-
Lontong Kupang dan Sate Kerang
Gambar yang pertama itu adalah penampakan sate kerang. Dan gambar dibawahnya merupakan kupang lontong. Ada yang pernah makan? atau malah ada yang belum kenal? Ya. Lontong Kupang merupakan makanan khas dari Jawa Timur. Biasanya cara penyajiannya diiringi juga dengan Sate Kerang. Kupang lontong ini banyak ditemui di Surabaya, Sidoarjo dan Pasuruan. Kalau di Surabaya paling banyak didaerah dekat Pantai Kenjeran. Tapi ada juga sih yang keliling di kampung-kampung atau mangkal di pinggir jalan, namun penjualnya tak sebanyak bakso, gado-gado dan soto. Malah dibilang sudah jarang yang lewat. 1 Porsi harganya Rp. 5.000,- kalau beli dipenjual keliling. Tapi kalau di warung yang mangkal lebih mahal dikit, Rp. 8.000,- plus beberapa tusuk…
-
3 Pengalaman seru naik kereta ekonomi
3 Pengalaman seru naik kereta ekonomi pernah saya alami dan masih membekas hingga sekarang, sehingga bila mengingatnya kembali rasanya jadi pengin tertawa sendiri. Setiap mudik ke Jakarta beberapa kali saya naik kereta kelas ekonomi. Iya naik kereta yang kelasnya paling murah dan paling ‘ancur’ suasananya. Entah ya saya kok merasa eman ya kalau harus beli tiket yang mahal, toh hanya beda sedikit aja fasilitasnya dibanding kelas bisnis dan executif. Apalagi dari sedikit perbedaan fasilitas itu, harga tiketnya berbeda sangat jauh-sejauhnya. Boleh dibandingkan harga antara kereta api Gaya Baru Malam Selatan yang ditiket tertera Rp. 33.500 dengan kereta api Sembrani yang harganya berkisar Rp. 400.000. Perbedannya hanya di jam keberangkatan, bentuk…
-
Tiket Kereta
Seperti pengalaman sebelumnya yang selalu kesulitan mendapatkan tiket, saat ke Jakarta beberapa hari lalu saya mencoba membeli tiket di Ind*maret. Sejak diberlakukannya tiket online yang bisa dibeli 90 hari sebelum keberangkatan, keadaan itu terasa berimbas pada sulitnya mendapatkan tiket kereta, terutama kelas Bisnis dan ekonomi. Sempat takut kehabisan sih, apalagi rencana keberangkatan saya berbarengan dengan hari kejepit nasional. Dan jangan tanya lagi berapa harga yang dipatok, yang pasti lebih tinggi dari harga normal, kecuali kelas ekonomi yang murah meriah itu, harganya gak memandang warna kalender! Dan kelas itu yang saya suka.. 😀 Pagi-pagi jam 9, tepatnya seminggu sebelum keberangkatan saya pergi ke Ind*maret. Sambil tanya-tanya dan pilih-pilih lalu kemudian memutuskan,…
-
Yamaha Vega R, motor pertamaku, Yamaha Xeon RC, Motor impianku
Akhir tahun 2004 silam, untuk pertama kalinya saya memiliki motor sendiri. Iya, motor sendiri, bukan motor punya orang tua. Walau untuk mendapatkannya saya harus membayar dengan mencicil selama 17 bulan. Saat memutuskan beli motor, sebelumnya saya harus nabung dulu buat DPnya. Memang tidak mudah sih, butuh kesabaran selama beberapa tahun karena saya memang niat untuk membeli motor dari hasil jerih payah sendiri, bukan belas kasih orang tua. Pada tahun 2004 itu saya masih kerja di Hi-Tech Mall. Sebetulnya untuk pergi ke tempat kerja hanya butuh naik angkutan (Lyn) sekali, tapi karena akses untuk menuju jalan raya dari rumah jauh makanya saya mengandalkan jalan kaki. Becak ada, tapi sayang kalau harus…
-
Ada apa di jl. Semarang
“Seandainya kamu jadi penulis, kamu mau bukumu dibeli orang tapi gak dapat royalti?” Saya tersentak lalu diam. Ucapan suami saya benar. Saya terlalu naif menganggap sebuah hasil karya orang dengan harga murah. ** Beberapa hari lalu ketika saya melewati Stasiun Pasar Turi, tiba-tiba saja saya ingin menghentikan laju kendaraan dan mampir disebuah deretan toko buku di jalan Semarang. Jalan Semarang ini adalah pusatnya toko buku bekas di Surabaya. Namun saya hampir tidak pernah membeli buku disitu walaupun saya lihat banyak sekali lalu lalang orang yang keluar masuk di toko buku tersebut sambil mencari buku yang mereka inginkan. Di deretan toko-toko buku tersebut bertumpuk-tumpuk buku bekas dengan aneka judul. Mulai buku…
-
Nyasar di perpustakaan
Di sudut ruang pelayanan ada sebuah pintu yang menarik perhatianku. Dari kejauhan tertangkap sebuah pemandangan yang menurutku sedikit aneh, sebuah komputer dengan beberapa anak mengerubunginya serta beberapa mbak-mbak muda sedang asyik dimejanya. Kucoba mendekati kusen yang pintunya terbuka lebar. Saat kulongokkan kepala ternyata dibagian kirinya terdapat jajaran buku yang berdiri rapi yang ditata menurut jenis dan golongannya pada sebuah tatakan kayu panjang bertingkat. Mataku terperangah takjub. “Silakan masuk mbak..” seru sebuah suara. Aku pun tertegun. Dan aku pun mencari sumber suara sekaligus melayangkan senyum. “E.. saya sedang ngambil e-KTP, mbak” Si mbak yang tadi memanggilku mendekati seraya menyodorkan buku besar untuk kuiisi. “Silakan baca-baca dulu, mbak. Boleh juga dipinjam..” Seketika…