Internet
Keluarga

Mengelola Internet dengan bijak untuk kualitas hidup perempuan lebih baik

Jujur saja, apa yang kita lakukan pertama kali saat baru bangun tidur?

Cuci muka!
Seriuuuus?

Sarapan..
Yakiiiin? Udah gosok gigi, belum?

Beresin kasur!
Rapi, amaat
Tumbeen gak ngecek notifikasi social media duluu?? Haha..

Hari gini gitu lho, semua semua yang di nomor satukan adalah social media dulu. Iya apa, iya? Kalaupun nggak, saya yakin mereka adalah orang yang belum menemukan nikmatnya memiliki akun Facebook dan Twitter hehe. Minimal Whats App, deeh. Hayoo siapa yang di akun WhatsApp nya gak punya grup? Entahlah, Whats App ini sekarang jadi tempat berkumpulnya member yang berkumpul dalam kesatuan yang di sebut Grup! Apa kabar Grup Facebook kalau gitu? Hehe

2015-11-27_01-18-26

Fenomena internet saat ini mau tak mau mengharuskan kita untuk selalu update perkembangan teknologi. Kalau kita menyerah begitu saja, bagaimana nasib kita menghadapi percaturan industry yang semakin ketat ini? bagaimana nasib anak-anak kita yang semakin dewasa semakin cerdas mengasah pergaulannya sendiri?

Dalam sebuah forum Kegiatan Uji Coba Draf Model Pendampingan Pendayagunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi Bagi Perempuan di Propinsi Jawa Timur tahun 2015, yang diselenggarakan oleh Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) di Garden Palace kemarin, Ibu Tutut Herawati selaku Kepala Badan PP dan KB menyampaikan bahwa keberadaan Teknologi Informasi dapat memperkecil kesenjangan internet dunia perempuan serta mewujudkan kualitas hidup perempuan yang lebih baik.

2015-11-27_01-17-49

Tak di pungkiri, fenomena internet dewasa ini sedikit banyak telah mengubah gaya hidup masyarakat Indonesia menuju arah modern. Contohnya belanja lewat online. Namun yang paling penting adalah membangun budaya internet sehat dan aman menuju masyarakat Cerdas, Kreatif, dan Produktif.

Di sampaikan Pak Sucipto, nara sumber pertama, bahwa ada banyak fungsi internet di dunia ini, diantaranya sebagai Sumber Ilmu Pengetahuan dan Sarana Pembelajaran, Korespondensi dan Pertukaran data digital, Komunikasi langsung dan interaktif, Memperoleh Informasi dan data, menjalin Pertemanan, dan Mengakses hiburan seperti video atau musik.

Lalu apa dampak negatif Internet?
Menurut Ani Berta, ada beberapa dampak negatif internet khususnya perempuan dan anak. Seperti pornografi, penculikan, Cyber Bullying, penipuan, pemerkosaan, dan pelecehan seksual. Selain itu juga ada dampak negatif secara umum, misalnya kerusakan komputer karena virus, spyware, mallware, dan lain-lain.

Untuk menghindari dampak tersebut, sebagai pengguna internet kita harus bijak menyikapinya. Gunakan fasilitas internet sebaik-baiknya. Kalau punya akun social media, baiknya manfaatkan saja untuk kegiatan positif, misalnya promosi usaha. Supaya aman, install komputer menggunakan software antivirus terbaik .

2015-11-27_01-32-30

Begitupula dengan anak-anak, sebagai orangtua kita harus berusaha menyeimbangkan aktifitas mereka di dunia maya dan dunia nyata. Terlalu sering interaksi di dunia maya juga tidak baik untuk perkembangan sosialisasi di lingkungan sekitar. Oleh karena itu sebagai orang tua sebaiknya mengarakan mereka ke kegiatan-kegiatan positif, seperti bermain permainan tradisional, berkunjung ke rumah teman dan saudara tanpa membawa gadget, mengunjungi situs-situs terpercaya, atau menjadikan social media sebagai ajang berkarya.

Ingatlah bahwa internet seperti pisau tajam yang mudah menggores luka. Jika tidak bijak menggunakannya, pisau akan mudah menyakiti diri sendiri dan orang lain. Akan tetapi bila pisau di gunakan untuk hal-hal positif, tentu saja hasilnya akan baik dan berguna bagi semua orang.

Bagi orang tua yang ingin menyelamatkan anak dari ganasnya teknologi, tindakan paling benar adalah orang tua juga harus melek teknologi. Bersinergi lebih baik, bukan? 🙂

6 Comments

Leave a Reply to @kakdidik13 Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *