikan rempah komplit. Cara penyajiannya, lontong di potong-potong lalu di guyur kuah Ladeh dan diberi taburan bubuk jagung. Makannya diiringi dengan krupuk puli (krupuk nasi) dan cabe yang dihidangkan secara utuh sebagai pengganti sambal.
Topak dalam bahasa Madura artinya Lontong, dan Ladeh dibaca Laddeh (huruf βeβ dibaca seperti mengatakan βdekatβ dengan penekanan huruh βHβ). Jadi Topak Ladeh adalah Lontong Ladeh atau Ketupat Ladeh.
Topak Ladeh biasanya dihidangkan pada hari ke 7 setelah Idhul Fitri. Sama seperti tradisi di Jawa saat Lebaran Ketupat, yakni membuat hidangan sajian sebagai ungkapan rasa syukur telah melaksanakan puasa sunnah 6 hari di bulan Syawal.
Membuat Topak Ladeh tidak mudah. Jika tidak biasa mengolah kekentalannya, tekstur Ladeh jadi tidak sempurna. Untuk Topak nya, masyarakat Madura selalu membuat sendiri dengan cara membungkus beras dengan daun pisang yang kemudian di kukus di atas tungku. Topak dari daun pisang aromanya lebih sedap, rasanya enak, kenyal, dan tidak gampang basi. Proses memasaknya pun kurang lebih sama seperti membuat lontong.
Di Desa Kebun, Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan, cara membuat Topak Ladeh menggunakan bumbu-bumbu seperti Bawang Merah, Bawang Putih, Kunyit, Lengkuas, Ketumbar, Merica, Kencur, Daun Bawang, dan Garam. Kesemua bumbu ini di uleg sampai halus.
Selanjutnya bumbu-bumbu halus tersebut di campur ke dalam tepung beras dan diaduk hingga rata. Kemudian santan kenal di tuangkan. Aduk-aduk santan dan tepung beras di atas tungku kayu hingga menjadi kental. Tentu proses ini akan membutuhkan waktu lama karena dari santan yang mulanya cair di panaskan hingga kental. Nah, saatnya Topak Ladeh disajikan.
Cara penyajian Topak Ladeh, potongan Topak dimasukkan di atas piring kemudian disiram dengan ladeh. Terakhir taburi Topak Ladeh dengan bubuk kering terbuat dari jagung sangrai yang di tumbuk halus. Terakhir tancapkan sebutir cabe dan krupuk puli.
Secara tampilan sajian Topak Ladeh teksturnya cenderung halus. Paduan lontong dengan βbuburβ ladeh ini akan membantu pencernaan tubuh kembali normal setelah sebulan menjalankan ibadah puasa. Gizi dari makanan ini terdapat pada topak atau lontong yang memiliki kandungan kalori lebih rendah dibandingkan nasi. Bagi yang sedang melakukan diet, makanan ini sangat direkomendasikan. Agar tubuh tetap sehat disarankan menggunakan beras organik.
Pada dasarnya gizi pada lontong sama dengan gizi pada nasi. Hanya saja karena lontong mengalami proses pemasakan lebih lama dibanding nasi, maka kandungan karbohidratnya menjadi lebih rendah. Begitu juga dengan kandungan energi, protein, serta lemak juga lebih rendah. Akan tetapi tepung beras pada ladeh memiliki kandungan energi, protein, karbohidrat, dan vitamin A. Sedangkan santan mengandung lemak jenuh yang tidak merugikan kesehatan karena santan mengandung sejumlah vitamin, yaitu vitamin C, Vitamin B6, dan Folat.
Topak Ladeh juga bisa membuat nafsu makan bertambah. Caranya makanlah Topak Ladeh dengan menggigit beberapa cabe. Rasa pedas cabe akan membantu meningkatkan nafsu makan bertambah.
Hayuuk, lebaran tahun depan makan Topak Ladeh rame-rame, yuuk.. ^^
Prima Hapsari
Baru denger ada makanan Topak Lodeh mbak, di Jawa adanya sayur lodeh, hehe.
Penasaran ama rasanya mbak,
Yuniari Nukti
Rasanya enak, mbak. Bumbu rempahnya kuat. Kalau dimakan bersamaan dengan gigit krupuk lebih maknyuus π
Ika Puspitasari
Saya tinggal di bangkalan 2 tahun lebih tapi belum penah makan topak laddeh…*hadehhh….
Yuniari Nukti
Hihi.. kalau lebaran masuk ke perkampungannya Mbak, pasti menemukan Topak Ladeh π
Lidya
lebieh enak ya mbak aklau dimakan ada rasa pedasnya
Yuniari Nukti
Iyaa, makanya di kasih cabe utuh, makannya sambil gigit-gigit cabe π
HM Zwan
Aku baru denger mbak,dan belum pernah incip..gimana ya rasanya..penasaran^^
Yuniari Nukti
Rasanya seperti makan lontong bubur bumbu jangkep, Mbak π
Sumarti Saelan
Ini yang bikin kita heboh tadi malam yak…topak ladeh :)))
baiklah, kalau ke sono lagi kita berburu ini yak
Yuniari Nukti
Hahaha iyaaa, heboh sendiri mendekati DL :)))
Alam
Asssyyik, makanan desaku masuk blognya mbak Yuni. Semoga sukses ya lombanya.
Yuniari Nukti
Terima kasih Mas Alam, karena sampean referensi kuliner daerah ku bertambah. Di ajak melihat proses masaknya pula.. π
Fahmi
Topak ladeh ini makanan khas dari madura ya? :9 jadi pengen banget coba~ di jakarta kira-kira ada enggak ya?
Yuniari Nukti
Saya belum pernah lihat kalau di Jakarta, Mas. Mungkin warga yang asli Madura membuat masakan ini pas lebaran π
Akhmad Muhaimin Azzet
Topak Ladeh lebih maknyuss bila dimakan pedas ya, Mbak π