Ketika perempuan ingin menyatakan cinta kepada laki-laki
Saya salut kepada manusia yang kuat memendam perasaannya sampai begitu lama, termasuk ketika seorang perempuan ingin menyatakan cinta kepada laki-laki idamannya. Namun yang terjadi, bibirnya kelu saat mereka sudah berhadapan.
Cinta memang rumit. Kata saya dulu, saat menjadi remaja SMP yang tergila-gila pada anak lelaki bernama Junaidi. Halah, menulis namanya saja saya malu, haha..
Sebelum membahas tentang Junaidi, saya mau cerita dulu perjalanan cinta saya waktu kecil. Jadi sebenarnya saya orang yang mudah jatuh cinta. Tidak tau bagaimana mulanya, yang jelas, saya suka pada seseorang yang memiliki sesuatu ketertarikan hingga membuat saya betah berlama-lama di dekatnya.
Tapi suka tidak berarti cinta!
Yak, betul! Di sinilah letak keegoisan Yuni kecil. Ketika suka sama seseorang, dia akan mengejarnya sampai babak belur! Bisa dibilang agresif-lah, haha..
Ketika perempuan ingin menyatakan cinta kepada laki-laki
Lalu bagaimana perjalanan cinta pertama saya?
Waktu kelas 3 SMP saya sekelas sama Junaidi. Dibanding anak remaja yang lain, Junaidi nggak ada spesialnya sama sekali. Udah sekolah naik sepeda BMX, bukan juga golongan anak pinter. Namun yang membuat saya tertarik, sikapnya kalem, ngayomi, ndewasani-lah istilahnya. Gak ngganteng, tapi sedap dipandang, eaaaaakkk
Kok ya ndilalah, Junaidi selalu kebagian tugas jadi komandan upacara tiap Senin. Wah, makin bersinarlah auranya. Sudah gitu OSIS, pula. Ayeeeemm atiku🙈
Kenapa saya tertarik menceritakan Junaidi? Sebab dari sekian pengalaman cinta monyet, dia yang paling membuat drama hati saya, huahaha..
Awal-awal saya memendam saja perasaan suka ini. Karena gak tahan, dikemudian hari saya beranikan curhat sama Atik dan Senja, teman beda kelas tapi rute berangkat – pulang kami selalu bersama-sama.
Jadi tuh di sekolah, SMPN 19, tiap kenaikan kelas selalu ada perubahan murid. Otomatis selama 3 tahun sekolah, pertemanan kami selalu berubah. Hampir tidak ada yang selalu sekelas selama 3 tahun. Kalaupun ada paling 2 tahun, kelas 1 sama kelas 3. Nah, sama Junaidi saya sekelas hanya saat kelas 3.
Tentang Junaidi, sebelumnya rahasia pribadi, tapi lama-lama anak sekelas tau kalau saya ‘ada rasa’. Siapa lagi kalau bukan ulah Atik sama Senja. Mereka berdua paling menentang saya nggak boleh suka sama Junaidi. Review mereka, Junaidi gak pantes sama saya karena punya kumis. Pokoknya boleh suka sama anak lain, asal jangan sama Junaidi. TITIK
Saya jadi galau. Raja Jalal berkumis lebat nyatanya ganteng. Mas Burak Ozcivit juga. Kalau hanya soal kumis, kenapa harus melarang orang jatuh cinta? Haha
Tau sendiri kan ya saya anaknya bagaimana. Kalau suka ya udah bilang suka. Tapi ketika urusan jatuh cinta, bibir jadi susah bergeraaaaak! Padahal tinggal bilang, “aku suka kamu”, gitu lho rasanya berat seperti digandoli antam 50 gram! CUMA 3 kata. Vokalnya HANYA A sama U doang. Gitu lho mikirnya sampai koyok wong edan. Cinta. Sial! Wkwkwk
Saat Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
Selama 8 bulan di kelas 3, saya berusaha menahan diri tidak keblabasan sikap. Capek tau ngejar cintanya Junaidi! Yang ada saya tenggelam jadi bual-bualan Atik sama Senja. Salah Junaidi juga sih, sok jual mahal. Udah tau ada yang suka, kenapa gak langsung ditanggepi.
“Nggak tau kali anaknya kalau kamu suka…”
“Nggak tau gimana, rumor sudah beredar luas di sekolah, kok. Kalau nggak dengar ya kebacut!”
Sek ta, kok jadi saya yang ngegas, haha..
Suatu hari di Hutan Raya Ir. Juanda Bandung, Junaidi ngikuti saya terus dari mulai pintu masuk hingga ke manapun saya melangkah. Tiap saya noleh, dia selalu ada di belakang saya. Sementara itu saya jalan berdua sama Atik menikmati pemandangan sambil foto-foto.
Kala itu April, kami sedang melakukan kegiatan tour sekolah perpisahan kelas 3. Padahal jadwal EBTANAS kisaran bulan Juni yang hampir bersamaan Pemilu. Nggak asik banget, masak tour dulu baru ujian. Hiks!
Bersama Atik saya merasa nggak nyaman jalan diikuti Junaidi. Aneh ya, harusnya senang dong! Kalau perlu kami gandengan biar seperti remaja jatuh cinta, haha..
Entahlah, ada kemungkinan pengaruh bualan teman-teman yang terus menerus sehingga memudarkan rasa suka yang selama ini terpatri di hati saya. Tapi saya rasa bukan itu, deh. Akhir-akhir itu saya melihat sikapnya kebanyakan tingkah. Suka cari perhatian, humornya gak lucu, sikap dewasanya berubah seperti anak-anak. Hilang Feeling, sudah.
