Kuliner

Gurin, oh Gurin

Gurin, lho ya. Bukan Hurim…
Gurin itu minuman enak, kalau Hurim istrinya Raja Sulaeman wkwk *Hurem, bukan Hurim*

Baru tau saya ada minuman enak di Mall Surabaya. Murah meriah, harga 7 ribu per gelasnya… nama minumannya Gurin. Penampakannya Gurin berwarna hijau, rasanya seperti green tea. Pertama mencicipi saya langsung jatuh cinta sama si Gurin. Hmm.. segar, sejuk, dan benar-benar aduhai. Enaknya TEOPE pokoknya.. *lebai*

2015-09-24_06-33-02

Saya pertama kali kenal minuman gurin ini dari Niar dan Aya. Waktu jalan-jalan nge-TP bersama Nonya Besar Eda dan Mbak Avy, tiba-tiba Niar dan Aya muncul sambil bawa segelas minuman cincau. Lihat warna hijau dicampur remah-remahan es batu kok kayaknya enak. Apalagi pas tau harganya gak sampai sepuluh ribu. Serius tujuh ribuan? Ya udah saya langsung beli 5 gelas buat minum rame-rame..

Eh, begitu tau rasanya tiba-tiba saja muncul ide pembanding. Dari pada beli es teh gelasan yang rasanya begitu-begitu aja, mending minum gurin. Minuman harga murah yang rasanya gak pasaran.

Jelas sudah bahwa ternyata kesegaran es teh yang selama ini jadi favorit saya, telah terkalahkan dengan minuman gurin hehe..

Konon minuman gurin dibuat dari campuran cincau, green tea, susu cair dan es batu. Semua bahan di mix lalu di kocok menggunakan blender.

Ternyata gurin itu dibuat dari cincau!
Percaya, gak?
Oh kalian percaya, ya. Berarti saya yang ketinggalan info huahaha..

Bagi orang Jawa mereka lebih mengenal Cao ketimbang Cincau. Bedanya, Cincau lebih ke warna hijau, sedangkan Cao warnanya hitam. Tapi ada juga pendapat Cincau berbeda dengan Cao. Kalau menurut saya saya sih sama, Cincau, ya Cao. Malahan sebagian daerah di kota Jawa menyebutnya Janggelan.

Kalau dipikir-pikir pengusaha makanan sekarang makin kreatif. Cincau yang dulunya hanya di campur dengan santan dan gula Jawa, sekarang ini menggunakan teknik lain. Cincau tidak hanya dipotong kotak-kotak saja, tetapi bisa dengan cara di blender. Agar rasanya unik diberilah tambahan perasa dan campuran bahan modern. Sekali lagi semua ini hanya soal kreatifitas aja.

Es Janggelan diluaran dijual harga dua ribu rupiah. Tampilannya sedergana. Janggelan di potong-potong kotak lalu di beri tambahan gula setrup merah dan potongan es batu. Nikmat, apalagi diminum saat cuaca panas. Bandingkan dengan Es Cincau yang ada di Mall-Mall. Cincau di campur dengan susu lalu diproses dengan teknik modern -dengan cara di blender- laku deh dengan harga lebih mahal. Lagi-lagi soal inovasi, kecermatan minat, brand yang menarik, serta pandai membaca peluang pasar.

Sejak mengenal minuman gurin, setiap jalan-jalan ke Mall, saya carinya minuman ini. Biasanya minuman ini menemani saya ketika menikmati jamur crispy dan kentang yang walaupun trendnya sudah lama tapi masih diminati banyak orang.

Kamu suka Gurin, juga?

7 Comments

Leave a Reply to aya Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *