Cerita Yuni,  Kuliner

Jajanan anak

Seperti halnya sifat anak-anak yang lucu, unik dan aneh, jajanan anak-anak pun juga begitu. Coba perhatikan saat melewati depan sekolah TK atau SD, disana ada berjajar penjual jajanan anak-anak yang beraneka rupa, aneh, unik tapi juga murah.

Waktu zaman SD saya dulu saya sering menemui jajanan aneh-aneh yang menurut saya unik. Seperti gulali. Gulali saat zaman saya dulu ditaruh disebuah loyang atau semacam mangkok lebar yang bentuknya sudah padat. Bila ada yang beli, si mbah penjual gulali terlebih dahulu menjewer gulali dari loyang sedikit demi sedikit lalu ditempelkan pada sebuah ujung lidi sehingga nanti ujung lidi yang lain digunakan sebagai pegangan. Nantinya jeweran-jeweran gulali itu akan berbentuk seperti gumpalan benang ruwet. Persis permen yang dikemas secara konvesional dan sederhana.

Bila dilihat cara menjewer padatan gulali itu sepertinya keras. Buktinya saat saya perhatikan ketika menjewer gulali urat-urat tangan si mbah itu keluar semua. Yang saya heran dengan si mbah penjual gulali, kenapa gulali-gulali itu harus dibiarkan padat diloyang, dan kenapa tidak dicetak satu-satu dengan lidi, jadi kalau ada yang beli tinggal kasih aja. Tapi yah itulah uniknya jajanan anak-anak.

Lain hari ada penjual gulali baru. Tapi bukan si mbah. Kali ini penjualnya lebih kreatif. Dia membawa cetakan kotak sebesar sabun mandi yang ditengahnya ada bentuk jagung, mobil, mawar, nanas dan lain sebagainya. Nah disini bila ada anak-anak yang ingin membeli gulali diperbolehkan memilih bentuk yang mereka suka. Nantinya si penjual akan mencetak gulali dengan cara menjepit gulali diantara 2 kotak sabun yang ditengah-tengahnya terdapat bentuk cetakan yang sama, sehingga hasil jadinya seperti 3D. Lucu dan bagus sekali! Misalnya saya ingin bentuk jagung. Maka si penjual akanmenaruh sejumput gulali lalu ditaruhnya ditengah-tengah 2 cetakan yang didalamnya ada bentuk jagungnya.

Cetakan Gulali modern, image dari google
Cetakan Gulali modern, image dari google

Dulu saya paling suka dengan gulali ini karena menurut saya rasa manisnya lebih enak ketimbang permen sugus. Namun sayang sekarang sudah tidak pernah lagi saya menemui penjual gulali seperti ini. Atau mungkin sayanya saja yang jarang memperhatikan jajanan anak-anak.

Tapi sekarang saya sedang tidak menceritakan gulali, saya mau menceritakan tentang jajanan aneh. Entahlah barangkali teman-teman pernah menemuinya atau tidak yang jelas jajanan ini juga saya temui ketika SD dulu dan sekarang masih ada yang jual.

Beberapa minggu lalu saat saya ke Taman Bungkul saya menemui jajanan ini. Awalnya saya menyebutnya brondong yang dikasih parutan kelapa plus dicampuri gula dan garam, walau saya sendiri tidak yakin dengan bentuknya yang lebih kecil dari brondong jagung.

Ketika itu mbak Sandy, mamanya Bella, tanya kesaya itu makanan apa? Saya bilang itu makanan seperti brondong tapi rasanya enak banget. Saya bisa nyebut enak karena waktu SD dulu saya suka beli makanan ini. Untuk menjawab penasarannya mbak Sandy saya mencoba membelinya sambil bernostalgia.

Sambil si Ibu memarut kelapa saya tanya apa benar makanan ini dari jagung. Si Ibu bilang bahwa makanan itu bukan brondong jagung tapi orean. Orean? Makanan apa itu?

Kata si Ibu orang di desanya (dari Lamongan) menyebutnya Orean, tapi orang Madura menyebutnya bulir. Katanya bentuk aslinya lebih kecil dari jagung. Sewaktu saya tanya apakah seperti kedelai, si Ibu bilang masih lebih kecil dari kedelai.

Jajanan ini bentuk jadinya seperti popcorn mini. Popocorn imut lah pokoknya. Kueciil sekali. Orean mentah itu diproses sehingga berubah bentuk menjadi popocorn imut. Ibu itu sih tidak menjelaskan secara rinci cara prosesnya dia cuma bilang ada alat khusus untuk membuatnya menjadi seperti popcorn. Kalau menurut saya sih dioven soalnya gak ada bekas minyak disana.

Sebelum dicampur kelapa, orean itu rasanya hambar tapi ada manisnya dikit. Makanya supaya lebih nikmat dicampurlah kelapa parut lalu ditambahlah gula dan garam. Kenapa harus dicampur kelapa? Iya supaya orean agak basah dan gula garamnya bisa nempel. Dan rasanya? Hmm.. enak, gurih kelapa, dan manis-manis asin. Tapi kalau sedang lapar tidak saya sarankan jajan yang beginian soalnya percuma, biar habis berbungkus-bungkus pun perut nggak akan bisa kenyang. Yang ada malah melembung hihi..

Dari wawancara saya dengan si Ibu, dia bilang bahwa orean ini pohonnya lebih mirip jagung namun buahnya ada diatas. Dan panennya setiap bulan 7. Dari hasil panen itu oleh si Ibu ditimbun sebagai stok untuk persediaan sampai panen berikutnya.

Malah kata si Ibu para petani orean di kampungnya pernah diliput oleh stasiun TV swasta lho! Sayangnya saya tidak menemukan bentuk mentah orean atau bulir di mbah google..

Kalau bentuk matangnya seperti ini:

Jajanan Anak

jajanan anak
Orean yang sudah dicampur kelapa parut, dimasukkan ke dalam kantong plastik. Harganya murah meriah aja mau beli 1000 juga boleh 😀

26 Comments

    • yuniarinukti

      Trima kasih Mbak Prih, setelah saya baca postingannya Mbak saya sekarang tau bentuk dan model tanaman Orean.
      Barangkali kalau kemarin saya browsing dengan keyword jagung centel mungkin sudah ketemu, berhubung saya browsingnya menggunakan penamaan daerah akhirnya gak nemu-nemu deh 😀

  • evi

    Jajanan anak2 emang unik2 Mbak Yuni. NAmun kadang saya concern efek makanan tersebut pada kesehatan anak2. Pernah lihat gulali merah ngejreng. Aduh pewarna apakah itu? Saya jerit2 dalam hati hehehe…

    • yuniarinukti

      Betul Bu Evi, akhir-akhir ini saya sering melewati sekolah SD dan memperhatikan jajanan anak-anak yang semakin beragam. Kebanyakan jajanan-jajanan itu bukan snack semacam chiki tetapi jajanan yang harus dimasak dulu, semacam jamur goreng, tahu crispy, bakso colek, siomay colek dan macam-macamlah dan hrgnya juga murah meriah

  • Una

    Yang orean gak pernah tau blas hehe
    Yang gulali, maren aku juga abisan bahas ama temenku, jaman dulu favorit banget deh tapi sekarang2 gak pernah liat T.T

    • yuniarinukti

      Una, kemaren pas browsing gulali, baru tau aku klo makanan gula-gula yang melembung besar warna merah itu namanya gulali rambut nenek hihi.. lucu yah namanya..

  • Necky

    gulali udah masuk mall maupun toko2 kue yang mewah lho. Soalnya ada yg keberatan kalau yg jual gulali itu di pinggir jalan…katanya kebersihannya tidak terjamin hehehe padahal yg dijual di mall itu khan cuma ganti merk dan di kasih kemasan doank…

    • yuniarinukti

      Betul Bang Necky, malahan harga gulali yang masuk mall harganya paling murah 5 ribu, memang sih bentuknya bagus-bagus..

  • Mechta

    Orean itu mungkin di daerah Jawa Tengah yg disebut Cantel ya? eh..kalau gak salah sih… Blom pernah nyobain, Yun.. Kalau grontol rebus trus diparuti klapa pernah..dan memang enak.. *hm, jadi pengen..*

  • catatan kecilku

    Orean? kok aku baru tahu ya mbak? kalau dari foto di atas sih memang bentuknya mirip banget dg popcorn..
    jajanan anak2 sekarang sih lebih banyak jajanan pabrik spt chitato dsb…
    tapi kalau jajanan tradisional yg anakku suka itu namanya : Rangin.

  • Penggemar Gulali

    nah..gulali ini mbak Yun yang saya kangenin kapan hari ampe tak panggil-panggil di status FB hehe

    kalau dulu saat SD saya suka banget beli gulali yang bentuknya keris dan rantai. awet banget sih diemut

  • Bibi Titi Teliti

    Kalo orean ituh akikah baru denger mba Yuniiiii…

    Kalo gulali dari dulu aku sukaaaa banget..
    tapi sekarang rada susah nyari yang jualannya yah…hiks..

  • Kim bonsai

    Wah kebetulan sekali nih saya saat ini sedang cari informasi tentang oreon ini, Oreon yang seperti popcorn tapi kecil terus dikasih kelapa plus sedikit garam wah… Rasanya gurih enak sekali. Waktu kecil saya suka sekali. Sekarang saya sedang mencari keberadaannya…

Leave a Reply to Kim bonsai Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *