Giveaway
Keluarga

Visi Misi Hidup dan perjuangan mengejar kontes

Saya kira hanya perusahaan besar yang memiliki standar kelayakan atau ISO atau apalah sebagai bukti eksistensi perusahaan sehingga membuat semacam daftar visi dan misi agar keberadaannya dipercaya oleh masyarakat dan orang-orang yang berkepentingan didalamnya. Tapi nyatanya, sebagai manusia, kita juga harus memiliki visi dan misi hidup yang digunakan sebagai pegangan dalam menjalani kehidupan vertikal dan horisontal ini.

Jika dipandang perlu, pembuatan daftar visi dan misi memang menjadi kewajiban meskipun dalam prakteknya visi dan misi tersebut tidak harus diaplikasikan langsung dalam bentuk tulisan. Seperti saya misalnya, yang selama ini cenderung pasrah menjalani kehidupan walau terkadang masih sempat memikirkan plot-plot yang harus dilakukan, atau target-target yang yang harus diraih meski saya tidak pernah mencatat dalam sebuah halaman khusus. Bukan soal malas atau tidak malas, tetapi siapa bisa menebak kejadian yang akan dialami selanjutnya. Manusa boleh berencana, tapi Tuhan-lah yang menentukan kehendak manusia dengan Qada dan Qadarnya.

Sangat aneh sekali tiba-tiba saya menulis tema serius begini. Menurut teman-teman aneh nggak sih saya menulis begini? Saya sendiri bingung apa yang sebetulnya sedang saya tulis ini. Yang jelas tema serius ini muncul lantaran tema LBI yang mengangkat kesan serius dengan judul Visi dan Misi Hidupku.

Apa Visi dan Misi Hidupku?
Errr.. apa ya?
Apakah seperti bacaan di kaos, Muda foya-foya, Tua kaya raya, Mati masuk surga? Haha.. enak bener hidupnya..

Ah, sepertinya terlalu rumit kalau harus merangkum visi misi hidup. Jangankan harus merangkum, kadang-kadang membaca visi misi perusahaan saja lho dibuat pusing sendiri. Untuk memahami maknanya saja saya perlu membaca berulang-ulang supaya paham maksudnya hehe..

Okelah karena ini postingan tema saya akan mencoba menulis visi misi hidup saya yang ala kadarnya.

VISI:
Menjadikan pribadi yang berprestasi, inovatif, kreatif, dan bertanggung jawab dalam segala hal dengan berlandaskan keimanan dan semangat juang 45, 65, 98, 2015.

Kok tahunnya banyak? Iya karena sesuai dengan kebiasaan saya yang selalu berpegang pada moralitas the power of kephephet, jadi meskipun perjuangan berakhir, tapi berjuang mengejar kontes wajib di lanjutkan. Merdeka! Hidup kontes! Hidup yang mulia raja!

MISI:
Menumbuhkan semangat keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan rajin-rajin sholat, berdoa dan berbagi agar diberikan banyak rejeki, Amin.
Menumbuhkan rasa saling mencintai dan menyayangi kepada sesama
Memaksakan kehendak diri agar selalu berusaha belajar dan belajar menulis dengan baik dan benar
Berusaha mencari sebanyak-banyak info kontes blog dengan cara minta colekan teman-teman
Berusaha keras tidur di atas jam 22.00, setelah tayangan Jodha Akbar selesai.

Apa lagi ya?
Sepertinya cukup segitu aja dulu supaya tulisan ini tidak jadi panjang, kalau kepanjangan nanti takutnya jadi buku biografi.. 😀

17 Comments

Leave a Reply to Dwi Puspita Nurmalinda Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *