4 Karakteristik Kopi Espresso, Pecinta Kopi Wajib Tau!
Padatnya rutinitas sehari-hari kerap membuat kita merasa tertekan. Terkadang, kondisi seperti ini juga membuat orang menjadi tidak fokus bekerja dan malas memulai hari. Butuh sesuatu untuk membangkitkan semangat kerja salah satunya minum kopi. Tak jarang banyak orang menjadikan espresso sebagai sebuah minuman yang menyelamatkan pagi.
4 Karakteristik Kopi Espresso, Pecinta Kopi Wajib Tau!
Di Indonesia sendiri, nama Espresso sudah tidak asing lagi. Banyak kafe yang menyertakan nama Espresso dalam menu-menunya. Dan apabila kalian adalah seorang penyuka kopi Espresso, maka wajib tau karakteristik dan sejarah kopi Espresso!
Sejarah Kopi Espresso
Tahukah teman-teman bahwa menu kopi yang sering kita pesan di kafe-kafe berasal dari Italia? Sebagai negara Eropa pertama yang mengenal kopi, Italia memang menjadikan espresso sebagai minuman andalannya. Sejarah espresso sendiri bisa ditelusuri kembali ke masa ketika orang Italia harus mengantri lama di toko untuk mendapatkan secangkir kopi. Proses pembuatan kopi sendiri memakan waktu lama hingga memicu antrian panjang yang memakan waktu tidak sebentar.
Hingga pada suatu ketika ada seorang pria bernama Angelo Moriando dari Turin, Italia, yang berhasil menemukan mesin espresso pertama pada tahun 1884. Istilah espresso pertama kali digunakan pada awal tahun 1900-an. Jika diterjemahkan, espresso diartikan sebagai “secangkir kopi yang dibuat khusus untuk Anda”.
Roasting Berbeda Setiap Daerah
Meskipun dikatakan bahwa menu kopi ini berasal dari Italia, namun tingkat espresso sangrai dari satu negara ke negara lain cenderung berbeda. Jika espresso dipanggang secukupnya, maka di California, teman-teman akan merasakan biji kopi sangrai gelap atau dark roast. Di Pantai Timur Amerika Serikat, minuman ini biasanya dipanggang sebentar. Dengan kata lain, variasi tingkat penyangraian kopi espresso dapat disesuaikan dengan selera penikmatnya.
Tidak Selalu Pahit
Jika teman-teman berpikir bahwa espresso yang baik pasti pahit, pandangan ini mungkin salah. Untuk menghasilkan espresso yang sempurna, keseimbangan harus dicapai antara rasa pahit, asam, dan manis. Sebenarnya jenis kopi olahan tidak selalu pahit, dan seharusnya tidak ada rasa utama di antara ketiga kopi yang disebutkan di atas. Yang paling penting adalah menyeimbangkan semua unsur rasa untuk menikmati kelezatannya.
Istilah Shot dalam Kopi Espresso
Sebaiknya pahami dulu kopi mendunia ini karena menggunakan istilah shot atau tuangan. Proses penyeduhan espresso dimulai dengan ampas kopi yang harus disemprot dengan tekanan tinggi, 4-9 bar dan suhu air 90-98 derajat Celcius. Baru setelah itu proses ini akan menghasilkan secangkir espresso yang disebut vial, yang biasanya berisi 30-45 ml dalam satu botol. Jumlah bubuk kopi sendiri adalah 12-18 gram, dan bubuk kopi tersebut dikompres di portafilter. Hasilnya, satu bir kopi espresso akan memiliki lapisan busa emas yang disebut crema, yang terkandung di dalam cangkir mini. Tidak hanya kopi ala carte, kopi espresso juga tersedia dalam ukuran lain yang disebut ristretto dan double shot untuk memberikan rasa yang lebih kaya.
Nah, ternyata membuat kopi tak sekadar nuang air panas aja kan ya. Setelah membaca artikel di atas kini teman-teman sudah mengenal beberapa hal yang berkaitan dengan kopi Espresso. Bisa jadi setelah merasakan kenikmatannya, teman-teman akan lebih mencintai kopi. Sekarang menyesap espresso tidak perlu ke kafe, buat saja sendiri di rumah dengan takaran sesuai minat kita. Selamat mencoba dan semoga teman-teman menyukai rasa dari Espresso.
D Sukmana Adi
saya biasanya minta double shoot
Ulfah Aulia
Kukira kopi espresso ini yang pahit selalu mba, ternyata banyak juga jenis kopi espresso yang ada ya mba dan aku baru tau mba, hehehe