4 Cara Kurangi Risiko Burn-in Pada Layar Ponsel

Layar Burn-in

Teman-teman, adakah yang pernah ngalami layar smartphone muncul bayangan halus seperti asap gitu? Nggak cuma di gadget aja, di layar tablet/ laptop juga. Bayangan ini biasanya hadir di spot-spot tertentu. Rata-rata orang tidak menyadari karena tidak mengganggu fungsi, hanya tampilannya nggak enak banget di lihat. Fenomena ini relatif jarang terjadi, apalagi teknologi elektronik sudah makin modern, tapi nyatanya saya pernah mengalaminya.

Cari-cari informasi, ternyata kejadian layar berbayang disebut burn screen. Jadi meskipun layarnya mati, bayangan ‘bernoda’ ini masih terlihat jelas. Padahal saya tidak pernah berbuat hal yang tak senonoh pada gadget saya. Malah seringnya saya sayang-sayang, lha kok tiba-tiba ada burn-in.

Meskipun teknologi layar terus meningkat selama bertahun-tahun untuk mengurangi prevalensi terjadinya layar terbakar, namun kasus seperti ini masih bisa terjadi tanpa diduga. Kabar baiknya kejadian seperti ini bisa dicegah dengan beberapa tindakan pencegahan yang masuk akal. Salah satunya menghindari membuka layar gadget di bawah terik matahari, atau saat mengakses m88 dengan ponsel lebih baik berada di dalam ruangan agar terhindar dari masalah burn screen.

Apa itu burn screen?

Istilah screen burn-in berasal dari tampilan tabung sinar katoda (CRT) jaman dulu. Ketika teknologi televisi dan komputer masih menggunakan tabung, sebelum kemunculan layar datar modern seperti sekarang. Diketahui, Layar CRT menggunakan lapisan fosfor pada kaca yang menyala ketika terkena berkas elektron yang dipancarkan oleh “pistol” di bagian belakang tabung, dan seiring waktu fosfor jadi terkikis secara tidak merata, sehingga menghasilkan gambar “terbakar” yang persisten. di bagian depan layar. Hal ini sangat umum terjadi pada tampilan monokrom “layar hijau” (dan kuning) yang digunakan pada era komputasi awal.

Sayangnya, perpindahan teknologi yang lebih baru tidak sepenuhnya menghilangkan masalah layar terbakar ini. Meskipun sifat fisiknya sedikit berubah seiring peralihan ke plasma dan, kemudian, teknologi OLED, keduanya masih rentan terhadap tingkat burn-in tertentu. Panel LCD juga dapat mengalami burn-in, meskipun hal ini jauh lebih jarang terjadi, dan jika hal ini terjadi, biasanya kerusakan gambar yang bersifat sementara akan hilang dengan sendirinya.

Mencegah burn screen

Layar yang sudah terkena burn-in tidak dapat diperbaiki, tapi kita masih bisa menghindarinya sebelum itu terjadi. Hadirnya panel OLED membantu mengurangi kejadian layar terbakar. Sebaliknya, muncul sebuah retensi gambar atau bayangan sementara dari gambar sebelumnya yang akan hilang ketika kita melihat konten yang lain.

Kemungkinan menjadi korban layar terbakar permanen sangatlah rendah. Kemungkinan tertinggi, teman-teman akan mengalami retensi gambar. Jangan khawatir, itu masih bisa diperbaiki dengan beberapa cara berikut:

Matikan Perangkat

Karena retensi gambar adalah kondisi sementara berdasarkan piksel OLED yang tidak kehilangan pendarannya, solusi paling mudah dengan mematikan perangkat dan membiarkannya beristirahat. Mungkin selama ini smartphone terlalu lelah bekerja dan hidup terus-menerus, nah cobalah saatnya untuk memberikan waktu istirahat. Biarkan Ia mati selama satu atau dua jam, dan gambar akan memudar seiring waktu.

Atau saat teman-teman tidur, matikan smaprtphone sepenuhnya dalam semalam atau mematikan layar selalu aktif selama beberapa jam.

Gunakan Aplikasi Korektif

Dalam kebanyakan kasus, mematikan layar selama beberapa jam akan menyelesaikan masalah retensi gambar, namun jika teman-teman masih mengalami masalah, ada beberapa aplikasi perbaikan yang dapat diunduh untuk menelusuri berbagai gambar untuk menerangi semua piksel OLED secara merata. Untuk perangkat Android, Google Play Store memiliki banyak koleksi pengoreksi dan penguji layar, misalnya OLED Saver.

Pada pengguna iPhone, kalian dapat menggunakan aplikasi seperti Doctor OLED X untuk memeriksanya. Tidak ingin membebani memori gadget dengan aplikasi? Teman-teman bisa mencoba langsung melalui situs web ScreenBurnFixer, di mana kita akan menemukan koleksi video dengan slide berwarna dan pola kotak-kotak yang dirancang untuk membantu mengembalikan piksel layar ke jalurnya.

Ingatlah bahwa meskipun solusi ini bagus untuk memperbaiki retensi gambar yang terus-menerus, tidak ada solusi yang dapat memperbaiki layar terbakar yang sebenarnya, karena ini adalah kondisi permanen di mana beberapa piksel OLED di layar akan kehilangan kecerahan seiring waktu lamanya penggunaan. Setelah piksel tersebut mulai memudar, tidak ada yang dapat kita lakukan untuk mendapatkannya kembali kecuali mengganti layar — atau perangkat seluruhnya.

Turunkan Kecerahan Layar

Retensi gambar dan burn-in layar pada layar OLED disebabkan oleh penggunaan piksel yang terlalu panas, maka salah satu alternatifnya yaitu menurunkan kecerahan layar. Selain menghemat penggunaan baterai, menurunkan kecerahan layar membantu smartphone bekerja lebih santai, terlebih ketika digunakan untuk bernavigasi dalam perjalanan dalam waktu yang lama.

Di iPhone, kita juga dapat mengubah kecerahan layar dengan masuk ke aplikasi Pengaturan dan memilih Tampilan & Kecerahan. Teman-teman akan menemukan opsinya di sini seperti mengaktifkan kecerahan otomatis, menurunkan pencahayaan saat tidak digunakan, ditambah pengaturan True Tone dan Night Shift untuk mencegah retensi gambar dan burn-in dengan mengubah warna secara lebih teratur. Pada iPhone 14 Pro atau iPhone 14 Pro Max, teman-teman akan menemukan pengaturan menonaktifkan layar selalu aktif. Itu bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan karena beroperasi pada tingkat cahaya yang sangat rendah dan mati secara otomatis selama mode tidur atau saat iPhone ada di saku atau menghadap ke bawah, tetapi kalian dapat mematikannya jika merasa perlu. biarkan layar beristirahat sejenak untuk menghilangkan sisa gambar.

Di sebagian besar ponsel cerdas atau tablet Android, kita dapat menemukan penyesuaian kecerahan di aplikasi Pengaturan di bawah Tampilan. Pengaturan tampilan selalu aktif biasanya juga ditemukan di sini, meskipun ini dapat bervariasi tergantung pada model spesifik ponsel Android yang digunakan.

Aktifkan Mode Redup

Salah satu kehebatan layar OLED adalah piksel hitam yang dimatikan sepenuhnya. Inilah sebabnya mengapa menggunakan mode gelap di ponsel dapat menghabiskan lebih sedikit daya, dan juga membantu menghindari retensi gambar karena penggunaan piksel nyaris kecil.

Seberapa baik kerjanya smartphone tergantung pada aplikasi yang teman-teman gunakan secara rutin. Mereka yang menerapkan latar belakang “benar-benar hitam” dengan benar akan menemukan suatu menakjubkan. Membiarkan piksel OLED mati membuat smartphone jadi awet juga mengurangi keausan layar dan konsumsi daya. Sayangnya, beberapa aplikasi masih lebih memilih menampilkan latar belakang hitam. Ini akan menerangi piksel OLED itu sendiri, meski masih lebih baik daripada menampilkan Cahaya putih terang.

Teman-teman dapat menemukan pengaturan mode gelap di iPhone di bawah Pengaturan > Tampilan & Kecerahan, sedangkan di sebagian besar perangkat Android, opsi ini terletak di bagian Pengaturan > Tampilan di bawah Mode malam atau tampilan Nyaman.

Nah, teman-teman ternyata merawat smartphone tidak sebatas mengisi daya ketika baterai kosong dan keluhan memori penuh saja, tetapi masih ada hal lain yang perlu diberikan perhatian yaitu ketahanan layar!

You Might Also Like

One Comment

  1. ainun

    laptop aku yang sering bermasalah sama layarnya mbak. yang terakhir kali nggak aku bawa ke tukang servisan, aku biarin sebulan lebih, ehh tiba-tiba udah bener sendiri layarnya
    untuk handphone sebisa mungkin aku jaga biar layarnya nggak bermasalah, apalagi kalau biaya servisnya lumayan juga

Leave a Reply