Pengalaman Ke Poli Kandungan RS Haji Surabaya
Pengalaman menjadi pasien RS Haji Surabaya tujuan saya ke Poli Kandungan, dan di sinilah pertama kali nama saya tercatat di Rumah Sakit serta…
….. melalui undangan ini saya ingin menginformasikan bahwa mbak Yuniari Nukti adalah salah satu bloggers terpilih yang dapat merasakan pengalaman menggunakan Green Metro Car melalui acara Gathering dan City Tour yang unik.
Sepenggal kata masuk di email saya yang dikirimkan oleh Mbak Dee. Sejuta perasaan membuncah manakala membaca pada bagian ‘Gathering dan City Tour yang unik’.
Woww!
Gathering dan City Tour unik?
Maksudnya gimana, niih?
Apakah.. apakah nantinya setelah acara gathering lalu saya diajak keliling kota?
Seruu itu, seru bangeet! Mauu..
Ah, kapan lagi bisa jalan-jalan seru bareng arek-arek blogger!
21 Maret, usai menunaikan sholat Dhuhur saya menuju G-Lounge Cafe di G-Suite Hotel, Jalan Gubeng 43 Surabaya. Biar cuaca Surabaya siang itu terasa membara, tetapi di dalam jiwa saya ademnya bukan main. Membayangkan asyiknya menghabiskan weekend menyusuri jalanan kota Surabaya, bareng teman-teman, selfie-selfiean, daan.. gila-gilaan, pasti jadi pengalaman tak terlupakan.
Setiba di G-Lounge Cafe saya disambut oleh wanita muda cantik yang memperkenalkan dirinya bernama Deshinta. Oh, ini toh yang namanya mbak Dee.. cakep juga.. *suit-suit* 😀
Sambil menunggu kedatangan peserta lain yang belum hadir, saya dan teman-teman ngobrol ngalor ngidul. Seperti inilah serunya ketemu blogger. Walaupun ketemuan fisik bisa dihitung jari, tapi obrolan kami tak akan bisa dihitung jari. Tak ada dalam kamus kami, habis cerita. Yang ada hanyalah ber haha hihi huhu bareng!
Blogger Meet Up dan sharing aplikasi Green Metro Car
Gathering siang itu blogger diperkenalkan sebuah aplikasi berbasis android bernama Green Metro Car, yaitu sebuah start-up lokal yang diperuntukkan bagi para traveller, mommy, dan masyarakat umum yang sedang membutuhkan persewaan mobil dengan harga kompetitif.
Sambil menikmati santap siang, Blogger Meet Up ditemani oleh CEO Green Metro Car, Bapak Agus F. Abdillah, dan Mas Ahyat, seorang pengusaha ticketing.
Dalam perannya sebagai pengusaha ticketing, Mas Ahyat seringkali mengalami kendala dalam hal pemasaran. Itulah kemudian Mas Ahyat memanfaatkan website sebagai lahan untuk promosi.
Tak bisa dipungkiri, di era social media seperti sekarang ini media online adalah satu-satunya tempat promosi yang handal. Modalnya murah meriah, cukup menggunakan koneksi dan menggali kreatifitas diri. Tak perlu mencetak banner, tak pusing beriklan di sana-sini, dan yang lebih penting lagi informasinya mudah menyebar dengan cepat. Karena website itu pula, kini usaha Mas Ahyat meningkat pesat.
Untuk memperluas jaringan pemasaran, saat ini, Mas Ahyat mulai memanfaatkan aplikasi mobile Green Metro Car. Bagi pengusaha rental seperti Mas Ahyat, Aplikasi Green Metro Car sangat bermanfaat bagi pengusaha persewaan mobil dalam menemukan customer yang saat ini sedang membutuhkan penyewaan mobil.
Lebih dalam lagi, ulasan mengenai Green Metro Car disampaikan oleh Pak Agus, dimana beliau lebih memahami kinerja aplikasi yang saat ini telah menyediakan dua aplikasi, yaitu aplikasi untuk driver dan aplikasi untuk passenger.
“Kita mengajak para pemilik bisnis rental mobil menjadikan Green Metro Car sebagai marketplace mereka. Para rental car owner diharapka dapat menambah pendapatan mereka dan mendapatkan promosi secara gratis”
Problem yang sering dihadapi masyarakat ketika menyewa mobil adalah nego-negoan harga tanpa melihat kondisi mobil secara fisik. Selain itu terkadang masyarakat kesulitan dalam mencari lokasi persewaan. Kalaupun dapat, pasti lama karena harus tanya teman/sodara disana-sini yang ujungnya jadi repot sendiri.
Setelah mempelajari problem-problem diatas, Pak Agus F, Abdillah mendirikan project venture berupa aplikasi Green Metro Car. Keuntungan menggunakan aplikasi Green Metro Car adalah pemesan dapat mengetahui posisi mobil sewa dan lokasi penjemputan. Ketika melakukan pesan sewa mobil, penyewa dapat mengetahui harga sewa mobil langsung dari aplikasi mobile tersebut. Keunikan yang didapat saat menggunakan aplikasi ini adalah pilihan mobil banyak dengan harga sewa yang kompetitif. Selain itu pemesan dapat memilih waktu sesuai penggunaan. Ada sistem harian, jam-jam-an, dan antar jemput.
Bagi pengusaha rental mobil yang memanfaatkan aplikasi Green Metro Car, mereka akan mendapat keuntungan, yakni brand persewaan mobil akan lebih dikenal orang, meskipun tanpa melakukan promosi.
City Tour Games bersama Green Metro Car
Setelah dijelaskan panjang lebar oleh Pak Agus dan Mas Ahyat, para blogger yang saat itu masih asyik dengan makanannya, tiba-tiba ditantang melakukan City Tour selama 4 jam dengan memanfaatkan fasilitas yang ditawarkan oleh aplikasi Green Metro Car. Di City Tour Games ini, blogger harus berfoto di spot-spot menarik di Surabaya sebanyak 13 lokasi. Tak sampai disitu, di lokasi tujuan nanti, blogger harus berfoto dengan menampakkan landmark wisata kota dan menciptakan kalimat dengan huruf yang membentuk kata GREEN METRO CAR.
Sebelum berangkat kami di ‘sangoni’ uang 100 ribu. Kesepakatan pemenang games ini adalah tim yang datang lebih dulu dengan sisa uang saku paling banyak, juga kekompakan tim, dialah pemenangnya.
Apaa??? 4 jam, 13 lokasi?
Harus bisa!!!
Sebelum city tour dilepas, 10 blogger di bagi menjadi 5 tim. Tim-tim ini di pilih secara acak dengan sistem undian. Dan undian itu menyatakan saya se-tim dengan si Cewe Alpukat, alias Aya. Nama tim yang kami pakai adalah Tim Warung Blogger.
Hidup Tim Warung Blogger!!!
Sebelum berangkat, kami, Tim Warung Blogger buru-buru nyalakan GPS dan login ke aplikasi Green Metro Car yang telah diinstal di HP kami masing-masing.
Pertama-tama, ketik lokasi asal, kami pilih dari G-Suite Hotel. Lalu lokasi tujuan, kami pilih yang dekat-dekat dulu, di Monkasel. Selanjutnya memilih layanan yang 4 jam, dan terakhir baru klik pesan sekarang.
Percaya nggak percaya, mobil sewaan kami sudah langsung terdeteksi. Satu keunggulan Green Metro Car ini adalah penyewa dapat langsung melihat mobil yang tersedia dari jarak radius 20 km.
Begitu mendapatkan nama sopir, saya dan Aya segera berlari menuju mobil yang dimaksud. Kami mendapat nama driver Pak Abdul Karim.
Pak Abdul Karim, sopir kita, orangnya baik banget. Asyik diajak rundingan mengenai lokasi mana yang bagus, gaya seperti apa yang pas, dan gampang dimintai tolong buat memfoto kita-kita.
Spot 1: Huruf G di Monumen Kapal Selam
Kami memilih Monkasel sebagai spot pertama karena lebih dekat dari Gubeng. Alasan lainnya adalah karena kami belum pernah singgah di Monumen Kapal Selam ini hihi.. *nggilani banget, wong Suroboyo belum pernah masuk Monkasel* 😀
'G' Monkasel Sby #WarungBlogger @greenmetrocar #greenmetrocar #Citytour @cewealpukat pic.twitter.com/SrmImO4kJy
— Blognya yuniarinukti.com (@yuniarinukti) March 21, 2015
Monumen ini berlokasi di jalan Pemuda, bersebelahan dengan Plasa Surabaya. Konon kapal selam KRI Pasopati 410 buatan Rusia ini dulunya dipakai sebagai armada Pertempuran Laut Aru oleh Angkatan Laut RI saat pembebasan Irian Barat dari tangan Belanda.
Saat ini, Monkasel tak hanya dipajang sebagai ikon kota Surabaya saja, tetapi juga sebagai tempat edukasi perjuangan rakyat Indonesia dalam merebut kemerdekaan.
Spot 2: Huruf R di Taman Prestasi
'R' Taman Prestasi #WarungBlogger @greenmetrocar #greenmetrocar #Citytour @cewealpukat pic.twitter.com/QGxoZSGrsA
— Blognya yuniarinukti.com (@yuniarinukti) March 21, 2015
Taman Prestasi adalah taman favorit saya sejak dulu. Lokasinya berada di jalan Ketabang Kali, tak jauh dari Jl. Yos Sudarso. Di Taman Prestasi ini kami dapat menikmati keindahan taman dan fasilitas umum dengan view Sungai kebanggan kota Surabaya, Sungai Kalimas, dari belakang Gedung Grahadi.
Spot 3: Huruf E di Balai Pemuda Surabaya
'E' Balai Pemuda Surabaya #WarungBlogger #greenmetrocar #Citytour @greenmetrocar @cewealpukat pic.twitter.com/PAbYULhR7k
— Blognya yuniarinukti.com (@yuniarinukti) March 21, 2015
Sebenarnya, Gedung Balai Pemuda ini tidak ada dalam daftar Surabaya City Tourism Spot. Akan tetapi kami memiliki pendapat sendiri bahwa Gedung Balai Pemuda wajib di capture karena gedung ini adalah salah satu kawasan cagar budaya yang dilestarikan Pemerintah Kota Surabaya. Gedung yang dibangun pada tahun 1907 ini terletak di jalan Gubernur Suryo dan Jalan Yos Sudarso. Dulunya gedung ini merupakan pusat rekreasi orang Belanda, dan saat ini Gedung Balai Pemuda dijadikan sebagai Perpustakaan Kota dan pusat Informasi Departemen Pariwisata Kota Surabaya.
Spot 4: Huruf E di Gedung ‘Gubernuran’ Grahadi
'E' Gedung Grahadi @greenmetrocar @cewealpukat #greenmetrocar #Citytour #WarungBlogger pic.twitter.com/vl6oJSXkPq
— Blognya yuniarinukti.com (@yuniarinukti) March 21, 2015
Gedung Grahadi adalah gedung menawan peninggalan Belanda yang saat ini difungsikan sebagai kediaman Gubernur Jatim, Pak Karwo. Gedung ini dibangun sekitaran tahun 1700. Jadi wajar jika kemudian Pemerintah Kota memasukkan gedung ini dalam jajaran gedung cagar budaya. Bila ke Surabaya jangan lupa sempatkan mampir dan berfoto di Gedung Grahadi yang letaknya di Jalan Gubernur Suryo ini. Saya yakin gedung ini akan menyihir hati, karena keindahan bangunanya tak bisa hanya dinikmati sekali dua kali saja. Tetapi, berapa lapis? Ratusaan…
Spot 5: Huruf N di Balai Kota Surabaya
'N' Balai Kota Surabaya @greenmetrocar @cewealpukat #greenmetrocar #Citytour #WarungBlogger pic.twitter.com/Qd5p7zNU0s
— Blognya yuniarinukti.com (@yuniarinukti) March 21, 2015
Gedung Balaikota ini terletak di Jalan Taman Surya no. 1 dan merupakan ikonnya Surabaya. Sebagai pusat perkantoran pemerintah kota, setiap hari halaman gedung ini ramai dikunjungi anak-anak dan orang tua, baik siang, sore atau malam. Itu karena gedung ini terlihat memukau dan merakyat. Halamannya saja setiap saat penuh dengan anak-anak yang bermain air. Begitupun dengan akses wifinya, asli, super duper manteb. Buanter, Rek!! Gak percaya, coba’en dewe.. 😀
Spot 6: Huruf M di Taman Hiburan Rakyat (THR) Surabaya
Surabaya Mall @greenmetrocar @cewealpukat #greenmetrocar #Citytour #WarungBlogger 'M' pic.twitter.com/gT7VgAXsmY
— Blognya yuniarinukti.com (@yuniarinukti) March 21, 2015
Sebenarnya lagi, THR Surabaya tidak ada dalam daftar Surabaya City Tourism Spot. Akan tetapi lagi-lagi menurut pendapat saya pribadi, THR Surabaya perlu dimasukkan dalam Tour City ini. Dalam sejarahnya THR Surabaya merupakan pusatnya hiburan khas Jawa Timur di Surabaya. Banyak seniman ludruk Jawa Timur lahir dari gedung ini. Pagelaran demi pagelaran sering dimainkan di dalam area THR. Sayangnya, adanya kecanggihan teknologi, apalagi THR saat ini lebih dikenal sebagai Mall penjualan IT, sehingga kesenian ludruk pelan-pelan mulai dilupakan. Padahal di dalam area THR ini terdapat patung seniman Gombloh, yang asli dari Surabaya. THR Surabaya berlokasi di jalan Kusuma Surabaya.
Spot 7: Huruf E di Masjid Muhammad Cheng Hoo
'E' Masjid Cheng Hoo @greenmetrocar #Citytour #greenmetrocar @cewealpukat #WarungBlogger pic.twitter.com/7g2e9wJzkF
— Blognya yuniarinukti.com (@yuniarinukti) March 21, 2015
Waktu sudah menunjukkan sholat Ashar. Saya, Aya, dan Pak Abdul Karim langsung tancap gas menuju jalan Gading dan masuk ke dalam Masjid Cheng Hoo. Masjid Cheng Hoo memiliki keunikan sebagai masjid muslim yang didirikan masyarakat Tionghoa di Surabaya. Alhamdulillah, untuk pertama kalinya, city tour Metro Green Car membawa saya masuk ke dalam Masjid ini dan menikmati damainya sholat ditengah dominannya warna merah, emas dan hijau.
Spot 8: Huruf T di Kawasan Wisata Religi Ampel Surabaya
'T' Masjid Ampel @greenmetrocar @cewealpukat #greenmetrocar #Citytour #WarungBlogger pic.twitter.com/aoifQmqpHH
— Blognya yuniarinukti.com (@yuniarinukti) March 21, 2015
Setelah sholat untuk menenangkan hati dan jiwa, kami menuju ke kawasan wisata religi, Ampel Surabaya. Sore itu jalanan di sekitar Ampel tumpah ruah dengan peziarah, sampai-sampai kami kesulitan mendapatkan tempat nyaman untuk berfoto. Beruntung Pak Abdul Karim orangnya cekatan sehingga tak butuh proses rumit kami sudah mendapat moment jepretan.
Spot 9: Huruf R di Kawasan Jalan Panggung Surabaya
Lagi-lagi, kami sengaja mengambil spot yang tak ada di daftar Surabaya City Tourism Spot. (sudah 3, ya, yang nggak ada di daftar hehe..). Jadi ceritanya, tim kami, Pak Abdul Karim sedang mencari jalan alternatife terdekat yang bisa kami lalui. Tak dinyana, jalanan yang dilewati Pak Abdul Karim melewati pekatnya pasar ikan Pabean. Jalanan yang sempit dan penuh oleh lapak pedagang, di terabas dengan mudahnya oleh Pak Karim. Saya dan Aya ngapain? Terpesona sodara!
'R' Jalan Panggung Surabaya @greenmetrocar @cewealpukat #WarungBlogger #greenmetrocar #Citytour pic.twitter.com/h2BRism377
— Blognya yuniarinukti.com (@yuniarinukti) March 21, 2015
Geliat pasar kulakan ikan tradisional seakan membawa kami ke suasana Surabaya tempo dulu. Jalan yang dikenal sebagai perkampungan arab dan dipenuhi bangunan-bangunan tua ini rata-rata di gunakan sebagai tempat jual kitab dan parfum.
Spot 10: Huruf O di Jembatan Merah
'O' Jembatan Merah Plasa @greenmetrocar @cewealpukat #greenmetrocar #Citytour #WarungBlogger pic.twitter.com/angOh9QDn8
— Blognya yuniarinukti.com (@yuniarinukti) March 21, 2015
Siapa yang tak tau dengan jembatan Merah. Bagi orang Surabaya, Jembatan Merah merupakan daerah sejarah. Di sinilah dulunya Arek-arek Surabaya membakar semangatnya melawan penjajah. Jembatan Merah setiap hari ramai dilalui kendaraan. Begitu juga dengan masyarakat Surabaya yang lalu lalang berbelanja di Mall Jembatan Merah.
Spot 11: Huruf C di Kya-Kya Surabaya
'C' Kya-Kya Kembang Jepun @greenmetrocar @cewealpukat #greenmetrocar #Citytour #WarungBlogger pic.twitter.com/3vjFOQ2mK8
— Blognya yuniarinukti.com (@yuniarinukti) March 21, 2015
Setiap kali melalui Jembatan Merah, kita tak bisa melupakan spot unik kampung Pecinan Kya-Kya. Jika melewati Kya-Kya kita akan disuguhi ornamen-ornamen khas Tionghoa lengkap dengan aroma hio yang khas. Dulu, Kya-Kya dikenal sebagai tempat kuliner malam hari yang menyediakan aneka masakan khas Tionghoa dan Surabaya. Saat ini Kya Kya lebih dikenal sebagai pusat perniagaan Surabaya.
Spot 12: Huruf A di Gedung Cerutu, Jalan Rajawali 5 Surabaya
'A' Jalan Rajawali @greenmetrocar #greenmetrocar #Citytour @cewealpukat #WarungBlogger pic.twitter.com/da4lXPJ15y
— Blognya yuniarinukti.com (@yuniarinukti) March 21, 2015
Area Jembatan Merah terdapat banyak sekali bangunan cagar budaya. Salah satu yang saya capture adalah Gedung Cerutu di jalan Rajawali Surabaya. Gedung ini memiliki arsitektur Bangunan Kolonial sebagai landmark kawasan kota lama. Dibangun tahun 1916, gedung ini terkenal karena bentuk menara yang seperti cerutu.
Spot 13: Huruf R di Pasar Bunga Bratang
'R' Kebun Bibit Bratang @greenmetrocar @cewealpukat #greenmetrocar #Citytour #WarungBlogger pic.twitter.com/ewTqUuP5NW
— Blognya yuniarinukti.com (@yuniarinukti) March 21, 2015
Di akhir lokasi kami mengambil spot Pasar Bunga Bratang. Lokasi Pasar Bunga Bratang bersebelahan dengan pasar burung Bratang. Keduanya tak begitu jauh dari Terminal Bratang. Kami mengambil spot ini lantaran ingin mengenalkan ke lebih banyak orang bahwa, selain Kayun, masih ada pasar bunga yang koleksi floranya lebih lengkap. Sayang, karena suasana gelap, kami tak bisa mengeksplor background pasar ini.
Puas keliling kota, kami segera tancap gas menuju Heerlijk Cafe di jalan Menur Pumpungan 32. Cafe ini satu lokasi denga Perpustakaan Propinsi Jawa Timur.
Setiba di Heerlijk Cafe, teman-teman telah berkumpul semua. Wah kalau melihat gelegatnya sih, kita bakal kalah, nih. Secara kami datang paling akhir. Sisa uang saku kami tinggal 80ribu, meskipun kekompakan kami tak bisa dibilang setengah-setengah. Nggak papa, yang penting dapat pengalaman seru, rekreasi muter-muter Surabaya 😀
Blog Contest Green Metro Car #CityTour Review
Buat teman-teman yang ingin seru-seruan bareng Green Metro Car, bisa juga lho mengikuti program #CityTour. Mumpung Green Metro Car saat ini sedang mengadakan promo gratis 2 jam sewa mobil melalui aplikasi Green Metro Car (dengan minimal pemesanan 2 jam). Promo lain yang ditawarkan adalah #FreeRide, yaitu Diskon Rp. 100.000 untuk perjalanan menggunakan Green Metro Car.
Di bulan April ini, Green Metro Car sedang mengadakan Blog Contest #CityTour Green Metro Car dengan hadiah menggiurkan. Yaitu tiket ke Singapura gratis buat 5 orang! Singapura, Jee.. siapa yang gak ngiler. Andaikan bisa ke Singapura, aku ingin melakukan #City Tour seperti yang pernah kulakukan bersama Green Metro Car. Menyinggahi tempat-tempat menarik, berfoto, sekaligus membuktikan kemiripan tipologi kota Surabaya yang konon katanya mirip dengan Singapura. Penataan kota yang bersih, indah, rapi, serta memiliki stock tempat wisata itupun tak jauh beda dengan kota Surabaya. Setidaknya dengan meilihat Singapura saya dapat melihat langsung sisi menonjol yang dimiliki Singapura sehingga menjadi salah satu negara jujugan favorit berwisata di Asia.
Untuk mengikuti Blog Contest Green Metro Car sangat mudah, teman-teman hanya wajib mendownload aplikasi Green Metro Car dari smartphone lalu membooking sewa mobil melalui aplikasi tersebut. Mulai bulan April ini #CityTour Green Metro Car sudah bisa dinikmati di kota Surabaya, Malang dan Solo!
Informasi tentang #CityTour Green Metro Car
Informasi tentang #CityTour Green Metro Car adalah promo yang memberikan potongan sewa mobilselama 2 jam bagi yang memesan mobil sewaan melalui Aplikasi Green Metro Car. #CityTour dilakukan secara sharing bersama 3 orang penumpang (maximal)/mobil. Penumpang menambahkan biaya sendiri apabila biaya sewa pengantaran melebihi nilai promo #City Tour
Informasi tentang #FreeRide Green Metro Car
Informasi tentang #FreeRide adalah promo Green Metro Car yang melakukan perjalanan dari dan ke Surabaya dan Malang. Nikmati potongan Rp. 100.000 bagi penumpag yang menunjukkan tiket pesawat dari Juanda atau Kereta Api dari Stasiun Gubeng, Pasar Turi, dan Malang Kota. #FreeRide dilakukan secara sharing dengan maximal 4 orang penumpang/mobil.
Untuk informasi lebih jelas seputar #CityTour dan #FreeRide silakan berkunjung ke Facebook Green Metro Car
Berikut ini syarat mengikuti Blog Contest Green Metro #CityTour:
1. Teman-teman lebih dulu menyewa mobil melalui aplikasi Green Metro Car. Supaya murah ajak 2 teman untuk menyewa 1 mobil patungan. Lumayan, bisa ngirit biaya sewanya hehe..
2. Follow twitter, like facebook @GreenMetroCar, dan follow instagram @GreenMetroCarID.
3. Share informasi Blog Review Contest ke 2 teman di Twitter dgn mention @GreenMetroCar serta hashtag #CityTour. Contoh : Yuk @budi @ani ikutan City Tour Green Metro Car di Surabaya/Malang/Solo #CityTour
4. Hasil tulisan dikumpulkan dgn cara mention twitter @GreenMetroCar dengan tagar #CityTour. Format tweet : Judul Tulisan<spasi>Link Tulisan<spasi>@GreenMetroCar<spasi>#CityTour
5. Sebarkan Format Tweet ke teman2 sebanyak mungkin & ajak mereka ikutan promo #CityTour dengan mendownload aplikasi Green Metro Car.
6. Kirim screencapture nomor 2, 3, 4, sekaligus link URL karya tulisan kamu & data diri (nama, alamat, akun FB & Twitter, no handphone) ke email clickmarcomm@gmail.com dengan subject GMC #CityTour Blog Contest.
7. Pemenang tiket gratis ke Singapura diumumkan 2 minggu setelah kontes berakhir.
8. Peserta mengijinkan panitia menggunakan / memperbanyak tulisan yg diikutsertakan dalam lomba.
Jadi, yuk rame-rame sewa mobil pakai aplikasi Green Metro Car. Siapa tau hasil review #CityTour membawa keberuntunganmu pergi ke luar negeri.. 🙂
Acara Blogger Meet Up dan #CityTour hari itu akhirnya ditutup dengan foto bersama-sama
Begadang jangan begadaaang..
Kalau tiada artinyaaa..
Sepenggal lirik lagunya Bang Haji tiba-tiba tercetus dikepala saya ketika asyik cangkruk’an bersama teman-teman di sebuah warung lesehan sekitaran Sidoarjo kota. Gaulnya, warung ini dikenal dengan sebutan Warung Wedang Hik.
Sambil menikmati sate usus dan saudara-saudaranya, kami ngobrol ngalor ngidul dan membahas mengenai apa saja. Salah satunya adalah rencana libur panjang di awal April mendatang.
Tak seperti biasanya, obrolan kami semakin lama semakin hangat lantaran ada salah satu teman yang menceritakan serunya menghabiskan waktu liburan ke Singapura. Singapura, boookkk, LN ini, LN!! *maafkan kalau saya terlalu bersemangat* Cerita semakin menggairahkan manakala teman saya itu membuka rahasia bahwa ada 3 wisata khusus malam hari di Singapura!
Jika punya rencana liburan bersama keluarga dalam waktu dekat, Singapura adalah destinasi tepat untuk dikunjungi.
Selain terkenal dengan wisata urbannya, ternyata Singapura juga memiliki atraksi malam hari yang sayang untuk dilewatkan. Bahkan meski malam hari sekalipun, tidak perlu khawatir membawa pergi si kecil, karena atraksi-atraksi malam yang disajikan memang ditujukan khusus untuk keluarga.
Mengenai transportasi pun, menuju ke Singapura dapat menggunakan layanan maskapai premium seperti Singapore Airlines atau maskapai bertarif rendah seperti Air Asia. Apalagi sekarang sudah ada layanan online seperti Traveloka, Nusatrip atau Tiket sehingga proses pencarian hingga pemesanan tiket menjadi lebih mudah.
Lalu bagaimana dengan penginapannya? Jangan khawatir, di Singapura banyak sekali tersedia hotel yang menawarkan fasilitas untuk keluarga.
Berikut ini adalah rekomendasi 3 wisata khusus malam hari di Singapura yang akan membuat liburan kalian tidak terlupakan:
1. Singapore Night Safari
Singapore Night Safari adalah safari malam pertama di dunia dan merupakan salah satu atraksi malam terpopuler di Singapura. Tur keliling Singapore Zoo ini dilakukan saat malam hari dengan menggunakan trem.
Lewat Night Safari, Anda sekeluarga akan mengetahui kehidupan malam para binatang. Suasana kebun binatang pun dibuat semirip mungkin dengan hutan tropis saat malam hari, dengan pencahayaan persis sinar bulan.
Seluruh binatang di Singapore Zoo tidak ditempatkan dalam kandang, melainkan di zona buatan yang begitu mirip dengan habitat aslinya. Zona ini dibagi berdasar letak geografis sehingga Anda sekeluarga akan menikmati tur seperti rangkaian cerita.
Selain berkeliling kebun binatang, Anda sekeluarga juga bisa melihat atraksi binatang di panggung interaktif atau menonton pertunjukkan makan api yang menegangkan.
Berikut informasi penting Singapore Night Safari:
Harga tiket masuk
Dewasa: 55 dollar Singapura
Anak-anak: 32 dollar Singapura
Waktu tur: 19:30 – 24:00
2. Singapore River Cruise at Night
Singapore River Cruise at Night akan membawa Anda sekeluarga menikmati Singapura dari sudut pandang berbeda. Tidak seperti perjalanan siang hari yang terik dan ramai, perjalanan malam hari terasa lebih santai dan romantis.
Anda sekeluarga akan mengarungi Singapore River dengan bumboat (perahu khas Singapura), di bawah gemerlap lampu-lampu gedung pencakar langit dan bangunan antik yang ada di sepanjang tepi sungai.
Selama perjalanan, Anda sekeluarga akan melewati Raffles Landing Site, Asian Civilisations Museum, deretan ruko tua sepanjang Boat Quay, Fullerton, Hotel, Esplanade, Merlion Park, Singapore Flyer, dan Marina Bay Sands.
