Hiburan

KolaborAsyiiik 2015, Maksimalkan potensi komunitas dengan Semangat Pertemanan

Kata orang baik, banyak teman banyak rejeki, kan, ya. Begitulah yang terjadi saat workshop KolaborAsyiiik antara seniman dan pengrajin di Locanda Food Voyager kemarin. Mereka berkumpul atas dorongan pertemanan untuk membahas kemajuan potensi kesenian daerah.

Suasana Workshop KolaborAsyiiik 2015 di Locanda
Suasana Workshop KolaborAsyiiik 2015 di Locanda

Pertemuan kemarin tak hanya sekedar kumpul saja, mereka juga melakukan diskusi asyik membahas bagaimana agar produk kerajinan dapat dikenal ke masyarakat luas. Sebab kalau diperhatikan kesenian daerah selama ini belum memiliki tempat startegis di pasar global. Iya, nggak, sih?

Dari kiri, Mas 'Brodo' Yukka, Pak Bram, Om Karel
Dari kiri, Mas ‘Brodo’ Yukka, Pak Bram, Om Karel

Saya sendiri merasakan betapa produk lokal sangat membutuhkan suntikan pemantik agar laku di pasaran. Oleh karena itu Sampoerna Kretek menggandeng mereka untuk bersama mencari solusi. Meski tidak terlibat langsung, saya juga mendapat masukan bahwa semangat pertemanan menjadi awal cipta sebuah peluang.

Oh, ya, omong-omong apa, sih, KolaborAsyiiik, itu?

Hmm.. teman-teman masih ingat, tulisan Gebyar Asyiiik, dan Bedug Asyiiik yang saya posting beberapa waktu lalu?

Nah, KolaborAsyiiik ini berhubungan dengan rangkaian acara tersebut. Sebelumnya diawali acara Pasar Asyiiik di Surabaya kemudian berlanjut di Mojokerto dan Jombang. Intinya acara ini adalah penutup dari ketiga rangkaian acara ituuu.. Sebagai acara puncak KolaborAsyiiik 2015 akan di tampilkan pertunjukan teater seni tari Baratayuda.

Workshop KolaborAsyiik 2015 di hadiri oleh beberapa pelaku seni dan kerajinan dari beberapa daerah di Jawa. Antara lain:

1. Himpunan Reog Ponorogo dan Jaranan Surabaya
2. Komunitas Topi Bambu Tangerang
3. Kerajinan Sepatu Kulit Jakarta
4. Pengrajin Batu Mojokerto
5. Kerajinan Goni Sukabumi
6. Sandal Bandhol, sandal dari Ban, Purwokerto
7. Kain ikat blangkon Jawa khas Blitar

Mereka bertemu, diskusi dan bertukar ide untuk bersama membaca peluang dan memaksimalkan potensi memanfaatkan peluang agar produk komunitas mengenai target konsumennya.

KolaborAsyiiik penggiat komunitas dan pelaku seni
KolaborAsyiiik penggiat komunitas dan pelaku seni

Dalam kesempatan itu hadir juga beberapa penggiat komunitas Karel Anderson, CEO Brodo Yukka Herlanda, dan Wawan Teamlo. Mereka di temani Pendiri Gelar Nusantara, Bram Kushardjanto, serta pakar Etnomusikologi, Joko Gombloh. Hadir juga tim solusiukm.detik.com memberikan pencerahan pentingnya fungsi media online sebagai media periklanan.

Mas 'Brodo' Yukka Herlanda
Om Brodo Yukka Herlanda
Om Karel penggiat komunitas
Om Karel penggiat komunitas
Om Joko Gombloh, pakar Etnomusikologi
Om Joko Gombloh

Acara berlangsung cukup ketat. Semua komunitas saling melontarkan ide-ide baru. Wawan Teamlo, yang ternyata seorang mantan periklanan, sempat menyampikan cara beriklan yang pantas di media online sehingga produknya di kenal masyarakat. Wawan menyampaikan, supaya iklan di sukai pembaca gunakanlah sesuatu yang unik. Misalnya menggunakan kata-kata menarik, adegan menarik, atau bahkan memanfaatkan ketenaran orang.

Dari kiri: Pak Tri Suryanto, Ketua Himpunan Reog Ponorogo dan Jaranan Surabaya, Saepul Milah, Ketua Komunitas Topi Bambu Tangerang, dan Wawan Teamlo.
Dari kiri: Pak Tri Suryanto, Ketua Himpunan Reog Ponorogo dan Jaranan Surabaya, Saepul Milah, Ketua Komunitas Topi Bambu Tangerang, dan Wawan Teamlo.

Acara Workshop ini diharapkan menjadi modal membesarkan komunitas seni daerah. Kata Yukka, produk lokal saat ini mulai banyak dilirik konsumen Indonesia, dan peluang tersebut hanya bisa di raih dengan pemahaman yang mumpuni mengenai target konsumen. Apapun wujud karya yang dihasilkan, hanya mereka yang bisa membaca peluang dengan baik yang akan bertahan.

Workshop KolaborAsyiiik 2015 di tutup Karel dengan mengatakan, “Harapan kami, pertemanan yang terjalin di KolaborAsyiiik 2015 dapat menjadi modal dalam membesarkan skala komunitas. Dengan demikian, proses membaca peluang dan memahami selera konsumen dapat berlangsung dalam suasana yang hangat dan dalam nuansa pertemanan yang kental”

8 Comments

Leave a Reply to Hidayah Sulistyowati Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *