Keluarga

Mengenal Makna Ragam Motif Batik Pekalongan

Mengenal Makna Ragam Motif Batik Pekalongan. Hai, siapa yang suka koleksi batik? Kali ini saya ingin menulis tentang motif batik khas Pekalongan. Siapa yang tak mengenal batik Pekalongan? Pekalongan memang daerah yang terkenal dengan motif batik yang indah dan rupawan. Industri batik disana sangat melejit pesat, dan bahkan sudah menjadi pekerjaan utama untuk sebagian orang yang tinggal dan menetap disana. Jemuran batik usaha, pencucian, pewarnaan, semuanya telah terlihat jelas hampir di setiap rumah dan sudut kota.

Dari sekian banyak batik yang ada di Indonesia, batik pekalongan merupakan salah satu item batik yang paling diminati. Corak dan motif batik dari Pekalongan pun mempunyai nilai filosofis dan history yang bermakna. Beberapa motif dari batik itu adalah:

• Motif Isen

Motif batik satu ini menggunakan teknik pengisian berupa isen-isen, atau banyak dikenal dengan titik-titik. Yang di dalam bahasa jawa seringnya disebut cecek-cecek. Titik tersebut bisa berupa titik garis atau titik pitu. Sebenarnya sangat jarang dijumpai jika ingin menemukan batik titik sawut, atau cacah gori. Karena di Pekalongan hanya berupa 2 teknik pengisian itu saja. Terkadang pengisian cecek sangat banyak, hingga semua motif berupa titik. Batik tulis yang terkenal dengan motif ini yaitu karya “OeiTjowSoen”.

Batik Liong. Image butikmagzdotcom
Batik Liong. Image butikmagzdotcom

• Motif Liong

Motif batik ini dipengaruhi dari adanya kebudayaan China. Dimana motif yang tertuang berbentuk liong, atau bias disebut naga. Terkadang juga bermotif burung phoenix yang sedikit mirip dengan naga dalam penggambarannya. Dalam mitologi Tionghoa, motif ini menyimbolkan adanya sumber kebaikan, kesuburan, dan kemakmuran. Sehingga diharapkan ketika tertuang di dalam batik, dan batik itu dijual dan digunakan. Akan mendatangkan kemakmuran yang melimpah ruah.

• Motif Jlamprang

Motif satu ini telah dipengaruhi oleh Islam. Karena adanya dari perajin batik yang mempunyai keturunan arab dan beragama Islam. Karena di dalam agama Islam dilarang untuk menggambar makhluk hidup seperti manusia dan hewan, maka ini mendorong perajin batik dari Pekalongan untuk menciptakan motif hias geometris. Motif ini termasuk motif nitik. Batik ini mengedepankan satu pola ceplokan didalam bentuk bunga padma dan lung-lungan yang dapat menunjukan adanya makna tentang dunia kosmis yang telah datang sejak agama Budha dan Hindu di tanah Jawa.

Batik Jlamprang. Image mahakarya(dot)or(dot)id
Batik Jlamprang. Image mahakarya(dot)or(dot)id

• Motif Sawat

Maksud dari motif ini adalah melempar. Beberapa orang Jawa percaya bahwa segala kekuatan para dewa dapat mengendalikan alam semesta. Salah satu dewa yang mempunyaii senjata thathit atau kilat yaitu Batara Indra. Senjata ini digunakan dengan cara dilemparkan. Senjata ini agak menyerupai seekor ular yang mempunyai taring tajam. Batik yang menggunakan motif ini benar-benar berkembang pesat di pasaran. Karena makna yang terkandung juga berarti dapat melindungi, karena ini adalah simbol senjata dewa.

• Motif Semen

Motif semen ini sebenarnya berupa pola yang bergambar tentang daratan dengan tumbuh-tumbuhan dan juga hewan-hewan yang ada. Sebenarnya nama motif ini berasal dari nama Ramawijaya. Dan juga terdapat 8 nasihat, diantaranya adalah:

 Agnibrata
 Bayubrata
 Sasibrata
 Dhanababrata
 Yamabrata
 Endabrata
 Suryabrata
 Pasabrata

Batik Pekalongan. Image googlecom
Batik Pekalongan. Image googlecom

Ciri-ciri motif batik Pekalongan:

• Warna soga yang ada pada kain batik, berasal dari tumbuhan.
• Kain batik yang diproduksi oleh Pekalongan, mempunyai corak Cina.
• Batik yang diproduksi di Pekalongan, dikembangkan oleh pengusaha batik yang mempunyai keturunan Cina. Dan motifnya memiliki bentuk realistis dan banyak cecek-ceceknya, serta titik dan garis.
• Penduduk Pekalongan memproduksi warna-warna cerah pada batiknya, seperti kuning, hijau, biru, merah, ungu, dan lain sebagainya.
• Batik dari Pekalongan yang klasik, pengisian pada motif berupa garis-garis saja.

Dari sekian motif batik yang disebutkan diatas, manakah yang kalian sukai? Kalau saya paling suka batik yang rame, yang isen-isennya banyak. Untuk warna masih suka dengan warna merah 🙂

3 Comments

Leave a Reply to Lingga Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *