Penghijauan di Kawasan Candi Dieng, Inspirasi Konservasi Alam Situs Warisan Sejarah
Belum lama ini Dataran Tinggi Dieng jadi perbincangan hangat netizen setelah terjadi fenomena embun beku di kawasan tersebut. Embun beku alias bun upas yang berwarna putih seperti kapas memunculkan kesimpulan di masyarakat kita bahwa di “Dieng terdapat salju!”
Mau tak percaya, tapi beneran ada. Kejadian embun beku yang terjadi di Dieng Plateu hampir terjadi setiap tahun terutama bulan Juli dan Agustus. Saya baca di wikipedia, suhu udara pada bulan itu siang hari berkisar 12-20 derajat dan malam hari antara 6-10 derajat. Kebayang gak dinginnya? Brrrrr!
Kemunculan ‘salju’ yang terjadi akhir Juni 2022 kemarin di kawasan Candi Arjuna Dieng, menjadi fenomena langka sebab sebelumnya, bulan Januari, momen salju ini sudah terjadi di Dieng. Yang membuat heboh, suhu kali ini lebih dingin dari sebelumnya, bahkan mencapai -1 derajat celcius!
Dataran Tinggi Dieng dan Keunikan Obyek Wisata Sarat Budaya dan Religi
Dataran Tinggi Dieng yang berada di 2 daerah, yakni Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo, terkenal sebagai kawasan yang memiliki banyak keunikan. Selain pegunungan, kawasan yang berada di ketinggian 2.093 mdpl terkenal dengan pemandangan alamnya yang indah. Suasana pedesaan dan pertanian berpadu dengan garis-garis terasering rapi.
Pasti seru menjadi bagian dari masyarakat Dieng. Dibalik perbukitan tersimpan destinasi yang memukau seperti Kawah Sikidang, Telaga Warna, Goa Semar, Bukit Sikunir untuk melihat matahari terbit, dan yang tak kalah penting keberadaan kompleks candi Dieng yang konon menjadi kawasan religi tertua di Jawa yang dibangun pada abad ke-7. Di sini terdapat 8 bangunan candi, yaitu Candi Arjuna, Candi Semar, Candi Srikandi, Candi Puntadewa, Candi Sembadra, Candi Dwarawati, Candi Bima, dan Candi Gatotkaca.
Dieng juga memiliki budaya sangat kental, salah satunya keberadaan Anak Bajang dengan ciri khas rambut gimbal alami. Saking alaminya, pemotongan rambut harus dilakukan acara ritual. Tak sekadar potong rambut saja, Anak Bajang yang memiliki keinginan tertentu harus dipenuhi kendati permintaannya dianggap tak wajar.
Penghijauan di Kawasan Candi Dieng, Inspirasi Konservasi Alam Situs Warisan Sejarah
Melihat potensi alam Dieng yang memukau dengan kandungan situs warisan sejarah di dalamnya, sangat layak jika kawasan ini dilestarikan. Dalam rangka menyebarkan inspirasi konservasi alam situs warisan sejarah, Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) melakukan program penghijauan di sekitar Candi Dieng dengan mengajak generasi muda peduli lingkungan melalui gerakan berbasis digital Siap Darling (Siap Sadar Lingkungan)
Gerakan Siap Darling ini tuh inspiratif banget, saya pernah mengikuti acaranya saat penanaman pohon cemara gunung di Kawah Ijen Desember 2019 lalu yang pada waktu itu kondisinya sedang merana akibat kebakaran hebat menimpa hutan Ijen. Nah kegiatan penghijauan kali ini gerakan Siap Darling menciptakan ekosistem pelestarian lingkungan yang melibatkan mahasiswa sebagai agen penggerak perubahan melalui aksi penanaman secara berkelanjutan.
Sejak diluncurkan 2019 hingga Juni 2022 gerakan Siap Darling telah melibatkan 2.352 Darling Squad dari 295 kampus di 203 kota/kabupaten di Indonesia. Selama itu program ini telah menginisiasi sejumlah aksi positif yakni Candi Darling sebuah kegiatan penanaman pohon dan semak berbunga di berbagai situs warisan sejarah dengan tujuan menggugah kontribusi generasi muda agar makin peduli lingkungan dan menjaga warisan sejarah dalam jangka panjang.
