Guava Crystal dan kecintaan terhadap buah lokal
Keberuntungan besar dalam hidup saya adalah tinggal di perkampungan dengan banyak teman sepantaran di sebuah lingkungan yang sarat akan kearifan lokal. Rumah-rumah tetangga yang tak berpagar ditanami pohon buah-buahan yang setiap saat boleh kami unduh dengan sesuka hati. Salah satunya adalah Pohon Jambu kluthuk atau sekarang lebih populer dengan sebutan Guava Crystal.
Oh, tentu saja bebas diunduh, lha wong pemilik pohon buah-buahan itu adalah rumah teman sendiri, siapa yang boleh melarang? Toh buah yang diunduh juga untuk kepentingan bersama dan dinikmati rame-rame hehe
Kandungan nutrisi buah Guava Crystal
Sebagai buah lokal, Guava Crystal merupakan buah favorit saya. Rasanya asem, manis berpadu renyah kriuk-kriuk, membuat saya ketagihan memakan buah ini. Daging kulitnya yang tebal berpadu daging buah dalamnya yang manis membuat buah ini begitu melegenda dalam hidup saya. Yang membuat saya semakin jatuh cinta lagi adalah ternyata buah Guava Crystal memiliki manfaat lebih dari sekedar buah. Selain mengandung Vitamin C, E, dan A, buah ini juga bisa digunakan untuk menyembuhkan beberapa penyaki, seperti Diare, Batuk dan Darah tinggi.
Aahh.. kenapa baru taunya sekaraaangg… dulu aja waktu kecil saya dilarang makan buah ini oleh teman-teman, dibilang kalau kebanyakan makan jambu biji nanti berakibat usus buntu! Haha.. Usus buntu dengkulmu, orang buah enak begini jugaa..
Andai saya tau dari dulu bahwa kandungan buah ini banyak manfaatnya, saya bakalan menyuruh teman-teman makan buah ini. Kenyataannya, Alhamdulillah sampai sekarang saya tidak pernah (semoga jangan) mengalami yang namanya sakit usus buntu. Padahal dari info yang saya dapat, justru sering-sering makan Guava Crystal dapat membantu melindungi usus besar dan melindungi tubuh dari resiko racun penyebab kanker.
Penting diketahui, Guava Crystal ini kandungan protein dan seratnya lebih banyak dibandingkan Nanas. Untuk kandungan vitamin C nya, Guava Crystal memiliki 5 kali lebih banyak daripada Jeruk. Lebih baik lagi jika makannya bersama-sama dengan kulitnya karena diindikasi dapat membantu tubuh dari serangan infeksi. Sedangkan Vitamin A nya dapat menutrisi harian tubuh. Bahkan Ibu hamil pun boleh mengkonsumsi buah ini untuk membantu mencegah cacat saraf. Ingin punya kulit bagus? Buah ini juga bisa melindungi kulit dari sinar UV lho..
Dibawah ini adalah kandungan gizi yang terdapat pada buah Guava Crystal, yang diantaranya:
Memory indah menikmati buah lokal Guava Crystal
Masih teringat bagaimana dulu saya dan teman-teman bersusah payah meraih buah Guava Crystal dari pohonnya. Tekstur kayu pohon yang halus dan kecil sangatlah sulit dipanjat. Begitupula ukuran tinggi pohon yang tidak begitu menjulang membuat kami seperti tanggung untuk memanjatnya. Kalau sedang beruntung kami tak usah capek-capek menggoyang galah, karena ada orang dewasa yang akan sukarela membantu kami memetiknya langsung dengan tangannya berbekal sebuah dingklik kayu. Tugas kami hanya diminta berdiri dibawah sambil membentangkan rok lebar-lebar untuk menerima lemparan buah dari atas. Sambil bersorak kegirangan kami berebutan menerima buah yang jatuh tepat diatas rok, kalaupun sial paling-paling buah itu jatuh ke tanah akibat kekurang becusan kami menerima lemparan.
Di saat-saat seperti ini terkadang saya merasa bahagia, betapa nikmatnya memakan buah-buahan masak pohon secara gratis. Tinggal dicuci bersih, digigit, dan.. hmm nikmatnya tiada taraa. Tak ada kandungan formalin, tak ada kandungan bahan pengawet, dan tak ada zat-zat berbahaya lain, semuanya murni karena asupan pupuk dan siraman air. Rasanya? Wow, manis dan asamnya alami! Begitu dikunyah rasa dagingnya muantap!
