BrokenButUnBroken, NPD Survivor Kartika Soeminar Kampanyekan Gangguan Mental Narcissistic Personality Disorder
“Ngene salah, ngono salah
Ngene nesu, ngono nesu.
Hubungan kok gak ada benernya!”
Ketika ada tugas kelompok dan mendapatkan nilai bagus, dia orang pertama yang maju dan mengakui semua hasil kerjanya. Tapi begitu tugas kelompok dinyatakan gagal, dia paling vokal menyalahkan orang lain. Padahal selama mengerjakan, dia paling nganggur dan tak memberikan kontribusi apapun.
Apa yang bisa di harapkan dari teman modelan begini? Tidak ada, selain over narsistiknya bikin orang lain sakit hati.
Dalam suatu hubungan, butuh waktu untuk memahami karakter masing-masing. Bukannya terlambat menyadari, tapi yang dibutuhkan hanyalah mengambil sikap praktis. Mau tetap berteman dengan segala resiko dan berharap berubah menjadi lebih baik, atau meninggalkannya demi kebaikan mental.
Narsis boleh-boleh saja selama wajar, tapi narsis yang berlebihan bisa jadi pelakunya mengidap NPD (Narcissistic Personality Disorder)!
Kartika Soeminar Story: NPD Survivor berjuang 23 tahun Menghadapi Pasangan Narcissistic Personality Disorder
Kartika Dyah Soeminar atau lebih dikenal Kartika Soeminar merupakan wanita kelahiran Surabaya yang selama 23 tahun hidup dengan orang NPD. Secara visual hubungan dengan pasangannya baik-baik saja, namun siapa sangka dibalik itu dia sering mendapat perlakuan abusive.
Terkadang kita emosi melihat perlakuan KDRT fisik, akan tetapi apakah kita bisa marah melihat pengidap NPD menyakit pasangannya melalui kata-kata menyakitkan?
Menjadi korban NPD selama puluhan tahun tentu tidak mudah. Sikap orang NPD yang memberinya perhatian lebih dengan buraian kasih sayang hingga membuat seseorang terbuai, penurut, tapi nyatanya penuh manipulasi.
Ketika kondisi mentalnya dalam fase depresi kronis, Kartika ingin meninggalkannya. Namun ternyata tak semudah itu menjauh dari orang bermental NPD sebab Ia membuat strategi baru menyebarkan cerita ke orang sekelilingnya seolah dirinya adalah korban. Istilah sekarangnya playing victim
Tak berhenti di situ, ketika dikonfirmasi, orang NPD akan menyalahkan balik pasangannya seolah-olah mendramatisir keadaan. Di sisi lain, Kartika memendam apa yang sedang dialaminya karena prinsipnya tidak mengumbar aib pasangan.
Dia baru sadar ternyata selama ini dirinya sibuk membahagiakan orang lain sehingga lupa dengan self love-nya
BrokenButUnBroken, Kampanye Memahami Gangguan Mental NPD dan Cara Menghadapinya
Disampaikan oleh Dra. Probowatie Tjondronegoro, M.Si, psikolog senior yang juga Kepala Humas Rumah Sakit Santa Elizabeth Semarang, bahwa orang NPD tidak menyadari bahwa dirinya NPD.
Belajar dari pengalaman Mbak Kartika Soeminar yang berhasil bangkit dari orang narsis, ada kemungkinan banyak korban-korban NPD di luar sana yang tidak berani speak up di media. Entah alasan agama, tabu (gak ilok istilah orang Jawa), atau efek sosial sehingga memilih untuk diam walau akhirnya menjadi sebuah kebiasaan. Kebiasaan pahit yang setiap hari ditelan mentah-mentah namun tidak mampu dimuntahkan.