Beberapa program Candi Darling yang telah dilaksanakan oleh Bakti Lingkungan Djarum Foundation adalah:
– Tahun 2019 penanaman 5.296 bibit di Candi Prambanan tahun 2019
– Tahun 2019 penanaman 4.873 bibit di Situs Ratu Boko dan Candi Ijo
– Tahun 2020 penanaman 868 bibit di kawasan Percandian Gedongsongo
– Tahun 2021 penanaman 10.027 bibit di Candi Barong, Candi Sambisari dan Candi Banyunibo
Siap Darling Lakukan Penanaman Pohon dan Semak di Candi Dieng
Meneruskan gerakan sebelumnya, 6 Juli 2022 lalu Siap Darling kembali ‘turun gunung’ melaksanakan aksinya melakukan penanaman bibit di kawasan Candi Arjuna Kompleks Candi Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah yang melibatkan 80 Darling Squad dari Wonosobo dan Banjarnegara, 10 peserta diantaranya dariĀ Bogor, Tangerang, Cirebon, Gresik, dan Banyuwangi.
Program penghijauan di Candi Dieng melakukan penanaman sebanyak 6.500 pohon dan semak berbunga untuk menghijaukan kawasan Candi Arjuna, Candi Bima, Candi Gatotkaca, Candi Dharmacala, dan Candi Setyaki dengan perawatan bibit akan berlangsung hingga 6 bulan untuk memastikan pertumbuhannya optimal.
Menariknya, bibit yang digunakan untuk kegiatan positif ini menggunakan bibit tanaman yang diambil langsung dari Pusat Pembibitan Tanaman (PPT) Bakti Lingkungan Djarum Foundation di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Jenis pohonnya adalah Cemara Pua, Kemuning, dan Waru Merah, sedangkan jenis semaknya Taiwan Beauty, Hanjuang, Bayam Merah, Lily Brazil, dan Asparagus.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Jawa Tengah, Widi Hartanto, ST, MT, yang hadir sebagai pembicara dan turut serta dalam kegiatan seremonial menyambut baik aksi kolaborasi gerakan Siap Darling untuk menanam di Kawasan Candi Dieng, Ia mengatakan bahwa merawat ekosistem di sekitar situs sejarah seperti candi adalah suatu upaya yang kompleks terlebih di Kawasan Candi Dieng, yang mana topografinya memungkinkan terjadinya potensi cuaca ekstrem seperti embun es sehingga merusak bibit pepohonan. Oleh karena itu Ia mengapresiasi upaya penghijauan sebab bisa dilihat hasilnya dalam 3 bulan dan juga dalam jangka panjang. Bila kepedulian terhadap lingkungan ini terus dipupuk, tentu aksi ini tidak akan berhenti hanya di acara ini, tetapi bisa menggerakkan masyarakat di sekitar tempat tinggal masing-masing.
Dukungan upaya konservasi alam dan situs sejarah juga diungkapkan oleh Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Jawa tengah, Sukronedi, “Sebagai negeri yang kaya akan peninggalan sejarah, generasi muda perlu memahami lebih jauh kesatuan nilai antara candi dan lingkungan sekitarnya. Apalagi Provinsi Jawa tengah memiliki candi terbanyak di Indonesia, hingga 18 kawasan, belum termasuk reruntuhan maupun artefak candi yang terus ditemukan di beberapa daerah. Oleh karena itu kami menyambut baik kolaborasi dengan berbagai pihak termasuk swasta dan masyarakat, utamanya generasi muda dalam mendukung upaya konservasi alam dan situs sejarah supaya dilakukan beriringan.
Dalam Seremoni penanaman pohon di Kawasan Candi Dieng dihadiri juga oleh Vice President Director Djarum Foundation, FX Supanji dan PJ Bupati Banjarnegara, Tri Harso Widirahmanto, S.H., M.H. yang diwakilkan kehadirannya oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Banjarnegara, Ir. Singgih Haryono.
Semoga dengan kegiatan penghijauan di Kawasan Candi Dieng ini semakin banyak generasi muda yang sadar lingkungan dan menyadari bahwa Konservasi Alam Situs Warisan Sejarah layak diperjuangkan eksistensinya sebagai bentuk jati diri bangsa.
Leave a Reply