Buah Lokal VS Buah Impor
Seiring beranjak dewasa, saya jarang lagi menemukan pohon buah Guava Crystal. Pohon-pohon kenangan yang saya ceritakan ini telah dibabat habis oleh pemiliknya. Untuk mengobati rasa kangen akan buah ini, saya kerap membeli di supermarket. Meski harganya tergolong tidak murah, mau tak mau saya tetap membelinya. Namanya juga ngidam, kalau nggak dituruti nanti dibilang anaknya ngileran huahaha.. Sayangnya rasa buah Guava Crystal yang saya beli di supermarket kerap tidak sesuai harapan. Tampilan buahnya memang cantik dan memukau, akan tetapi rasanya terlampau hambar. Okelah, bila dibelah buahnya memang menarik, tetapi rasanya seperti (maaf) agak busuk. Mungkin karena dagingnya buahnya terlalu lembek sehingga rasanya agak gimanaa gitu. Padahal secara penampilan luar, warna buah ini sueegaar, lho… bayangan saya kalau tampilannya segar, saya bakal mendapatkan gigitan buah yang kress, eh lhadalah lha kok malah buahnya melempem 🙁
Kalau sudah begini saya langsung patah semangat. Sudah kadung beli banyak ternyata nggak sesuai harapan. Ujung-ujungnya buah itu saya blender lalu di jus. Padahal saya suka makan buah Guava Crystal ini dengan cara main gigit langsung atau dibelah pakai pisau. Sebab disitulah nikmatnya menikmati sebutir buah yang bernama Guava Crystal!
Jauh sebelum ada pasar modern, buah-buahan yang banyak tersedia dipasar tradisional adalah jenis buah-buahan lokal yang harganya sangaaaaat terjangkau. Bahkan Ibuk saya tiap pergi ke pasar, selalu membawa pulang 2 – 3 jenis buah, seperti Pisang Ambon, Jeruk Siam, Mangga, atau buah apapun yang sedang musim.
Kalau sedang musim buah, dirumah kami seperti kecipratan pesta panen. Setiap hari ada saja penjual buah keranjangan yang keliling dengan harga jauh lebih murah dari harga pasaran. Pedagang ini mengaku membawa buah-buahan langsung dari petani yang dipasarkan langsung keliling kampung.
Seiring waktu berjalan, jenis buah-buahan dipasaran semakin beragam. Hadirnya buah impor menjadi pesaing buah lokal. Semakin pahit lagi nyatanya pasaran buah lokal tersaingi dengan buah impor. Apalagi dengan ‘embel-embel’ tampilan buahnya yang ‘cantik’, meskipun patokan harga yang cenderung mahal dan kandungan rasa serta gizi tak senikmat buah lokal.
Sunpride dan bukti eksistensi kecintaan terhadap buah lokal
Di tengah krisis kepercayaan terhadap buah impor, terlebih saya sudah mengalaminya sendiri, baru-baru ini saya mendapat informasi mengenai buah Guava Crystal Sunpride yang didistribusikan oleh PT Sewu Segar Nusantara, yakni sebuah perusahaan agrikultura yang memiliki komitmen menyediakan buah-buahan lokal segar dan berkualitas.
Untuk menunjukkan kualitasnya, PT Sewu Segar Nusantara telah melakukan uji coba ke badan legal dan hasilnya buah Guava Crystal Sunpride telah mendapat pengakuan Bebas Residu Pestisida dan Tanpa Formalin
Sebelum tau ada Guava Crystal Sunpride, saya sering mengkonsumsi pisang Cavendish Sunpride. Menurut saya rasa pisang Sunpride ini berbeda dari pisang yang selama ini saya makan. Pisang Sunpride rasanya lebih lembut dan maknyus. Mulanya saya mengira buah Sunpride adalah buah impor, karena tampilan luarnya bersih dan memiliki logo khusus. Yang membuat saya tak yakin adalah rasanya yang senikmat buah lokal. Usut punya usut rupanya Sunpride adalah distibutor buah lokal yang mendahulukan kualitas.
