Ingin Keliling Indonesia Naik Motor, Kapan Ya?

Jakabaring-Sport-Center

Tiba-tiba saja terbersit ide ingin keliling Indonesia naik motor, hehe.. Seandainya diniatkan, saya yakin bisa. Tapi perlu rundingan dulu dengan Suami sebagai partner perjalanan. Masalahnya butuh waktu tidak sedikit, bisa makan waktu berbulan-bulan.

Sejak tau harga tiket kapal laut KMP Legundi jurusan Surabaya – Lombok tidak sampai menguras dompet, saya sempat nekat ke Lombok bawa motor sendiri waktu itu. Hanya saja kami urungkan karena jadwal keberangkatan kapal terlalu lama. Padahal asik banget, dengan motor kami bebas eksplorasi daerah tanpa mikir boncos biaya transportasi. Cuma modal beli bensin doang!

Tapi dari perjalanan ini saya jadi punya pengalaman baru bahwa meski punya rencana keliling Indonesia naik motor, kami tak perlu mengendarainya dari satu kota ke kota lainnya. Maksudnya gimana?

Caranya Sewa motor lokal! Jadi orang yang solutif gitu lho! Haha..

Ingin Keliling Indonesia Naik Motor, Kapan Ya?

Rajabhakti Park Hua Hin Thailand

Naik motor keliling Indonesia effortnya berat banget. Bukan soal bahan bakar, tapi tenaga manusianya ini lho. Minimal ada teman perjalanan yang bisa diajak gentian nyetir. Jadi biar gak capek-capek banget, saya sih ingin menyiasatinya dengan berangkat naik kendaraan umum, sampai di daerah baru sewa kendaraan.

Siasat ini sudah pernah saya praktekkan di postingan Keliling Hua Hin dengan Motor. Karena transportasi di Thailand mahal, sewa motor adalah solusi yang paling tepat. Tarifnya sekitar Rp. 115 ribu saja per hari-nya.

Begitupula saat di Lombok, kami sewa motor sehari hanya Rp. 70 ribu!

Ada beberapa rencana kasar yang ada di pikiran saya:

Alternatif Transportasi Murah

Tidak selalu perjalanan darat lebih murah. Jika dibandingkan dengan tenaga dan waktu, naik pesawat selisihnya tak terlampau banyak juga.

Saya pernah ngeteng dari Surabaya ke Palembang perjalanan darat habis biaya transportasi Rp. 650 ribu. Sudah termasuk bis Surabaya – Jakarta, kapal Ferry, dan naik travel Lampung – Palembang. Padahal harga pesawat sekali jalan saat itu 700ribuan. Tapi gak masalah buat saya, harga pengalamannya tak bisa dihitung dengan uang, kan.

Beberapa waktu lalu saya juga mengikuti tweetnya Kak Rere Atemalem yang naik bis dari Jakarta ke Medan hanya 600 ribu. Murah sih, capeknya paling kelamaan di jalan, haha.. Tapi kalau hati senang, saya rasa gak kerasa capeknya. Itu menurt saya, nggak tau suami, ya. Pasti banyak komplainnya, haha..

Intinya sih selama perjalanan saya ingin mengenal dekat karakter masyarakat lokal. Mungkin bisa dimulai dari Pulau Jawa dulu. Keliling Jawa Insya Allah gampang, banyak pilihan akses transportasinya. Baru seriusnya saat perjalanan lintas Sumatera. Mungkin bisa dimulai dari Lampung, Palembang, Jambi, Pekanbaru, Medan, Aceh dulu. Pulangnya lewat Padang dan Bengkulu.

Kalau Sumatera bisa ditaklukkan, Kalimantan mungkin bisa juga. Termasuk Sulawesi dan Nusa Tenggara. Terasa beratnya di Papua kali ya. Konon biaya hidup di sana tinggi.

