Mengenal Token AHA, Token Kripto Yang Mengusung Misi Pengurangan Emisi Karbon
Cryptocurrency atau mata uang kripto memang tengah digandrungi investor, tapi tau nggak sih bahwa penggunaan aset digital ini dinilai boros energi akibat pemakaian listrik yang berlebihan? Sudah saatnya kita berpikir ulang dengan beralih menggunakan token AHA, token kripto yang mengusung misi pengurangan emisi karbon
Tak dipungkiri jika uang kripto menggunakan mesin komputer secara terus menerus setiap harinya yang mengakibatkan aktifitas penambangan terhadap bahan bakar utama listrik. Jika kondisi ini dilakukan terus menerus kebutuhan batu bara makin sulit dikendalikan.
Lebih mencengangkan lagi, sebuah riset yang dilakukan oleh Universitas Cambridge, Inggirs, mengungkapkan bahwa penggunaan energi Bitcoin ternyata lebih besar dari jumlah energi yang dikonsumsi oleh negara Austria.
Beralih Menggunakan Kripto Ramah Lingkungan
Menyadari bahwa popularitas kripto Bitcoin yang semakin meningkat berdampak negatif terhadap kesehatan lingkungan, para investor pun mulai beralih menggunakan kripto ramah lingkungan, diantaranya token AHA
Mungkin teman-teman bingung, emang ada kripto ramah lingkungan? Bukankah kripto merupakan uang digital?
Yap, sekilas memang tidak ada hubungannya, namun sebenarnya terhubung banget!
Mengutip berita Kumparan yang bersumber dari whitepaper AHA, token kripto fokus berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan di Indonesia yang bertujuan mencapai pencampuran energi 23% dari Energi Baru Terbarukan (EBT) yang disesuaikan dengan target pemerintah tahun 2025.
Token AHA, Token Kripto Yang Mengusung Misi Pengurangan Emisi Karbon
Token AHA merupakan token kripto yang mengusung misi pengurangan emisi karbon yang memiliki nama panjang Alam Hijau Anagata yang disingkat AHA. Menariknya, token aha diklaim sebagai token pertama yang mengedepankan pengurangan emisi karbon, lho.
Saat ini Anagata fokus terhadap Proyek Solar PV dan Carbon Trade Platform dengan dasar kondisi wilayah Indonesia berada di bawah garis khatulistiwa sehingga memiliki potensi 207 GW (GigaWatt) proyek PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) dengan estimasi nilai USD 140 miliar dan pengurangan CO2 miliaran ton.
Sebagai token ramah lingkungan yang berpaham pada sistim decentralized yield-generation utility eco-token berdasarkan teknologi Binance Smart Chain (BSC), token AHA mengklaim menyediakan transaksi aman dan menguntungkan semua investor.
Keunggulan token AHA diperdagangkan dengan token dan koin yang stabil dengan harga yang tidak terlalu fluktuatif di pasar. Setiap nilai transaksinya pun dirahasiakan sehingga terjamin keamanannya. Cara transaksinya mudah karena terhubung dengan sistim terdesentralisasi.
Investasi token AHA juga dinilai murah karena biaya transaksinya cenderung kecil. Untuk setiap transaksi yang dilakukan nilainya hanya 6% yang dibagi menjadi 3% untuk refleksi ke pemegang lain, 2% untuk dana amal, dan sisa 1% lagi untuk pemeliharaan sistim.
Dalam prakteknya, token AHA rupanya menjalankan berbagai proyek yang berfokus pada investasi, transaksi, dan donasi, diantaranya Investasi Inisiatif Hijau yang terdiri dari Proyek Energi Hijau, proyek Berkelanjutan Hijau, dan Proyek Sosial Hijau. Masih ada lagi, yaitu transaksi untuk perdagangan karbon dan gamifikasi serta pengumpulan donasi jaringan.
Tidak hanya koin kripto saja, token AHA juga berencana meluncurkan produk game yang mendukung penanaman pohon asli di beberapa wilayah di Indonesia serta membuat NFT yang melibatkan komunitas berpola pikir go green
Lalu berapa sih harga token AHA di pasaran?
Harga 1 token AHA saat ini dibanderol 0.0035 BUSD. Sejak diluncurkan Desember 2021 lalu, per 1 Maret 2022 hingga 20 April 2022 dalam tahapan pre sale. Selanjutnya 22 April 2022 token AHA akan dibuka menjadi public sale
Bagaimana, tertarik investasi token AHA?
Leave a Reply