Memaafkaan itu Mudah, yang Sulit Mempercayainya kembali

Memaafkaan itu Mudah, yang Sulit Mempercayainya kembali

Memaafkan itu mudah, yang sulit mempercayainya kembali. Ada kala kita dikecewakan oleh manusia. Entah itu kebetulan atau dilakukan dengan tidak sengaja sehingga kita berada di posisi orang yang terluka dan tersakiti. Jika tidak karena iman, niscaya kita sulit untuk memberikan ampunan.

Saya jadi ingat jawaban Gus Dur saat diwawancara Kick Andy. Ketika itu Pak Andy bertanya siapa orang yang paling bertanggung jawab terhadap pelengseran Gus Dur dari jabatan Presiden. Gus Dur, pun, menyebut dua nama.

“Apakah Anda dendam kepada mereka?” tanya Pak Andy
“Ngapain saya dendam?”
“Berarti Anda memaafkan?”
“Memaafkan.., tapi lupa sih nggak”

Wajar ya, namanya juga dikecewakan, pasti berat bagi Gus Dur untuk melupakannya. Jawaban Gus Dur yang spontan membuat penonton di studio tertawa. Entah apa yang ada di hati Gus Dur ketika menjawab seperti itu. Dari nadanya beliau ikhlas dan terkesan memaklumi perbuatan lawan politiknya, tetapi publik bisa menilai bagaimana kecewanya Gus Dur dan betapa jahatnya politik tingkat tinggi. Lebih salut, sekecewa-kecewanya Gus Dur, Ia tetap pada ciri khasnya yang apa adanya dan gaya kelakarnya.

Memaafkaan itu Mudah, yang Sulit Mempercayainya kembali

Ngomong maaf itu mudah, tapi apakah lantas setelah bilang maaf kesalahan itu akan diampuni? Tidak semua orang bisa begitu. Kelihatannya aja diam, apa tau dihatinya masih menyimpan dendam?

Ada orang yang ketika marah teriak-teriak berharap perasaannya diketahui dan didengarkan orang, tapi ada juga orang yang marah memilih diam. Justru yang pendiam-pendiam begini lebih berbahaya daripada yang lantang.

Jadi ketika mendapati orang terdekatmu diam (seakan cuek dan tak mau tau) artinya dia sedang menyimpan kemarahan. Lekas-lekaslah menyadarinya dan mengubah sikap supaya mendapat kepercayaannya kembali

Saya pernah melihat video di Twitter seorang anak membacok teman sekolahnya sebagai bentuk pelampiasan selama ini dirinya jadi korban bully. Si pelaku sudah berusaha melaporkan kejadian yang dialami kepada gurunya, tetapi tak mendapat respon. Malah dianggapnya bullyan itu sebagai becandaan.

Ketika marahnya sudah tidak bisa ditolerir lagi, pelaku ke sekolah membawa senjata tajam. Ketika suasana lengah, ia masuk ke dalam kelas lantas mendatangi seorang siswa dan membacoknya. Kalau sudah begini kita mau membela siapa? Bahkan guru saja tidak peka dengan kondisi sekitar

Apa Alasan Orang Mudah Memaafkan tapi Sulit Melupakan?

Semua manusia diajarkan untuk saling memaafkan. Ketika lebaran kita dihimbau untuk bersalaman agar dosa yang telah lalu luruh. Hanya saja setelah lebaran berakhir sangat sulit mengubah keadaan menjadi normal seperti semula. Luka kadung tertoreh dan menimbulkan goresan di hati.

Ibarat selembar kertas yang mulus kemudian kita remas-remas. Warna kertas tetap putih. Bentuk kertas masih tetap lembaran, tidak sobek atau koyak. Akan tetapi kondisi kertas sudah tidak mulus lagi. Ada bekas-bekas remasan yang tidak bisa dikembalikan seperti sedia kala sekalipun disetrika maupun dielus-elus dengan kalem dan hati-hati

Bekas remasan inilah yang akan menjadi kenangan sampai kapanpun!

Tingkat move on orang berbeda-beda. Ada yang ketika dikecewakan marahnya sulit dikendalikan. Bahkan mungkin butuh waktu bertahun-tahun untuk melupakan kesalahan dan memaafkannya. Semakin berusana melupakan, semakin kuat luka itu menganga. Bisa jadi sulit mengembalikan kepercayaan kembali dengan pertimbangan, bila dimaafkan apakah yakin si dia tidak mengulang kesalahan yang sama? Ini yang patut diperhatikan sebelum menyakiti orang lain

Pilihan Memaafkan dan Manfaat Memaafkan Kesalahan Orang Lain

Belajar pada Gus Dur yang memaafkan orang-orang yang telah menjahatinya, kita bisa kok melakukannya. Memilih memaafkan bukan berarti kalah, tetapi ambil sisi positifnya demi kebaikan diri sendiri, kelanggengan hubungan, dan menghargai keberadaab orang lain. Berikut adalah beberapa manfaat memaafkan kesalahan orang lain:

1. Biar Nggak Stres

Perasaan benci dan marah yang berkepanjangan memicu perasaan tidak nyaman. Semakin dalam memikirkan kekecewaan, semakin tebal tingkat stres yang menghantui. Kata orang, jangan terlalu benci supaya tidak terlampau cinta.