Informasi penting Singapore River Cruise at Night:
Harga tiket:
(Perjalanan 30 menit)
Dewasa: 15 dollar Singapura
Anak-anak: 8 dollar Singapura
(Perjalanan 45 menit)
Dewasa: 18 dollar Singapura
Anak-anak: 10 dollar Singapura
3. Pasar Malam Chinatown
Pasar Malam Chinatown memiliki lebih dari 200 kios yang menjual aneka barang. Anda sekeluarga bisa belanja barang-barang tradisional China, pakaian, aksesori, hingga kuliner di pasar malam ini.
Bukan hanya belanja, Anda sekeluarga juga bisa menikmati pertunjukan budaya Tionghoa di Pasar Malam Chinatown. Setiap malamnya, pertunjukan barongsai, liong, hingga opera China digelar secara gratis.
Pasar Malam Chinatown paling ramai dikunjungi saat menjelang tahun baru China. Saat itu, banyak pengunjung dating untuk menyantap kuliner khas China dan membeli pernak-pernik tahun baru.
Pasar Malam Chinatown digelar pada empat ruas jalan yaitu Pagoda Street, Trengganu Street, Sago Street, dan Smith Street. Pasar malam ini buka selama pukul 17:00 – 01:00.
Mendengar cerita teman tentang keindahan 3 wisata khusus malam hari di Singapura membuat kami semua ngiler tak henti-henti. Bergelas-gelas es teh, susu jahe panas, serta bertusuk-tusuk sate jerohan ayam ludes di sikat tanpa ampun. Terakhirnya, begitu mau totalan, semuanya kompak kelabakan, lupa apa saja tadi yang sudah dimakan! Kapokmu, kapaaan!!! 😀
Tanggal 28 Maret kemarin saya mengikuti perayaan Aksi 60+ Earth Hour 2015 Sheraton Surabaya. Selama tinggal dibumi ini, baru kemarin itu saya benar-benar menikmati perayaannya. Dan ternyata seperti yang dibilang Mas Gilang, Bukankah dengan merasakan gelap, maka kita baru bisa merasakan indahnya terang?, berhasil membuat saya percaya bahwa ketika gelap, terang api lilin yang kecil itu menjadi penerang sangat indah.
Gimana rasanya gelap-gelapan satu jam?
Rasanya hmm.. rasanya sedap, nikmat, gurih, asin, manis, ada dingin-dinginnya, dan ada lembut-lembutnya. Eeh ada rasa coklatnya juga!
Kok gitu?
Iyaah, ketika gelap-gelapan saya dan teman-teman blogger sedang menikmati makan malam di Cafe Bromo. Gelap jadi nggak seperti gelap, secara makanannya enak-enak hihi..
Jadi begini, setelah mengikuti gathering Aksi 60+ Earth Hour 2015 Sheraton Surabaya beberapa waktu lalu, Sheraton Surabaya mengundang lagi saya dan teman-teman blogger buat diajak seru-seruan menikmati perayaan even Earth Hour. Sambil bergelap-gelap ria, kami disuguhi penampilan Sanggar Alang-Alang yang membawakan instrumen kontemporer. Nyala lilin yang membentuk angka 60+ terlihat semarak ditengah ruang lobby hotel sehingga momen ini begitu indah diabadikan dalam gambar.
Lebih istimewa lagi, Sheraton Surabaya juga mengumumkan juara blog competition tentang Perjalanan Hijau Sheraton Surabaya dalam peran sertanya menjaga kelestarian lingkungan.
Siapa juaranya?
Ehem-ehem.. jadi gak enak nulisnya..
Bukan maksud pamer, lho ya, tapi tapi, berhubung harus dijawab, ya sudahlah, dengan terpaksa saya harus menyebutkan bahwa juara pertamanya adalah saya.
Sekali lagi bukan mau pamer lho, kenyataannya memang saya juaranya. Beneran, nggak bohong, juara pertamanya memang saya. *kemudian dilempari akik rame-rame*
Seperti perayaan Earth Hour yang sudah-sudah, acara pemadaman selama 60 menit berlangsung tepat jam 20.30 sampai 21.30. Menjelang 14 menit sebelum dibunuh listriknya, kita semua berkumpul di lobby hotel sambil mengitari deretan lilin yang membentuk angka 60+. Sambil menunggu waktu menuju ke menit 00.00, manajemen Sheraton mengumumkan promo diskon 50% selama acara Earth Hour berlangsung.
Begitu angka menuju 10 detik terakhir, kami teriak bersama-sama menghitung mundur 9,8,7,6,5,4,3,2,1, Jebreet!! Lampunya padam.
Meski semua tampak padam, tapi suasananya gak terlalu gelap banget, soalnya lampu punya tetangga sebelah terangnya maksimal. Kecuali ketika sedang hunting makanan di Cafe Bromo. Sambil nenteng piring, kami harus meraba isi panci sambil nengok-nengok isinya apaan. Takutnya mau ambil daging keliru laos hihi..
Seperti yang pernah saya tulis, sejak tahun 2009 Sheraton Surabaya rutin menyelenggarakan acara Earth Hour. Hotel berkelas bintang 5 di Surabaya ini dalam bisnisnya berupaya menjadikan Sheraton sebagai hotel yang peduli terhadap pelestarian alam.
Setelah perayaan Aksi 60+ Earth Hour 2015 Sheraton Surabaya, kini saatnya aku dan kamu bersama-sama beraksi menjaga bumi. Ini aksiku, mana Aksimu?!
Cara melaporkan SPT Tahunan pajak pribadi sangat mudah sekali. Datang ke kantor pajak, ngisi data, selanjutnya tinggal nunggu nomor antrian dipanggil.
Pagi tadi saya datang ke KPP Pratama Wonocolo di jalan Jagir Surabaya. Sudah awal bulan lalu saya menerima surat pemberitahuan dari kantor pajak mengenai laporan SPT Tahunan, tetapi karena saya baru memiliki NPWP, dan belum tau cara melaporkan SPT Tahunan, perasaan ngeri-ngeri sedap sontak membayangi. Bagaimana kalau saya tidak bisa ngisi formulir SPT, bagaimana kalau petugas pajaknya sangar, dan bagaimana kalau-bagaimana kalau lainnya. Mendengar orang menyebut SPT aja perut saya langsung mules.
Di Car Free Day Sidoarjo 2 Minggu yang lalu, saya sempat mendatangi stand Pajak keliling yang buka di alun-alun Sidoarjo. Berada ditengah fasilitas umum, sepertinya wajah sangar petugas pajak nggak begitu terlihat. Apa karena mata saya sudah terpesona dengan gelas pajak yang dibagikan gratis bagi siapa saja yang mendatangi stand tersebut? haha.. ternyata setakut-takutnya saya, masih bisa ditoleransi dengan souvenir!
Beneran, gelas yang dibagi-bagi buat souvenir bagus banget. Selain gelas, petugas pajak itu juga bagi-bagi kalender mini. Padahal petugas itu hanya sosialisasi e-filing SPT Tahunan hehe..
Teringat bulan Maret segera berakhir, pagi-pagi saya lantas menuju ke Kantor Pajak untuk mencari cara melaporkan SPT Tahunan pajak pribadi. Dokumen yang saya bawa hanya NPWP dan KTP asli.
Di dalam kantor pajak suasananya sungguh ramai. Di beberapa tempat banyak orang sibuk dengan setumpuk berkas. Entah berkas apa. Diruangan lainnya, orang sedang antri seantri-antrinya! Saya yang.. yang kebingungan harus kemana dan mencari siapa dengan PDnya mengambil nomor antrian jurusan SPT Tahunan.
Dengan membawa nomor antrian saya lantas melihat-lihat aktifitas disana. Oh, rupanya sebelum antri, wajib pajak harus meminta formulir terlebih dahulu. Di salah satu meja tempat beberapa form bertumpuk, saya bertanya kepada petugas form yang mana yang harus saya isi. Oleh petugas saya diberi form warna ijo, yang cocok untuk wajib pajak pribadi atau karyawan yang penghasilannya dibawah 60 juta pertahun.
Saat melihat form itu mata saya jelalatan. Apa yang mau diisi? Jangankan ngisi, membaca soal saja saya nggak paham. Persis anak sekolah yang lagi ujian dan kebingungan mengisi jawaban. Rasa hati ini uwes broken, saya isi saja nama dan nomor NPWP. Lainnya? Saya Kosongi! Haha..
Form yang nggak jelas itu kemudian saya bawa ke tempat validasi NPWP lalu diberi stempel. Sampai disini apakah saya sudah jelas? Belum, sodara… saya masih bingung form ini mau diapain lagiii.. 😀
Mumet pala Barbie, kuping saya mendengar suara seseorang memberitau bahwa untuk ibu rumah tangga yang tidak bekerja, atau pegawai yang sudah resign dari kerjaan harus membuat surat pernyataan yang ditulis tangan lalu dibubuhi tanda tangan. Oh, I know. Itu sih gampang!
Tapi masalahnya, kemana saya harus mencari kertas kosong buat nulis pernyataan? Membawa bolpoin saja, bawa yang macet. Piye ki Yang Mulia Raja???
Untungnya di meja formulir disediakan HVS kosong. Selameeet-selamet.. bolpoin gimana? Pinjem dunk, walaupun harus gantian sama orang hehe..
Yes, lengkap! Saatnya masuk kedalam ruangan untuk menunggu dipanggil. Melihat nomor antrian, tercetak D 294.
“Nomor antrian D 115 menuju ke loket 11” suara CS mendayu.
Anjriitt!!! Opooo??? Nomor 115? Byuh, suweee meeennn…
Ya udahlah berdiri aja sambil nunggu ada kursi kosong.
Sambil nunggu, perasaan saya harap-harap cemas. Apakah form saya bakal diterima. Masalahnya form itu saya isi dengan angka 0 (nol) semua. itu pun hasil nyontek punya orang. Waktu ngisi tadi saya melirik orang disebelah saya hihi..
Setelah menunggu sejam 15 menit, saya maju dengan membawa form dan surat pernyataan. Tangan kiri saya menggenggam KTP dan NPWP siapa tau diminta oleh petugas.
Alhamdulillah Cara melaporkan SPT Tahunan pajak pribadi akhirnya selesai tanpa kendala. Form saya dinyatakan sah dan diberi surat tanda terima. Ealah.. ternyata begitu aja, toh, melaporkan SPT Tahunan. Kirain bakal ditanyain, berapa bayaran job review-mu? Hihi.. Rahasia, Paklikk!
Kali ini saya ingin menulis review novel The Teashop Girls, sehangat harapan semanis persahabatan. Buku ini sudah dibaca lama, tapi baru sempat review sekarang 🙂
Meski teh disebut minuman yang mengandung banyak manfaat namun ketenarannya jauh jika dibandingkan dengan kopi. Seperti kopi, teh juga memiliki banyak jenis dan rasa, seperti teh hijau, teh merah, teh hitam, teh rasa vanilla, teh herbal, dan lain-lain.
Annie Green, cucu seorang pemiliki kedai teh Steeping Leaf bernama Louisa merasakan itu. Sejak kecil Annie begitu menyukai teh. Bersama sahabat-sahabatnya, Genna dan Zoe, mereka menamakan dirinya Gadis-gadis Kedai Teh. Mereka kerap membuat acara high tea ala Inggris, merayakan ulang tahun bersama, dan membuat scrapbook tentang teh. Isi scrapbook macam-macam, ada resep makanan dengan bahan utama teh, cara membuat teh enak hingga kliping berisi iklan teh.
Ketertarikannya pada teh membuat Annie ingin menjadi bagian dari Steeping Leaf, caranya dengan melamar menjadi karyawan kedai di tempat neneknya. Tentu saja neneknya menerima keinginan Annie. Apalagi di kedai teh ada Jonathan, cowok ganteng yang magang di Steeping Leaf lalu ditugasi Louisa sebagai inventaris barang.
Keberadaan Annie di kedai Steeping Leaf membuat gadis-gadis Kedai Teh sering menghabiskan waktu bersama. Pelanggan-pelanggan baru datang silih berganti. Namun kendala mulai datang manakala listrik tiba-tiba mati mendadak dan kedai dinyatakan harus tutup sementara. Rupanya Nenek Louisa menutupi apa yang selama ini menjadi masalah di kedainya. Kenyataan listrik mati menjadi tanda bahwa Steeping Leaf tidak bisa membayar tagihan listrik, serta kedatangan seorang pria yang membawa surat pengusiran karena Louisa tidak bisa melunasi biaya sewa.
Melihat ini semua Annie dan teman-temannya berniat membantu Nenek Louisa dengan membantu promosi di sekolah dan membuat iklan di trotoar jalan dengan kapur. Sayangnya kegiatan itu harus hancur akibat cuaca yang tidak bersahabat sehingga menjadikan iklan-iklan yang mereka gambar hanyut terbawa air hujan.
Keadaan semakin sulit manakala hadir Zach Anderson, anak pengusaha real estate yang sombong dan dengan angkuhnya berusaha mengadakan perubahan kehidupan Shorewood.
Ditambah lagi hadirnya Kedai Franchise Kopi yang baru dibuka dengan suasana ruangan lebih modern dengan sofa cantik, seakan menurunkan derajat Steeping Leaf, yang merupakan kedai teh ala tradisional. Orang-orang yang dulunya pelanggan tetap Steeping Leaf, kini mereka berpindah ke kedai franchise kopi. Hal ini semakin membuat Annie dan Jonathan terpukul. Belum lagi hinaan-hinaan Zach yang semakin terdengar panas di kuping.
“……. Semua orang yang menjadi bagian dari Steeping Leaf harus memahami langkah yang harus diambil bisnis ini supaya bertahan. Satu-satunya hal yang tetap adalah perubahan. Orang bijak yang mengatakan itu. Kurasa Bill Gates”
Dan begitulah ide Jonathan untuk memperbarui penampilan kedai Steeping Leaf benar-benar mereka lakukan. Membershkan permukaan kedai, menurunkan poster dan mengecat kembali temboknya, menyingkirkan stoples yang tidak seragam, dan mengganti buku-buku dari rak dan menggantinya dengan yang baru.
Apakah perubahan besar-besaran yang dilakukan Annie dan Jonathan menjadikan kedai Steeping Leaf kembali menarik perhatian pengunjung?
Cerita masih berlanjut dengan kekecewaan Annie terhadap Jonathan yang ternyata lebih mencintai kakaknya, Beth, ketimbang dirinya. Padahal Annie sudah berusaha menjadi sosok yang diharapkan Jonathan. Louisa juga sepertinya tak begitu puas dengan perubahan yang dilakukan cucunya terhadap tokonya. Apapun alasannya Steeping Leaf adalah kedai peninggalan Charles, suaminya, dan Louisa tak ingin kenangan-kenangan terhadap Charles hilang begitu saja.
Masalah semakin runyam saat Annie dan Genna bertengkar hebat yang menyebabkan hubungan mereka merenggang. Semakin pelik lagi, Zach, begitu terus menerus mengganggu Annie.
Apakah kedai Steeping Leaf dapat kembali berjaya, dan apakah gadis-gadis kedai teh dapat bersatu kembali? Buku The Teashop Girls merupakan buku yang sarat akan persahabatan, cinta, dan kekuasaan. Di dalam novel ini, pembaca akan disuguhi catatan-catatan seperti resep membuat teh, resep membuat kue camilan, kliping gambar iklan teh, sejarah teh, catatan harian, tips mempercantik tubuh, dan catatan-catatan menarik lainnya.
Membaca buku ini saya seperti sedang mendengarkan cerita beserta menikmati santapan-santapan teh dan camilan ala Inggris. Semuanya dibungkus dengan gaya bahasa menarik dan enak dibaca. Nyaris tidak ada salah tulis.
Sedikit catatan review The Teashop Girls, sehangat harapan semanis persahabatan dari saya adalah seadainya resep, gambar dan iklan itu disajikan dalam bentuk full warna mungkin novel ini akan menjadi buku yang indah.
Judul: The Teashop Girls (sehangat harapan, semanis persahabatan)
Oleh: Laura Schaefer
Penerbit: Mizan Fantasi
Cetakan pertama: Maret 2013
Halaman: 309
Ekosistem Blogger. 2 kata itu menjadi tema LBI di pekan ke dua belas saat ini. Pekan kedua belas di LBI ini merupakan pekan terakhir bagi peserta yang bertanding di Liga Blogger Indonesia 2015. Alhamdulillah hingga di pekan yang terakhir ini saya masih bisa mempertahankan konsistensi yang terus terang lumayan jatuh bangun aku mengejarnya..
Mempertahankan konsistensi ngeblog untuk mengejar poin LBI menurut saya merupakan awal perjuangan demi mencapai identitas sebagai blogger profesional. Kenyataannya, menjadi blogger profesional bukan perkara mudah. Banyak sekali hambatan-hambatan yang dilalui untuk mengejar ketertinggalan. Dan itulah mengapa kompetisi LBI saya anggap sebagai ajang uji coba dan kemampuan diri mencapai konsistensi ngeblog.
Selain berusaha konsisten memperjuangkan menulis postingan tema dan postingan biasa, selama 3 bulan ini pula, saya bersama peserta LBI yang lain, saling berjibaku dan mendukung apa yang sedang kami kerjakan. Tak melulu saling menyapa dan mention di social media, namun kami juga saling memberikan penghargaan dengan bertukar komentar di postingan masing-masing. Hasilnya upaya kami berbuah manis, yaitu hadirnya ekosistem baru yang disebut dengan ekosistem blogger LBI.
Tanpa kita ketahui, di Indonesia ini ada banyak sekali ekosistem blogger. Mereka membangun ekosistem demi upaya agar kegiatan mereka diketahui masyarakat luas. Macam-macam ekosistem blogger di Indonesia dipecah menjadi beberapa bagian. Mulai ekosistem blogger khusus membaca dan review buku, blogger yang suka travelling, blogger yang suka foto blogging, blogger suka memasak, atau mungkin blogger yang dibentuk atas nama daerah. Khusus untuk peserta LBI kita-kita juga bisa disebut sebagai ekosistem blogger LBI, lho..
Keuntungan menjadi bagian dari ekosistem blogger adalah kemudahan koordinasi bila ada info-info acara maupun undangan untuk blogger. Selain itu adanya ekosistem dapat membantu bila ada salah satu individu yang membutuhkan pertolongan seperti permintaan vote, like, komentar, dan lain sebagainya. Sama halnya dengan ekosistem blogger LBI yang sedang berjalan ini, kami, selaku individu juga kerap meminta pertolongan saling meninggalkan komentar hehe..
Apa yang bisa didapatkan dengan menjadi bagian dari ekosistem blogger?
Banyaaak.. Yang pasti ada kedekatan emosi antar individu yang terbentuk. Saling menghargai, saling belajar, saling mengerti dan saling mengingatkan.
Saya sendiri telah menjadi bagian dari ekosistem blogger di Surabaya. Dan kami, para blogger Surabaya, bergabung dalam komunitas yang berbeda-beda. Meski beda, tapi kami tetap satu jua.. 🙂
“Ini aksiku, Mana aksimu!!”
Teriakan bergema bersahutan di ruang meeting Kahuripan Hotel Sheraton Surabaya, Sabtu, 14 Maret 2015. Sambil mengepalkan jari, penuh semangat mengumandangkan yel-yel Earth Hour.
Mereka terdiri dari blogger, komunitas Earth Hour, dan staf Hotel Sheraton Surabaya yang sedang mengikuti gathering kampanye Earth Hour yang momentumnya akan digelar tanggal 28 Maret 2015 mendatang, mulai pukul 20.30 hingga 21.30 WIB.
Kegiatan Earth Hour telah digaungkan sejak tahun 2007, namun kenyataan dilapangan masih banyak masyarakat belum paham apa makna penyelenggaraan Earth Hour. Selama ini Earth Hour hanya dianggap sebagai ajang memadamkan lampu selama 60 menit. Padahal dibalik aksi pemadaman lampu tersebut terkandung pesan penting bahwa aksi ini sebagai bentuk kepedulian kita sebagai penduduk bumi agar senantiasa merawat dan menjaga bumi dengan cara bersama-sama melakukan penghematan energi.
Meski pemadaman hanya berlangsung 60 menit, tapi jangan dianggap sepele, lho. Hal kecil ini berpengaruh besar bila dihitung secara global. Bayangkan, berapa banyak energi bumi dan sumber daya alam yang tersimpan jika di seluruh dunia melakukan pemadaman selama 60 menit! Jika ditotal, mengistirahatkan bumi selama 60 menit akan men-charge semangat bumi kembali setelahnya.
Lalu, apakah hanya dengan mematikan lampu selama satu jam saja aksi penghematan itu dilakukan? Tentu saja tidak. Momentum Earth Hour hanya dilakukan sebagai simbolis saja. Selanjutnya, setelah satu jam, itulah aksi Earth Hour sebenarnya. Yakni melakukan penghematan energi secara maksimal, seperti menekan penggunaan listrik, menghemat air, mengurangi volume sampah, memanfaatkan sumber daya berkelanjutan, serta mencintai lingkungan seutuhnya. Dan sudah selayaknya, kegiatan aksi earth hour dijadikan sebagai bagian dari gaya hidup.
Persis, seperti logo Earth Hour, 60+ (tambah). Angka 60 bergambar bumi, ditambah karakter tambah (+), yang artinya 60 menit momentumnya, (+) aksi nyatanya!
Aksi tambah (+) inilah yang ditunjukkan Sheraton Surabaya kepada blogger saat gathering berlangsung sebagai bentuk kampanye dan edukasi pentingnya melestarikan sumber daya alam yang ada dibumi ini.
Hotel Sheraton Surabaya dibawah jaringan hotel Starwood US berdiri pada tahun 1995. Saat ini Hotel Sheraton memiliki 348 kamar dan 9 meeting room berkapasitas 5-1000 orang. Menyadari bahwa bisnis yang dijalankan berkaitan erat dengan kelestarian lingkungan, maka sejak tahun 2009 – sekarang, Sheraton Surabaya mendedikasikan diri sebagai bangunan berkonsep eco hotel.
Bapak Noviadi Suryadarma, Dir. Operational Hotel Sheraton Surabaya, dalam materinya menjelaskan, bahwa sebagai hotel yang berkomitmen menjaga kelestarian lingkungan, Sheraton Surabaya telah menerapkan beberapa kebijakan sebagai upaya kepedulian terhadap pengaruh buruk lingkungan.
Kebijakan itu adalah:
1. Sheraton Surabaya berupaya mengurangi dampak lingkungan dalam menjalankan strategi bisnis hotel
2. Menciptakan Produk dan layanan ramah lingkungan
3. Berkomitmen menjadi perusahaan yang mengedepankan kelestarian lingkungan.
Sheraton Surabaya mengakui bahwa pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat terkait erat dengan kelestarian lingkungan. Sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan, Sheraton Surabaya terus berinovasi terhadap prinsip hemat energi, yang antara lain bertujuan untuk:
– Melestarikan sumber daya alam
– Meminimalkan limbah dan polusi
– Meningkatkan kualitas lingkungan ruangan
– Menetapkan dan melaporkan indikator-indikator utama kinerja lingkungan
– Meningkatkan kesadaran lingkungan hidup bagi karyawan, tamu, dan komunitas
Pengurangan Dampak Lingkungan
Lalu wujud nyata apa yang telah diterapkan Sheraton surabaya dalam praktek penghematan energi?
Mulai tahun 2015 ini, Sheraton Surabaya telah membuat semacam target yang diwujudkan dalam bentuk simbol angka pencapaian untuk jangka panjang. Simbol itu adalah:
“30/20 by 20”
Mungkin kita bertanya-tanya, apa maksud simbol tersebut. Yap, arti simbol itu adalah 30% Pengurangan ENERGI dan 20% Pengurangan AIR per jumlah kamar di tahun 2020.
Sementara tahun 2015 ini, target yang dipatok Sheraton Surabaya, 3% Pengurangan ENERGI per jumlah kamar, dan 3% Pengurangan AIR per jumlah kamar.
Aksi nyata penghematan energi ditampakkan langsung oleh karyawan kepada para tamu di Sheraton Surabaya. Sambil berkampanye, para karyawan ini aktif memberikan edukasi kepada para tamu manfaat-manfaat yang diperoleh jika melakukan penghematan energi.
Seperti yang tampak di ruang meeting Kahuripan dan ruang meeting Jenggala, saya dapat melihat sendiri bagaimana perilaku hemat energi dipraktekkan oleh hotel sekelas Sheraton Surabaya. Ruang meeting di Sheraton Surabaya didisain sangat ramah lingkungan. Seperti yang ada didepan saya, kursi dan meja untuk meeting tidak menggunakan bahan linen. AC disetting temperatur standart diangka 23 derajat. Alat tulis seperti kertas dan bolpoin disediakan di sudut meja untuk digunakan seperlunya (tidak disediakan disetiap meja). Begitupun untuk pot tanaman yang ada diruangan, bunganya ditanam secara organik.
Dengan melakukan praktek penghematan ini, Sheraton Surabaya telah berhasil meminimalkan produksi limbah, energi air, dan energi listrik.
Program Memilih Ramah Lingkungan (Make a Green Choiche (MAGC))
Sheraton Surabaya dalam bisnisnya memiliki 3 layanan housekeeping. Yaitu Layanan Standart, Layanan Green Program, dan Layanan Make a Green Choice (MAGC). Diantara 3 layanan ini, tamu dapat memilih salah satu layanan.
Dari ketiga layanan tersebut, Sheraton Surabaya berupaya menawarkan program MAGC kepada para tamu. Secara layanan program MAGC terbilang minim layanan, namun reward yang diberikan akan sangat menguntungkan tamu.
Program MAGC adalah tawaran yang diberikan hotel kepada tamu sebagai bentuk peduli lingkungan berupa penghematan air, energi dan sumber daya lainnya. Tamu yang memilih mengikuti program ini tidak akan mendapat layanan seperti:
– Mengosongkan tempat sampah
– Mengganti air minum
– Mengganti Refreshment Kamar (kopi/teh)
– Mengganti Tisu Toilet, wajah, dan perlengkapan kamar mandi
– Merapikan tempat tidur
Benefit apa yang didapatkan tamu bila berpartisipasi dalam program MAGC?
Bagi tamu yang mengikuti program ini, Sheraton Surabaya telah menyiapkan reward khusus berupa SPG (Starwood Preferred Guest) Starpoint atau disingkat SPG Starpoint. SPG Starpoint bisa didapatkan jika tamu menginap minimal 2 malam, yang setiap malamnya akan digantikan dengan 250 SPG Starpoints. SPG Starpoints ini nantinya dapat ditukarkan dengan reward menginap gratis di lebih dari 1.100 hotel di jaringan Starwood Hotel and Resort di hampir 100 negara. Dengan mengumpulkan 4000 SPG Starpoints, tamu dapat menukarkan SPG Starpointsnya.
Sajian Produk dan layanan ramah lingkungan
Seperti yang disampaikan Bapak Noviadi, 70% produk makanan yang digunakan Sheraton Surabaya berasal dari bahan lokal, sedangkan sisanya melalui impor. Bahkan saat ini Sheraton Surabaya sudah tidak lagi menyediakan menu makanan berbahan satwa yang dilindungi seperti sirip ikan hiu dan ikan paus.
Manajemen Material dan Limbah serta Penghargaan kepada Sheraton Surabaya
Untuk mengatur material dan limbah Sheraton Surabaya mengimplementasikan 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle) serta menyediakan 5 jenis tempat sampah berdasarkan bentuknya.
Sebagai bentuk kesetiaan menggunakan konsep bangunan hijau, Sheraton Surabaya telah beberapa kali mendapat penghargaan. Antara lain: Penghargaan Proper biru dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai bentuk penilaian kinerja perusahaan dalam pengelolaan Lingkungan Hidup, Penghargaan Green Building Awareness Award dari Pemerintah Kota Surabaya, dan lain sebagainya.
Beraksi menyambut Earth Hour
Setelah dijelaskan secara gamblang mengenai kampanye Earth Hour, serta ditunjukkan pula langkah konkrit yang dilakukan Sheraton Surabaya mengenai aksi kepedulian lingkungan, kini saatnya Aku dan Kamu beraksi menciptakan perjalanan menuju hijau. Sedikit perilaku penghematan akan mengubah dunia menjadi lebih baik.
Pesan orang bijak:
Bukankah dengan merasakan gelap, maka kita baru bisa merasakan indahnya terang?
Saatnya, Ini Aksiku, Mana Aksimu!