Yang wajib dibawa saat musim hujan
Hujan lagi.. banjir lagi..
Musim hujan begini, banjir dimana-mana. Alhamdulillah Surabaya yang tiap hari di guyur hujan deras dan angin kencang masih bertahan dengan status ‘tergenang’. Walaupun kenyataannya genangan air sudah setinggi atas lutut orang dewasa, tapi masih saja dibilang TERGENANG. Semoga saja banjir-banjir begini Bang Haji nggak lewat Surabaya, supaya beliau tidak protes lalu bilang Tehr.. lha.. lhu!! 😀
Ngomong-ngomong, banjir akhir-akhir ini kota Surabaya dan sekitarnya tengah jadi sorotan. Apalagi kalau bukan karena berita daerah Benowo dan sekitarnya yang tiba-tiba kedatangan tamu tak diundang, alias air sungai Lamong yang tiba-tiba merangsek ke dalam perumahan warga. Akibatnya, olala pasti lah genangan air dimana-mana. Masih disebut genangan? Oh, tidak kalau ini benar-benar banjir, soalnya genangan air setinggi lutut orang dewasa itu telah bertahan hingga 3 hari lamanya. Padahal menurut aturan UU ke-RT-an, tamu wajib lapor selama batas waktu 1 x 24 jam, melebihi 24 jam silakan minggat. Dan rupanya tamu tak diundang ini ngeyel, sudah 3 x 24 jam, lha kok ya nggak mau pergi juga.
Segala usaha pengusiran banjir telah dilakukan, bahkan saya lihat diberita, Bu Risma sampai turun tangan membantu mengusir air. Sayangnya, air yang sudah keenakan di dalam perumahan masih saja ogah beranjak. Bahkan sudah dilakukan trik pengusiran memakai ritual ala Syahrini, air-air itu tetap saja mokong. “Saannah… sannaah.. pehrgi.. pehrgi sannah…” “huss.. hush…” pakai suara merintih-rintih. Ya sudahlah, mungkin ada hikmah dibalik bencana genangan ini. Eh ralat, bencana banjir ini hehe..
Beberapa waktu lalu saya menyambangi Benowo. Semua pada tau kan bagaimana kondisi lalu lintas menuju arah ke sana. Jauh, itu sudah pasti. Banyak proyek, sangat jelas. Macet, itu sih lagu lama keles.. dan sekarang eeh, ketambahan banjir lagi. Mau bagaimana lagi memang lagi musimnya hujan. Yah, intinya sih kalau mau ke Benowo harus siap bawa Jas Hujan. Bukan ke Benowo aja, di musim banjir ini kalau ingin pergi kemana-mana tanpa takut kejebak hujan, syaratnya wajib bawa Jas Hujan.
Terlepas jas hujan itu nanti mau dipakai apa nggak, setidaknya di jok motor sudah siap alat pengamannya sehingga bila ditengah jalan tiba-tiba hujan datang mak bress, tinggal minggir dan buruan pakai mantelnya.
Ada beberapa pilihan jas hujan yang selama ini kita kenal. Ada yang bentuk lowo (kelelawar), ada pula yang bentuk potongan. Karena saya suka pergi sendirian saya suka pakai jas hujan yang bentuknya potongan, celana dan atasan. Jas hujan begini dirasa lebih praktis, lebih aman, dan lebih nyaman. Apalagi kalau di tengah jalan ada genangan air, praktis cipratan air tak akan mengotori baju.
Untuk pemilihan jas hujan sendiri saya lebih suka mengenakan jas hujan yang warnanya gelap namun dilengkapi aksen garis terang di bagian punggung. Aksen garis terang ini utamanya dapat membantu keberadaan kita saat berada di tengah-tengah lebatnya hujan. Yang lebih penting lagi bahan yang digunakan harus yang berkualitas, kuat dan tahan lama. Seperti pilihan Jas Hujan Rosida di blanjadotcom yang bahannya di disain khusus melindungi tubuh dari serangan air hujan dan hembusan angin kencang. Tak hanya itu saja bentuk modelnya sangat menarik dan sangat cocok dipakai oleh anak-anak dan remaja.
Ahmad Nurus Sirot
Semoga banjir segera surut semua.
Rinrin Rinjaniah
Semoga hujannya tidak mengganggu aktivitas kesehariannya yah Mba Yuni
@rin_mizsipoel
Una
Hahaha seperti ituhhhhh…
Jas hujanku polkadot dong Mbak, lebih kece dari jas hujan Mbak Rosida itu 😛
islam di dadaku
yang penting kita tidak mengeluh karena hujan atau banjir tetap disyukuri