Memanusiakan Manusia dengan Penyakit Kusta bersama Sasakawa dan NLR

Memanusiakan Manusia

“Kepala Desa kami peduli terhadap kusta. Kami sudah memiliki Peraturan Desa (Perdes) yang memasukkan pasal kusta di dalamnya meliputi deteksi dini kusta, faslitasi orang yang mengalami kusta, sosialisasi mengurangi stigma kusta, dan kelompok peduli kusta. Perdes kami merupakan Perdes pertama di Bulukumba, bahkan Sulawesi Selatan” jelas Ardi Yansyah, OYPMK dan Ketua Permata Bulukumba

Mendengar Kabupaten Bulukumba disebut oleh Mbak Debora Tanya, selaku Host Ruang Publik KBR yang saya simak di YouTube, membawa saya dalam suasana keindahan. Ada Pantai Bulukumba dengan matahari sorenya yang menawan, juga daerah tempat pembuatan kapal Pinisi

Dibalik keindahan Bulukumba, saya tertawan dengan fakta yang disampaikan oleh Ardi Yansyah mengenai pasien kusta di sana. Sebagai OYPMK, Ardi merasakan betul bagaimana stigma masyarakat terhadap pasien kusta yang mendapatkan diskriminasi.

“Terkadang bukan orang lain yang melakukan diskriminasi, tetapi keluarga yang paling dekat” ungkapnya

Memanusiakan Manusia dengan Penyakit Kusta

Fakta kusta rupanya masih terus bergulir. Belum meratanya informasi terkait segala hal tentang kusta membuat siapa saja berlaku semena-mena. Lebih parah lagi, terlambatnya penanganan menambah panjang daftar angka disabilitas di Indonesia

Diketahui bahwa Kusta merupakan penyakit yang jika tidak ditangani secara serius bisa mengakibatkan disabilitas. Tahun 2017 angka disabilitas karena kusta mencapai 6,6 orang per 1.000.000 penduduk, sementara Pemerintah sendiri memiliki target angka disabilitas kurang kurang dari 1 orang per 1.000.000 penduduk.

Pasca pandemi COVID-19 jumlah pasien kusta mengalami penurunan dibanding sebelum pandemi, akan tetapi jumlah pasien kusta saat ini pun masih mencapai sekitar dua ratus ribu kasus. Hal ini mengindikasi adanya keterlambatan dalam penemuan dan pengobatan kusta.

Ruang Publik KBR

Sesi Ruang Publik KBR yang disiarkan Selasa, 25 Juli 2023 dengan tema Sasakawa health Foundations dan Kusta Indonesia menghadirkan:

– Ms. Aya Tobiki – Chief Officer Hansen’s Disease Program Sasakawa Health Foundations
– Asken Sinaga – Direktur Eksekutif NLR Indonesia
– Ardi Yansyah – OYPMK dan Ketua Permaya Bulukumba

Bahwa masalah kusta yang serius tidak hanya dialami oleh Indonesia saja, tetapi juga menjadi masalah orang di seluruh dunia.

Sasakawa Health Foundations bergerak dalam bidang kusta berasal dari Jepang berdiri sejak tahun 1974 yang memiliki visi semua manusia berhak atas nilai kemanusiaan kesehatannya lebih baik dan martabat kemanusiaan untuk semua.

Misi Sasakawa memberi dukungan kepada orang-orang untuk meningkatkan kesehatan serta mengembalikan martabat manusia apapun kondisinya.

Kolaborasi Permata Bulukumba dengan NLR Indonesia

Sebagai organisasi non pemerintah, NLR Indonesia berfokus terhadap penanggulangan kusta dan konsekuensinya terus mengajak berbagai partner lokal agar bersama-sama mengeliminasi kusta.

Seperti yang dirasakan oleh Permata Bulukumba, NLR aktif memberikan pelatihan, edukasi tentang kusta dari aspek medisnya hingga mengembalikan kepercayaan diri kepada pasa pasien kusta.