Ada banyak alasan mengapa saya begitu mencintai produk buah lokal:
1. Lebih segar, rasa buahnya lebih nikmat dengan kandungan gizi yang lebih terjaga
Hal ini dikarenakan buah lokal cenderung tepat petik panennya. Setelah dipetik buah-buah ini langsung didistribusi tanpa menunggu waktu pengiriman yang lama sehingga tidak akan mempengaruhi kandungan gizi yang terkandung didalamnya.
2. Lebih aman dikonsumsi karena bebas dari zat berbahaya, seperti bahan pengawet
Buah-buahan lokal lebih aman dikonsumsi karena tidak mengandung bahan-bahan berbahaya. Seperti yang kita ketahui, di pasaran banyak sekali ditemukan buah-buahan impor yang rasanya ‘sepo’ atau hambar. Meski tampilannya bagus, dan warnanya cerah namun rasa daging buahnya cenderung tak terasa nikmatnya. Tak dapat dipungkiri bahwa waktu pengiriman yang lama menjadikan buah-buah ini akan segera busuk jika tak diberi bahan kimia sehingga produsen harus melewati proses pengolahan lebih dulu dengan cara memberi bahan pengawet (disuntik) terhadap buah-buah tersebut.
3. Relatif lebih terjangkau
Harga buah-buahan lokal relaif lebih murah karena di petik dari perkebunan yang tak jauh dari lingkungan kita. Kalaupun ada proses pengiriman tak akan membutuhkan waktu lama dan juga mengirit biaya bahan bakar
4. Membantu meningkatkan taraf hidup petani buah
Ini sangat jelas, buah-buah lokal di tanam oleh petani lokal, dan kita tau bahwa iklim daerah lokal kita jauh lebih menguntungkan. Sayangnya keberadaan petani terasa tersingkir akibat banyaknya produk impor yang menyaingi produk lokal akibatnya petani sulit bersaing di pasar global. Padahal hasil tanam petani lokal tak kalah nikmat dibanding tanaman impor. Nah supaya produk lokal kita dikenal maka tak ada salahnya jika kita membantu para petani membeli buah-buahan lokal agar petani menjadi lebih bersemangat menanam buah berkualitas.
Mungkin ada yang bertanya bagaimana cara mendapatkan buah lokal yang berkualitas. Iyes, memang mendapatkan buah lokal berkualitas gampang-gampang susah. Tapi jangan juga terlalu dimasalahkan karena saat ini distributor buah lokal Sunpride telah hadir dengan menyediakan buah-buah lokal yang berkualitas. Buah lokal Sunpride bisa didapatkan di toko modern, swalayan, bahkan di pasar tradisional juga sudah ada. Sejak berdiri tahun 1995, PT Sewu Segar Nusantara, pemilik merek Sunpride telah memasarkan beberapa buah lokal, antara lain: Pisang, Nanas, Melon, Jambu biji, Pepaya, Kiwi, Apel, Pir, Jeruk, Anggur, dan Pomelo.
Semakin yakin bahwa manajemen distributor Sunpride telah memaksimalkan usahanya dalam membranding sebuah produk buah lokal menjadi berkualitas interlokal. Hal ini semata-mata demi kemajuan petani lokal serta mengangkat kekayaan alam Indonesia yang melimpah ruah menjadi sebuah komoditas yang memiliki sejuta potensi.
Sunpride Fresh Everyday!
Iyori Kharisma
Wah, aku baru tau buah ini, Mbak. X))
HM Zwan
kalau pulang ke batam, sering beli sunpride,seringnya yang pisang…kalau di Siak,udahlah ya..nggak ada huhuhu.
jadi inget, dulu waktu SD hobiku naik pohon jambu klithuk,dimakan diatas gitu sambil ngobrol hahaha
Nova Wijaya
Wahhhhh buah kesukaan ^_^
mbak avy
yg paling kusuka ya pisang sunpride….. enak dan lezat pastinya hehehehe
yuyun
Ooo…sunpride tu lokal tah? Pantesan ada si pisang imut kesukaanku “pisang ulin/pisang mas”..
Tatit Ujiani
Sama jaman cilikanku juga suka manjat pohon jambu biji atau sukun 🙂
chikarein
wahhh mbak ikutan kontes ini juga 😀
tulisannya bagus mbak,
semoga buah lokal makin bisa bersaing dengan impor y mbk
Dini Febia
Membeli buah lokal memang sangat membantu petani lokal. 😀