Untuk mengurangi keresahan yang dirasakan para korban NPD, Kartika Soeminar menyuarakan edukasi #BrokenButUnBroken bersama Kumpulan Emak Blogger (KEB). Selama 2024 kampanye ini telah dilaksanakan di berbagai kota yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Jogja, Solo, dan Surabaya. Ia berharap semakin banyak orang, terutama perempuan, teredukasi agar bersama-sama berjuang menghadapi orang NPD
“NPD tidak hanya terjadi dalam hubungan suami – istri, bisa juga dalam hubungan pertemanan” kata Bu Probowatie.
Kampanye #BrokenButUnBroken di Surabaya diadakan hari Sabtu, 24 Agustus 2024 di Asset Room Artotel TS Suites dihadiri oleh blogger member KEB yang diberi tajuk BREAK THE SILENCE: 23 Years Of Narcissistic Abuse Survivor. Acara berlangsung santai dan penuh kehangatan. Ada Mbak Kartika Soeminar, Ibu Dra. Probowatie Tjondronegoro, M.Si, dan juga Co-Founder KEB, Makpuh Indah Juli sebagai moderator. Selain edukatif, nuansa acaranya betul-betul mengaduk emosi.
Mengenal NPD, Penyakit Kejiwaan Yang Tidak Disadari Orang
Umumnya orang dengan gangguan mental tidak bisa ditebak. Bisa jadi pelakunya tidak mau mengakui, atau mungkin pelakunya tidak menyadari. Kemungkinan yang kedua inilah yang alami oleh pengidap NPD.
Narcissistic Personality Disorder adalah kondisi seseorang yang narsisnya level akut.
Disampaikan oleh Bu Probo, gejala orang NPD adalah:
- Mementingkan diri sendiri
- Haus perhatian dan pujian dari orang lain secara terus menerus
- Superior, menganggap dirinya lebih tinggi, lebih hebat sehingga perlu mendapatkan perlakuan khusus
- Kurang berempati terhadap pada orang lain
Mengapa orang bisa terkena NPD?
Penyebab seseorang menderita NPD akibat dari kesalahan pola asuh di masa kecilnya yang selalu mendapat perhatian dan terlalu sering mendapat pujian sehingga merasa dirinya selalu benar dan harus dibenarkan entah gimana caranya hingga mengarah ke manipulatif
“Orang NPD cenderung tidak sadar kalau dirinya memiliki ciri-ciri itu. Gejala kompulsif sangat melekat pada NPD diantaranya manipulatif dan butuh dikagumi. Hal ini bisa terjadi karena lingkungan masa kecil yang selalu mendapat pujian sehingga seseorang merasa Ia tidak pernah salah dan dengan berbagai cara, harus selalu dikagumi” jelas Dra. Probowatie Tjondronegoro, M.Si
Metode Fundamental Menghadapi Orang NPD
Penyakit NPD tidak bisa disembuhkan dengan obat sehingga mau tidak mau menghadapi orang NPD harus dengan trik. Bagaimanapun orang NPD tidak menyadari dirinya NPD sehingga perlu pendekatan yang humanis.
Yang dibutuhkan untuk menghadapi orang dengan gangguan NPD adalah mental yang kuat dan sehat supaya bisa bersikap bijaksana. Ketika ke-NPD-annya mulai muncul alihkan pembicaraannya pada hal-hal positif. Jika perlu sekali-sekali bersikap apatis.
Pesan Bu Probowatie, orang NPD harus dikapokke (dikasih pelajaran. Kalau masih belum kapok juga, pilihan terakhirnya, tinggalkan.