Disampaikan oleh Pak Ardi Yansyah, NLR mendukung program Desaku yaitu Desa Sahabat Kusta. Bersama 4 OYPMK, program Desaku melibatkan kelompok disabilitas mengelola kebun yang tanahnya diwakafkan oleh Kepala Desa. Menariknya, bibit-bibit tanaman ini dibeli menggunakan dan desa. Atas program Desaku inilah, Bulukumba memiliki pasal untuk pasien kusta yang dituangkan dalam Peraturan Desa.

Strategi dan Inovasi NLR Dalam Mencegah Kusta di Indonesia

Memanusiakan Manusia dengan Penyakit Kusta bersama Sasakawa dan NLR

Disampaikan oleh Asken Sinaga bahwa NLR Indonesia memiliki visi mencegah, mengobati, mengurangi diskriminasi, dan meningkatkan inklusi di Indonesia. NLR berusaha memasuki gap di masyarakat yang selama ini belum mau dan mampu disentuh oleh pemerintah atau aktor lain. Harapannya, gap-gap ini mendapatkan perhatian lebih agar pasien kusta segera mendapat penanganan.

NLR Indonesia berusaha melakukan inovasi melalui program penanggulangan kusta, yaitu:

1. Bantuan atau dukungan teknis terhadap pelaku program di Indonesia
2. Awareness Racing dengan melakukan edukasi masyarakat melalui platform komunikasi media konvensional dan media sosial
3. Advokasi dan Jejaring kepada Pasien Kusta

Di lapangan, NLR berusaha dekat dengan OYPMK dan pasien melalui pendekatan Peer Counselor.

Peran Sasakawa Health Foundations & NLR Indonesia Mengeliminasi Kusta Dunia

Kita tau bahwa permasalahan kusta di Indonesia sangat kompleks mulai dari keengganan pasien yang tidak mau berobat hingga stigma negatif dari masyarakat yang menyebabkan pasien kusta memilih merahasiakan kondisinya.

Sasakawa Health Foundations telah bekerjasama dengan WHO sejak 1970 dalam program menghapus kusta dan membantu mebuatan program pengentasan kusta, menurut Ms. Aya Tobiki , peran LSM sangat penting. Ia berharap LSM dekat dengan pasien dan bis aterus memotivasi pasien termasuk ketika pasien butuh rujukan dapat segera dilakukan.

Selama kunjungannya di Indonesia, Sasakawa mengunjungi beberapa kota antara lain Surabaya, Pasuruan, Indramayu, dan Cirebon.

Dalam kesempatan talkshow, Ms. Aya menceritakan kunjungannya di Puskesmas Pasuruan yang melakukan senam bersama dengan latar belakang musik kusta dan edukasi kusta

Di Indramayu, Ms. Aya melakukan project SDR PEP dan Peer Counselor bahkan sempat bertemu gadis kecil yang dirawat neneknya yang pasien kusta. Peer Counselor dianggap sebagai sahabat sebaya yang memberi semangat agr mental pasien kusta pulih dan pengobatannya tuntas. Sementara di Cirebon, Ms. Aya melakukan projet Mardhika dan melihat kerajinan tangan ramah lingkungan.

Dalam perannya, Sasakawa memiliki 3 pilar yakni mengatasi masalah kusta, hilangkan diskriminasi kusta, dan memelihara sejarah atau riwayat penanganan kusta

Kesimpulan Talkshow:

Diakhir obrolan para narasumber menyampaikan pesan pamungkasnya:

– Ms. Aya: Orang-orang dengan sakit kusta pastut dimanusiakan, dianggap sama derajatnya dengan manusia lain
– Asken Sinaga: Mendorong inklusi terhadap pengobatan pasien kusta
– Ardi Yansyah: Mengajak masyarakat dalam perspektif yang benar. Obat kusta tersedia gratis. Fakta kusta harus diketahui begitu juga dengan kepedulian tentang kusta, mendengarkan edukasi kemudian membaginya kepada orang lain. Hapuskan istilah konotasi buruk terhadap pasien kusta. Yang dibutuhkan mereka bukan hanya obat, tetapi juga kepedulian kita semua

You Might Also Like

Leave a Reply