Rebutan Wifi
Punya internet unlimited dengan kecepatan tinggi bagaikan surga bagi aktivis dunia maya. Itu sebabnya saya membebaskan modem dengan aneka password yang rumit bin ruwet. Bebas gak password-password-an! Biar saya dan semua enak makainya. Mau online via laptop atau via HP tinggal meng-ON kan settingan saja. Dan biar gak sering-sering ditanyain password wifi juga hehe
Suatu ketika saya melihat kegalauan para pemuda kampung yang mengeluh jaringan internet lelet. Sambil bergerombol anak-anak itu heboh satu sama lain meributkan jaringan provider. Mereka ini adalah anak-anak SMP yang sedang membutuhkan keeksisan. Terutama eksis di social media. Kasihan melihat gelagat mereka, saya dekati dan saya kasih tau kalau butuh wifi online saja didepan rumahku. Mendapat angin segar mereka lantas berbondong-bondong pindah duduk di bangku panjang depan rumah saya. Posisi bangku itu strategis, sih.. ada tembok buat sandaran pula.
Tapi saya gak sembarangan kasih akses. Syarat internetan gratis gak boleh buka-buka situs yang dilarang. Boleh FB-an, Twitteran, Youtube-an, asal jangan buka situs porno.
“Bereees mbaaakkk..” jawab mereka cengingisan.
Sejak itu bangku panjang di depan rumah selalu jadi tempat favorit anak-anak remaja, terutama malam setelah sholat Isya’.
Kemarin pagi bangku panjang itu diisi tetangga saya bernama Eci, anak kelas 2 SD, bersama temannya. Mereka sibuk memegang gadget masing-masing yang sekilas berjenis mahal. Rumahnya Eci pas didepan rumah saya, dibalik tembok putih ituu..
Penasaran dong.. anak SD megang gadget mahal, gadget apaan. Masak iya saya kalah sama anak kecil hihi.. dan kira-kira kalau internetan mereka buka situs apaan.
Saya dekati, dan seperti biasa. Sok mengakrabkan diri hehe..
“Ngapain, Ci..” sambil tangan saya ngerangkul ke pundaknya.
“Hehehe, nggak papa, Mbak” sambil malu-malu. Tangannya sibuk menutupi layar HP supaya tidak silau.
“Kenapa, ditutupi. Gak kelihatan, ya?”
“Iyo, Mbak. Layarnya gelap”
“Iyalah disini kena sinar matahari. Kalau mau jelas gambarnya ya didalam rumah”
Keduanya kemudian bercerita seru tentang petualangan permainan video Grand Theft Auto (GTA). *taunya mereka nyebut-nyebut GTA, padahal aslinya roaming*haha
“Hmmm.. kalian pakai HP apa, sih, kok bagus..” nada saya sok dibijak-bijakin 😀
“Sony, Mbak” kata Eci.
“Kalau kamu, apa?” saya balik tanya ke temannya Eci. Sebenarnya dari tadi saya ngincer anak ini. Sekilas HPnya mirip banget sama Galaxy S6. Kalau bener dia pakai S6, wah kudu sungkem dulu nih sama anak SD 😀
“Strawberry, Mbak” jawab Eci.
“Kok strawberry, HP mu mereknya apa?”
“Mereknya Strawberry, Mbak Yunii..” jawab Eci dengan suara menekan. Hening. Oh, ada ya merek HP strawberry hehe. Lalu Eci menyerahkan HP temannya pada saya. Nah, ternyata memang mereknya Strawberry. Lucunya logo S nya mirip dengan logo S6 😀
Tak lama kemudian, Eci mondar-mandir sambil menutupi layar HPnya. Sepertinya dia sebal karena halaman layarnya terlalu gelap.
“Ci, setting cerahnya naikkan biar gak gelap” temannya ngasih saran. Dalam hati saya, anak-anak kecil sekarang canggih-canggih. Sudah ngerti settingan HP segala.
Beberapa saat saya hanya memperhatikan mereka berdua. Lama-lama melihat tingkah Eci yang gak tenang saya kasihlah saran supaya pindah di tempat yang ada atapnya.
“Ci, kalau disini gelap, masuk aja kerumahmu, biar layarnya jelas”
“Di dalam rumahku ada tamunya Papa, Mbak” jawab Eci. “Disini enak, sinyalnya ada 3 (maksudnya sinyalnya ada 3 bar). Di dalam rumahku juga 3. Tapi kalau diatas (dirumahnya lantai 2) sinyalnya cuma 1, susah buat buka internet” Eci bilang panjang lebar.
“Lho, memangnya internetmu dipasang dimana?”
“Nggak tau, Papa ku”
“Kalau gitu, duduk di dalam rumahku aja, Ci, pakai sinyal “Cari Wifi”. Pasti kenceng” saran saya dengan menyebutkan nama wifi punya saya.
“Lho.. yaaa ituuu.. Cari wifi itu punyakuu Mbaaak..” teriaknya kencang polos dan nadanya meyakinkan.
Saya melongo. Lho itu kan wifiku, kenapa dibilang wifinya diaa.. Jadii.. selama ini kalian….. ah sudahlah.. namanya juga anak kecil.. polos, gak ngerti apa-apa..
Masuk rumah, saya ceritakan kejadian ini ke Mas Rinaldy, dan kami berdua langsung terkakak-kakak.. Eci.. Eci.. lugunya kamu, Deek..
Idah Ceris
Merknya tobeli? Sih kayak apaa, Mbak? 😀
Btw, apikan timeen taah karo tetangga. Barokah rejeki, yaa.
Lusi
Wooo kalau punyaku tak password tp kan orang rumah cuma login sekali waktu setting dulu sih, di setting otomatis begitu nangkep sinyal rumah, nggak perlu masukin password lagi. Kalau nggak gitu ya kebagian apa dong secara dirumah ada beberapa laptop & smartphone semua pakai wifi kalau dirumah, habis ntar resbutan sama tetangga, apalagi kalau pd streaming, baru pake paket kalau diluar. Ngirit.