Berikut 5 langkah psikologis menghadapi orang NPD a la Bu Probowatie:
Membuat Batasan
Batasan hubungan ini berfungsi untuk memperkuat diri sendiri agar tidak terlalu memperhatikan perlakuan orang NPD. Sikap cuek ini upaya mengurangi interaksi dan komunikasi dalam menjaga kesehatan mental
Afirmasi Positif
Otak manusia sesungguhnya tidak bisa menerima energi negatif oleh karena itu selalu terapkan afirmasi positif dalam diri dan bangun rasa yakin bahwa kita bisa menghdapi semuanya
Terapi Kertas
Ada kalanya emosi dan marah harus diluapkan. Cara paling efektif meluapkan rasa kesal adalah melakukan terapi kertas. Manfaatkan kertas bekas kemudian ungkapkan kekesalan melalui gambar atau tulisan. Jika sudah, sobek-sobek kertas kemudian buang. Kegiatan journaling seperti ini dinilai efektif untuk menyampaikan uneg-uneg ketimbang dipendam saja dalam hati
Bersabar dan Berdoa
Percayalah apa yang terjadi dalam hidup merupakan kehendakNya, maka bersabar dan berdoalah. Yakin bahwa dalam setiap nafas dan langkah ada Tuhan yang menyertai kita. Teguhkan iman dan mohon agar diberikan mental yang sehat serta kehidupan yang baik.
Konsultasi kepada Ahli
Tidak semua orang memiliki mental yang kuat. Ketika merasa mental sedang terpuruk segara hubungi dan konsultasi dengan ahli jiwa. Anggapan di masyarakat bahwa bila bertemu ahli jiwa dianggapnya orang gila, padahal salah kaprah. Semua orang butuh ahli jiwa untuk memperbaiki kesehatan mental
Relaksasi Untuk Menyehatkan Mental
Satu tips untuk menjaga kesehatan mental dengan relaksasi. Dalam kesempatan itu, Bu Probowatie mengajak audiens melakukan relaksasi 5 jari. Relaksasi keseimbangan gunanya untuk ketenangan diri dan menyebarkan aura positif di dalam tubuh.
Relaksasi 5 jari bisa kita lakukan sendiri di rumah. Dicontohkan oleh Bu Probo misalnya bangun tidur pagi hari diamkan diri dulu sejenak. Berdoa, mengingat kembali hal-hal yang dilakukan hari kemarin yang patut disyukuri, sekaligus memikirkan kebahagiaan diri dan bagaimana mencintai diri sendiri. Energi positif seperti ini dapat membangkitkan gairah bahwasanya keadaan pasti baik-baik saja
Sesi relaksasi rupanya menjadi sesi paling emosional, terbukti beberapa blogger sampai berurai air mata. Tak hanya relaksasi 5 jari, sesi penutup Bu Probo melibatkan salah satu blogger untuk jadi obyek relaksasi dengan cara punggung dielus naik turun dan berhenti di satu titik lalu diputar searah jarum jam beberapa kali. Kemudian Bu Probo me-pukpuk pundaknya lalu memeluknya dari belakang. Tak disangka gerakan sederhana itu membuat si blogger menangis sejadi-jadinya seolah segala beban yang terpendam tersalurkan semuanya.
Menangis bukan perbuatan dosa, ketika mampu menangis, tidak ada salahnya menangis. Ya, nggak?
Yuk tebarkan kampanye #BrokenButUnBroken. Mengutip quote Bu Probowatie,
“Bahagia tidak dicari, tetapi bahagia itu diciptakan”.
Semoga kebaikan dan kebahagiaan selalui mengelilingi kita semua, Aamiin!
Sumber foto: Riska Ngilan dan Tim Cognito
Ikrom
senang sekali bisa ikut acara ini karena banyak insight yang aku dapat
salut sama perjuangan mbak Kartika yang gak mudah melewatinya
kemarin pas terapi lima jari rasanya nyaman sekali ya mbak bisa dicoba juga di rumah
adeuny
Seneng banget ada campaign ini.
Semoga semakin banyak korban yang semakin sadar bahwa dirinya berharga dan layak untuk dihormati dan disayangi
Reyne Raea
Sebenarnya orang yang maunya memang sendiri ini buanyak ya Mbak, terutama dalam pertemanan kita para wanita, wkwkwkwk. Tapi enaknya kalau cuman teman, nge cut nya mudah. Tinggal dicuekin aja, nggak usah berteman dengan dia.
Tapi, kalau konteksnya orang terdekat ini yang sulit