Manfaatkan Pertemanan

Ini bisa jadi memudahkan perjalanan karena keberadaan teman sedikit banyak akan membantu kesulitan kita. Paling tidak ada seseoran yang bisa ditanyai ketika dalam keadaan sulit.

Waktu ke Bali saya pernah dibantu teman mendapatkan persewaan mobil murah. Sopirnya baik, saya dan rombongan tinggal bayar aja pokoknya. Biasanya seorang teman sukarela memberikan rekomendasi destinasi yang layak dikunjungi. Syukur-syukur kalau diajak nginep gratis di rumah teman, hehe..

Penginapan Terjangkau

Judulnya sih backpacker, sebisa mungkin budgetnya diminimalisir. Saya yakin banyak penginapan murah di Indonesia ini selama di HP kita ada aplikasi travel. Gak harus berbintang-bintang, hotel budget juga tak kalah keren. Beberapa kali saya mendapat penginapan harga 100ribuan per malam sudah dapat sarapan nasi goreng/roti bakar dan teh hangat.

Destinasi Tujuan

Indonesia ada 34 Provinsi. Gambaran kasar saya 1 provinsi dijatah 3-4 hari saja maksimal 1 minggu. Tergantung daerahnya, kalau seperti Palembang saya maunya seminggu! Haha..

Palembang makanannya enak-enak, banyak tempat wisatanya, masyarakatnya juga menyenangkan.

Begitupun dengan Sulawesi Selatan, bisa jadi lama karena ada Toraja yang memiliki daerah eksotis. Butuh waktu panjang dari Makassar ke Toraja.

Siapkan Budget

itinerary-wisata-palembang-4-hari-3-malam

Hohoho, ini penting nih. Biar kata keliling Indonesia naik motor hanya modal bensin, jangan lupakan biaya makan dan tidur. Apalagi saya suka penasaran dengan makanan aneh-aneh kalau di daerah orang.

Selain uang yang dibawa, siapkan juga saldo lain untuk jaga-jaga siapa tau menemukan barang bagus sebagai kulakan oleh-oleh.

Lengkapi Data Administrasi

Perjalanan keliling Indonesia bukan waktu yang singkat jadi persiapan administrasi seperti bawa KTP, buat SIM, memiliki Buku Nikah wajib disiapkan tanpa cela. Nggak lucu saat di daerah orang tiba-tiba kena tilang. Udah motor sewaan, gak punya SIM lagi.

Buku nikah juga penting kalau sewaktu-waktu ada pemeriksaan. Jangan sampai kena tangkap Pihak Berwajib gara-gara gak bawa buku nikah sementara alamat KTP berbeda.

Berharap semoga pandemi segera berakhir supaya kondisi bisa kembali normal dan rencana keliling Indonesia naik motor dapat terwujud. Sing penting saiki, numpuk duit dhisek! Haha..

You Might Also Like

2 Comments

  1. Tatit

    Siapkan anggaran pijat mbak, kalau naik motor.
    Karo bawa koyo salonpas dan hot cream selama dalam perjalanan.hahahahha

  2. Reyne Raea

    Rekor naik motor terjauh saya, Surabaya – Jogja Mbak, hahaha.
    tapi udah lama banget, dulu sebelum punya anak.
    Perginya sih semangat, pulangnya pengen numpang kereta aja rasanya, udah nggak kuat, jauuhhh banget nggak nyampe-nyampe, mana saya ngantuk pula, gaswat pokoknya hahaha.

    Tapi memang murmer ya, setidaknya bisa loh keliling Indonesia minim budget dengan liburan ekonomis gitu, hanya saja memang agak repot kalau bawa anak.

    Kalau solo traveling, atau jalan-jalannya sama-sama teman-teman atau rombongan, tapi nggak bawa anak, kayaknya pas banget tuh 😀

    Cari penginapan murah sekarang juga banyak loh, saya dulu ke Jogja, sampai keluar masuk gang demi cari penginapan murah, dulu belom ada yang namanya aplikasi soalnya hahaha

Leave a Reply