Betul sekali. Benci dan cinta hijabnya sangat tipis. Alih-alih tidak menyukau keberadaannya, hati dan pikiran kita malah fokus memkirkannya. Sudah banyak dicontohkan dalam adegan film yang menyusun konflik benci, eh ujung-ujungnya nikah

2. Menjaga Hubungan Baik

Punya musuh nggak enak, lho. Apalagi kalau musuhnya sekantor. Hanya karena kebencian komunikasi jadi terhambat. Yang dirugikan siapa? orang-orang kantor yang sebenarnya tidak ada hubungannya.

Ya udah maafkan saja. Sebisa mungkin lupakan kesalahannya dengan harapan kesalahan yang pernah kita perbuat dimaafkan orang lain. Memaafkan orang lain tahapan menuju pendewasaan diri. Memaafkan bertujuan untuk menjaga silaturrahmi dan menghindari perselisihan supaya kehidupan bangsa aman, tentram, dan damai

3. Memaafkan adalah Sikap Terpuji

Menjaga harmonisasi kehidupan adalah dengan memaafkan kesalahan orang lain. Agama apapun selalu mengajarkan untuk menjadi manusia pemaaf karena sikap ini adalah perbuatan terpuji. Dengan memaafkan kepala terasa enteng dan hidup menjadi lebih tenang.

Seperti halnya mengikhlaskan hutang yang tak dibayar, memaafkaan adalah sikap memaklumi dalam tingkat yang lebih tinggi. Tak sekadar diucaplan dengan kata-kata, memaafkan juga harus diamalkan melalui perbuatan. Jika berhasil melupakan dan merasa tidak pernah ada kejadian buruk sebelumnya, percayalah, kamu adalah orang yang hebat.

Dijelaskan dalam hadits Nabi SAW,

“Tidak ada orang yang memberi maaf kepada orang lain, melainkan Allah SWT akan menambah kemuliannya. Dan tidak ada orang yang merendahkan diri karena Allah melainkan Allah akan mengangkat derajatnya” – HR Muslim – 2588

4. Diampuni Dosanya dan Mendapatkan Pertolongan dari Allah SWT

Allah saja memiliki sifat Maha Pengampun, masa manusia tidak mau memaafkan kesalahan orang lain? Sudah banyak nasehat dan ceramah agama yang menyampaikan bahwa memberi maaf kepada orang lain, maka Allah juga akan mengampuni kesalahannya dan memberikan kebaikan berkali-kali lipat

Bagi orang yang selalu berbuat baik dan memaafkan kesalahan saudaranya, Allah SWT juga senantiasa memberikan pertolongan

5. Supaya Hati Tetap Bersih

Menjaga hati supaya tetap bersih caranya dengan tidak menyakiti orang lain, dan selalu memaafkan kesalahan orang lain. Berusahalah bersikap baik terhadap orang lain, tidak mencari-cari kesalahan orang lain, menutup mata keburukan orang lain, jauhkan dendam dan rasa iri.

Bercerminlah terhadap kejadian yang pernah dialami. Dengan cara itu kita bisa belajar menyadari kesalahan diri, menyesali kesalahan dan memohon ampun kepada Allah SWT sehingga berusaha untuk tidak mengulanginya lagi di masa akan datang.

Memaafkaan itu mudah, yang sulit mempercayainya kembali. Namanya juga hidup di dunia tidak ada manusia yang sempurna. Semua orang pasti pernah berbuat salah, tetapi sebisa mungkin belajar dari mengampuni kesalahan orang lain dan berusaha untuk tidak membuka aib-aib orang lain. Ketika tau keburukan mereka, simpan dalam hati, anggap angin lalu dan jangan rekam di dalam otak, lalu katakanlah, “cukup tau saja”. Nah teman-teman, apakah kalian pernah dikecewakan orang lain? Cerita di komen ya!

 

Hari Blogger Nasional 2023

 

You Might Also Like

One Comment

  1. fanny_dcatqueen

    Capeeeek bangt yg namanya membenci dan dendam itu mba. Nguras energi. Belum lagi kita jadi stuck di situ2 aja, saking sibuk mikirin balas dendam. Orang lain udh duluan maju.

    Pernah kok aku di posisi itu. Waktu dikhianatin, rasanya memang kecewa dan sakit bangetttt. Kayak percuma aja yg udah dilakuin selama ini. Tapi kemudian jadi sadar kalo yg rugi malah aku. Takutnya lagi, malah jadi penyakit.

    Akhirnya belajar memaafkan, apalagi hidup saat itu sudah enak. Kenapa juga hrs membenci.

    Tapi sama kayak pak gusdur, aku ga akan lupa. Dan ga akan percaya lagi dengan orang yg udah nyakitin. Cukup tahu, dan selanjutnya blacklist orangnya.

Leave a Reply