Saking sebalnya, akhirnya saya mendekati Junaidi dan sekonyong-sekonyong berkata, “Kamu ngapain sih ngikuti aku terus? Jauh-jauh sana!” Molaaaiiii, jahate metu, bhuahaha..
Sejak itu Junaidi menjauh dari saya. Ketemu dia saya cuek. Malah kerap pura-pura gak tau, hihi. EBTANAS, Kelulusan, Pengambilan NEM, hingga perpisahan sekolah sama sekali nggak ketemu dia lagi. Dan sampai saya menulis artikel ini, nggak ada kabar Junaidi. Di grup SMP juga nggak ada dia. Yang saya ingat hanya wajahnya, mbuh kalau ketemu sekarang, mungkin sudah nggak ngenali lagi.
Begitu, SALAH GUE?
Yaaah terAADC, deh😜
Bolehkah perempuan bilang cinta duluan?
Menurut saya boleh. Kenapa nggak boleh, lha wong perempuan sama laki-laki sama-sama makan nasinya. Yang paling penting siapkan hati yang lapang agar ketika ditolak sudah siap dengan kecewanya.
Nggak pantas ah perempuan bilang cinta duluan!
Itu sih komen netijen! Pantas tidaknya tergantung orang yang melakukannya. Belum dicoba kok sudah bilang gak pantas. Kecuali kasusnya seperti saya yang kesulitan menggerakkan bibir, haha..
Yang nggak pantas itu belum bilang cinta tapi sudah berbuat hohohihe!
Ketika perempuan ingin menyatakan cinta kepada laki-laki bukan sebuah dosa. Apalagi jaman serba online, bilang cinta bisa lewat WA, kan. Seandainya ditolak, BLOKIR semua sosmednya! Hahaha..
Novri - diarynovri-
Pinter yaa… Ceritanya tentang Junaidi tapi fotonya om Rey semua… Wkwkwk.. biar gak disleding sama om Rey mesti😁😁 duh, seru juga ya ngomongin cinta pertama.. ceritaku piye yaa.. isin aku
Nining
wkwkwkwkwk sek sek ini tu sementara Reynaldi menjelma jadi Junadi gitu kah? Apa gimana mbak? *malah nimbrung*
inge
nah kan, jadi kepo juga… jangan-jangan ini Junaidi nama penanya om Rey…
Ria Agustina
Setuju sih sama Mbak Yun, suka belum tentu cinta. Jeleknya saya kalau sudah jatuh cinta pasti agresif istilahnya petrus alias pepet terus dan pasti ketahuan 🤣 Sudah merasakan keduanya, memendam cinta ujung2nya menyesal, menyatakan ujung-ujungnya ditolak. Wkwkw
Lusi
Kalau dibikin sinetron judulnya Mencari Junaidi. Memangnya ada apa dengan kumis sih, kok nggak boleh sama yg berkumis? Hehee
Desri Desri
hehe jadi ingat jaman muda dulu, sering jadi comblang buat teman-teman cowok yang mau nembak gebetannya.
lendyagasshi
Cinta monyet ini kalau dikenang jadi lucu…tapi pas ngalamin, ampun-ampunan sedih nelongsonya.
Dari mulai jadian, diputusin dan gak bisa move-on.
Hadjuuhh~
Kalau nyatain duluan, aku pernah ngasih surat…tapi gak bilang suka juga…
Cuma kasih kode.
Hehhee…aku malu.
Tengsin kalok ditolak.
Leyla Hana
Aku juga dulu gampang jatuh cinta dan pernah nyatain cinta duluan pas kelas 1 SMA. Untungnya cuma sekali itu aja beraninya wkwkw. Selanjutnya menunggu si cinta melamar duluan.
Miyosi
Nah itu
Saya salut sama cewek2 yg berani nyatain duluan
Menurut sy mereka pemberani
Gak semua cewek bisa Mbaa, banyakan gengsi wkkk, termasuk sy
Pdhl y gak ada yg salah dg semua itu y
Yg salah seperti kata Mba: udah hohohihe padahal belum nikah na’udzubillah
Kurnia amelia
Hahaha jujur aja saat ini saya memandam rasa cinta sama seseorang sudah beberapa tahun. Dia laki2 yang sangat baik dan membuat saya terasa nyaman di dekat dia. Untuk menyatakan cinta masih ga berani karena masih berfikir rasanya tidak pantas saja gitu, saya tahu saya siapa huhu tidak percaya diri rasanya.
Kami sangat dekat , bisa curhat apa aja tapi semenjak pertengahan Februari kita renggang dan menjauh juga sih sampai sekarang. Ya,, saya putuskan untuk mengakhiri rasa cinta ini..
Ehhh kok jadi curhat ya hahaha.
Uniek Kaswarganti
Hahahaa ngakak aku mba baca artikelmu ini. Oalah Juuunnn Junaidi, apesmu ya. Itu mungkin Junaidi mau mulai pedekate lho mba pas ngikutin, malah mboklabrak ki piye. 😀
Anggraeni Septi
ah cerita ini gak seru, gak ada potonya Junaedi sama sekali haha, penasaran sama kumisnya jaman SMP kayak gimana sih? wkwk :p
Menurut aku ya juga boleh banget dong, cewek duluan yang ngucapin cinta itu gak dosa kok, gak masuk neraka :p